Perlindungan Sumber Daya Buatan

5.Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara resmi 6.Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman danatau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya 7. Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unit, dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan 8.Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan system penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya 9.Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata dan rekrasi 10.Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, budaya, pariwisata dan rekreasi 11.Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berasaskan pelestarian kemampuan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.

3. Perlindungan Sumber Daya Buatan

Perlindungan sumber daya buatan yang penting ditujukan kepada konservasi fungsi sumber daya tersebut bagi kesinambungan pembangunan. Sumber daya buatan meliputi bendungan, waduk, instalasi energi, pemukiman dan perumahan dan lain sebagainya. Undang-undang perlu melindungi sumber daya buatan disebabkan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga pengaturan dan peruntukannya perlu Leonardo Hasudungan Simanjuntak : Analisis Kebijakan Lingkungan dalam Pengelolaan Tata Ruang di Kota Pematangsiantar. USU e-Repository © 2008. ditata oleh Negara. Undang-undang yang berhubungan dengan sumber daya buatan antara lain menyangkut perumahan misalnya rumah susun yang diatur dalam UU Nomor 16 Tahun 1985. Peraturan ini diterbitkan didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan taraf hidup orang banyak, khususnya dalam pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok akan perumahan sehingga diperlukan penyediaan perumahan yang layak dengan harga yang dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat yang berpenghasilan rendah. Hal lainnya yang menjadi landasan filosofis yakni dalam rangka daya guna dan hasil guna tanah bagi pembangunan perumahan dan untuk meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman terutama di daerah-daerah yang berpenduduk padat tetapi hanya tersedia luas tanah yang terbatas dirasakan perlu membangun perumahan dengan sistem lebih dari 1 lantai yang dibagi-bagi atas bagian yang dimiliki bersama dan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki secara terpisah untuk dihuni dengan memperhatikan faktor sosial budaya yang hidup dalam masyarakat. Keadaan yang demikian disebut dengan rumah susun 26 dengan memperhatikan asas-asas pembangunannya. 27 Pembangunan rumah untuk daerah pemukiman tetap mengacu kepada rencana tata ruang dan wilayah suatu daerah walaupun secara nasional kebijakannya diperlakukan dengan mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku secara 26 UU RI Nomor 16 Tahun 1985 pada Pasal 1 butir 1 disebutkan bahwa rumah susun adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama-sama, benda bersama dan tanah bersama. 27 Pasal 2 menyatakan bahwa pembangunan rumah susun berlandaskan pada asas kesejahteraan umum, keadilan dan pemerataan, serta keserasian dan keseimbangan dalam peri kehidupan. Leonardo Hasudungan Simanjuntak : Analisis Kebijakan Lingkungan dalam Pengelolaan Tata Ruang di Kota Pematangsiantar. USU e-Repository © 2008. nasional, sebagaimana pada Pasal 7 UU Nomor 16 Tahun 1985 menyatakan bahwa setiap orang atau badan yang membangun rumah atau perumahan wajib : a.Mengikuti persyaratan teknis, ekologis dan administratif ; b.Melakukan pemantauan lingkungan yang terkena dampak berdasarkan rencana pemantauan lingkungan ; c.Melakukan pengelolaan lingkungan Berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan.

4. Perlindungan Cagar Budaya