Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

2. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Caring for the Earth CE merupakan salah satu strategi konservasi baru yang disusun bersama oleh World Conversation Union yang diterbitkan dengan tujuan utama untuk membantu memperbaiki keadaan masyarakat dunia dengan menetapkan 2 syarat. 24 Pertama adalah untuk menjamin komitmen yang meluas dan mendalam pada sebuah etika baru yaitu etika kehidupan yang berkelanjutan dan mewujudkan prinsip-prinsipnya dalam praktek. Kedua adalah untuk mengintegrasikan konservasi dan pembangunan, konservasi untuk menjaga agar kegiatan-kegiatan kita berlangsung dalam batas daya dukung bumi, dan pembangunan untuk memberi kesempatan kepada manusia dimanapun guna menikmati kehidupan yang lama, sehat dan memuaskan. Selanjutnya CE menyatakan bahwa masyarakat berkelanjutan dapat dicapai apabila dikaitkan dengan 9 prinsip yang digariskan yaitu, menghargai dan memelihara komunitas kehidupan, meningkatkan kualitas kehidupan manusia, mengkonservasi vitalitas dan keanekaragaman bumi dan mengkonservasikan sistem penunjang kehidupan ekologis dan menjamin keanekaragaman hayati serta pemanfaatan secara lestari sumber daya yang dapat diperbaharui, meminimumkan penipisan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, mempertahankan pembangunan dalam batas daya dukung bumi, merubah perilaku dan perbuatan pribadi, memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memelihara lingkungannya sendiri, menyediakan kerangka kerangka kerja nasional untuk mengintegrasikan pembangunan dan konservasi dan menciptakan kerjasama global. Pertama kali dalam evolusi konsep pembangunan berkelanjutan, telah dilakukan untuk membuat kerangka hukum yang komprehensif, baik di tingkat internasional, regional dan nasional sebagai dasar pembangunan berkelanjutan. Hukum lingkungan sebagai sarana yang esensial mempersyaratkan standar perilaku sosial dan memberikan ukuran kepastian pada kebijaksanaan yang pada gilirannya didasarkan pada pemahaman ilmiah dan analisis yang jelas mengenai tujuan sosial. 24 Koesnadi Harjosoemantri, opcit, hal 17 Leonardo Hasudungan Simanjuntak : Analisis Kebijakan Lingkungan dalam Pengelolaan Tata Ruang di Kota Pematangsiantar. USU e-Repository © 2008. Pasal 14 UUPLH menyangkut tentang pelestarian fungsi lingkungan hidup diantaranya upaya konservasi. Pengertian konservasi sumber daya alam hayati mengandung 3 aspek yaitu : a. Perlindungan sistem penyangga kehidupan b. Pengawetan dan pemeliharaan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya pada matra darat, air dan udara c. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya Perlindungan jenis hewan yang hamper punah, yang hidupnya tidak diatur manusia serta tumbuh-tumbuhan yang menjadi langka serta hutan lindung termasuk dalam pengertian tersebut di atas. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Hayati mencantumkan beberapa pengertian antara lain: 25 1.Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati tumbuhan dan sumber daya alam hewani satwa yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem 2.Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya 3.Ekosistem sumber daya alam hayati adalah system hubungan timbal balik antara unsur dalam alam baik hayati maupun non hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi 4.Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan 25 Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Hayati Leonardo Hasudungan Simanjuntak : Analisis Kebijakan Lingkungan dalam Pengelolaan Tata Ruang di Kota Pematangsiantar. USU e-Repository © 2008. 5.Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara resmi 6.Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman danatau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya 7. Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unit, dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan 8.Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan system penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya 9.Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata dan rekrasi 10.Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, budaya, pariwisata dan rekreasi 11.Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berasaskan pelestarian kemampuan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.

3. Perlindungan Sumber Daya Buatan