Analisa Situasi dan Kondisi Lingkungan

sudah semakin kotor akibat adanya pembuangan limbah walaupun ada beberapa daerah tertentu telah melaksanakan program kali bersih Prokasih. Masih sulitnya penerapan di lapangan, sehingga program tersebut hanya berupa pencanangan saja bagi daerah tertentu. Pada sektor pertanian, penggunaan pestisida atau sejenisnya sebagai bahan beracun secara kontinyu dan bahkan digunakan secara berlebihan potensial mencemari lingkungan. Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya, beberapa peraturan daerah kota Pematangsiantar yang menyangkut kebijakan pengelolaan lingkungan hidup akan dianalisis pada bab ini.

1. Analisa Situasi dan Kondisi Lingkungan

Data Profil Kesehatan Kota Pematangsiantar Tahun 2006 35 menggambarkan kondisi geografi Kota Pematangsiantar berada diantara 2 50’ 23” Lintang Utara dan 99 05’-99 02’ Bujur Timur. Luas wilayah adalah 79,9 Km2 dengan klasifikasi dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 400 meter di atas permukaan laut. Iklim sedang dengan suhu maksimum 31,1 C dan suhu minimum 19,1 C dengan curah hujan rata-rata 256 mm dan kelembaban udara rata-rata 84,57. Secara wilayah administrasi, Kota pematangsiantar dikelilingi oleh Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 7 Kecamatan dan 43 Kelurahan. Jumlah penduduk pada tahun 2006 35 Laporan ; Profil Kesehatan Kota Pematangsiantar, Disajikan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar Tahun 2006 Leonardo Hasudungan Simanjuntak : Analisis Kebijakan Lingkungan dalam Pengelolaan Tata Ruang di Kota Pematangsiantar. USU e-Repository © 2008. sebanyak 266.464 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk diperkirakan 1 dengan tingkat kepadatan penduduknya 14.561 jiwa Km2. Dilihat dari sisi derajat kehidupan serta kesehatan masyarakat, ternyata lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Beberapa parameternya antara lain jumlah kepala keluarga yang mendapatkan fasilitas air bersih, penggunaan sungai sebagai jamban, perumahan pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan dan wilayah kecamatan yang memiliki sarana pembuangan sampah sementara dan saluran pembuangan air limbah. Salah satu kecamatan yaitu Siantar Martoba merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan tempat tinggal yang berada di kawasan pabrik industri tentu rentan dengan pencemaran. Di kecamatan lainnya seperti Siantar Marihat bebrapa hektar lahan pertanian dalam kurun waktu 2 tahun telah berubah menjadi perumahan penduduk non real estate. Sedangkan kecamatan Sitalasari dimana penduduknya bertempat tinggal di sekitar areal Perkebunan yang berbatasan dengan Kabupaten Simalungun. Pohon-pohon kota yang dimiliki saat ini berada di Kompleks Rumah Sakit Umum Pematangsiantar dan Lapangan Merdeka yang lebih dikenal sebagai taman bunga. Sungai Bah Bolon membelah kota dari kecamatan Siantar Marihat melalui Siantar Barat sampai dengan Siantar Timur dengan jumlah penduduk yang cukup besar bertempat tinggal di daerah aliran sungai tersebut. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa perlunya perhatian serius terhadap aspek lingkungan hidup sebagai wujud pembangunan berkelanjutan, terlebih dalam hal penataan ruang sangat Leonardo Hasudungan Simanjuntak : Analisis Kebijakan Lingkungan dalam Pengelolaan Tata Ruang di Kota Pematangsiantar. USU e-Repository © 2008. membutuhkan perencanaan yang baik termasuk pemanfaatan tanah perkotaan, daerah resapan air, baku mutu lingkungan, kawasan jalur hijau dan lain sebagainya.

2. Implementasi Kebijakan Lingkungan