Sumber: BPS Biro Pusat Statistik, 2010 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UMKM Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2007-2008 No SEKTOR EKONOMI JUMLAH Unit PERTAMBAHAN 2007 2008 JUMLAH 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 26.383.268 26.400.869 17.601 0, 2. Pertambangan dan Penggalian 263.250 261.341 1.909 0,73 3. Industri Pengolahan 3.179.143 3.238.111 58.968 1, 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 11.537 11.622 85 0, 5. Bangunan 167.640 174.359 6.719 4, 6. Perdagangan, Hotel, Restoran 14.012.134 14.789.950 777.816 5, 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.774.573 3.205.025 430.452 15, 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 928.713 997.511 68.798 7, 9. Jasa-jasa 2.103.865 2.178.749 74.884 3, Jumlah 49.824.123 51.257.537 1.433.414

2, Sumber: BPS Biro Pusat Statistik, 2010

Keterangan: : Angka Sementara : Angka Sangat Sementara Biro Pusat Statistik BPS membagi 3 tiga kriteria usaha yang dijalani masyarakat, yaitu:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau

badan usaha perorangan. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50 juta sampai Universitas Sumatera Utara dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil paling banyak setahun Rp. 2,5 milyar.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 miliar sampai dengan paling banyak Rp. 50 miliar. 09.066.890 Pertumbuhan UMKM sangat diperhatikan oleh pemerintah karena pertumbuhannya dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Peningkatannya berakibat dengan banyaknya terserap tenaga kerja untuk UMKM tersebut. Hal demikian akan mengurangi tingkat kemiskinan dalam perekonomian nasional. Menurut data BPS Biro Pusat Statistik menunjukan jumlah tenaga kerja yang terserap tahun 2007 tercatat 88.739.744 orang atau 96,95 persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada. Kontribusi Usaha Mikro tercatat sebanyak 81.732.430 orang atau 89,30 persen dan UK tercatat sebanyak 3.864.995 orang atau 4,22 persen, sedangkan UM sebanyak 3.142.319 orang atau 3,43 persen selebihnya adalah UB www.bps.go.id. Dalam penelitian ini penulis akan meniliti Salon Cleopatra sebagai salah satu UMKM. Saat ini salon menjadi tempat yang sangat favorit bagi seluruh Universitas Sumatera Utara kalangan, baik pria-wanita, tua-muda, hingga anak-anak, dengan berbagai pekerjaan mereka. Salon menjadi tempat memanjakan diri dari kesibukan pekerjaan, mancari dan mengikuti trend, dan tempat kumpul yang mengasikkan. Dengan salon pun dapat membentuk keakraban tersendiri dengan kehidupan sosial di sekitar masyarakat. Salon kecantikan perawatan diri seperti Salon Cleopatra merupakan bagian salah satu bentuk UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang masuk pada bagian Usaha Kecil. Hal tersebut dapat diketahui karena Salon Cleopatra merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan secara langsung. Usaha yang dilakukan pun memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan sebesar Rp. 75.000.000,- dengan omzet Rp. 300.000.000 juta tahun. Usaha Salon Cleopatra yang didirikan oleh R. A. Katherina dimulai sejak 6 enam tahun yang lalu terus berkembangan, dengan peningkatan omzet dan jumlah pelanggan juga terus meningkat. Bagi pemilik menjadi perhatian yang utama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pelanggan. Dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik, membuat pelanggan merasa puas terhadap pelayanan Salon Cloepatra. R. A. Katherina yang biasa dikenal dengan sebutan “Ibu Rina” oleh para pelanggannya telah berpengalaman dalam bisnis salon. Hal ini karena sebelumnya beliau telah memiliki usaha salon 20 tahun yang lalu dengan nama Salon Bonita. Dalam beberapa tahun saja bisnis salonnya ditutup akibat masalah keluarga yang dihadapi Ibu Rina dan berakhir pada perceraian. Universitas Sumatera Utara Kembalinya Ibu Rina mengulang kesuksesan yang lampau tidak saja dengan hadirnya pelanggan-pelanggan baru Salon Cleopatra, bahkan juga pelanggan lamanya dari Salon Bonita. Kesuksesan yang dimiliki itu merupakan upaya untuk kembali mensejahterakan diri dan dua anak beliau. Berkembangnya Salon Cleopatra di tangan Ibu Rina merupakan pengalaman kerja yang tinggi dan insting seorang pengusaha. Salon Cleopatra memiliki tempat tersendiri dihati pelanggannya, karena bagi pelanggan Salon Cleopatra tidak hanya sebagai salon menata rambut seperti salon-salon pesaing lainnya yang ada disekitarnya. Salon Cleopatra telah menjadi salon untuk perawatan diri layaknya skin care. Terbukti dari pelanggan yang datang mereka lebih memilih perawatan wajah dan perawatan tubuh dibanding perawatan dan penataan rambut. Salon Cleopatra pun tidak kalah bersaing dengan skin care dan SPA dengan biaya yang mahal. Usaha yang dilakukan Salon Cleopatra untuk mampu bertahan ditengah persaingan yang ketat berdasarkan insting dan pengalaman kerja. Dalam penelitian ini penulis menganalisis kemampuan bertahannya dengan analisis SWOT {Strengths, Weaknesses, Opprtunities, Threats dengan menilai lingkungan internal perusahaan {Strengths kekuatan dan Weaknesses kelemahan}, serta lingkungan eksternal {Opporrtunities peluang dan Threats ancaman}. Hasil penilaian mendapatkan informasi seputar salon-salon pesaing, dan dengan informasi tersebut Salon Cleopatra akan dapat membuat strategi yang tepat guna untuk memenangkan persaingan. Universitas Sumatera Utara Analisis SWOT pada umumnya digunakan Usaha Besar, akan tetapi pada penelitian ini penulis ingin meneliti penerapan analisis SWOT pada UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, atau pada penelitian ini dikhususkan pada Salon Cleopatra. Salon Cleopatra harus mampu “membaca” lingkungan internal dan juga lingkungan eksternalnya agar dapat bersaing sehat dengan usaha sejenis, bahkan dengan Usaha Besar. Dengan fenomena tersebut penulis tertarik melakukan penelitian pada Salon Cleopatra. Penulis ingin melihat apakah strategi yang selama ini digunakan sesuai dengan SWOT yang dimiliki oleh Salon Cleopatra. Pada penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis SWOT Dalam Upaya Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada Salon Cleopatra”.

B. Perumusan Masalah