Pengertian Pajak Tinjauan Umum tentang Pajak

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Pajak

1. Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran partisipasi seluruh anggota masyarakat kepada Negara berdasarkan kemampuan daya pikulnya masing-masing yang dapat dipaksakan dan pembayaran pajak tidak menerima imbalankontribusi yang dapat secara langsung dapat dihubungkan dengan pihak yang dibayarnya. Untuk mengetahui apa arti pajak, Santoso Brotodiharjo dalam bukunya “Pengantar Ilmu Hukum Pajak” mengemukakan beberapa pendapat pakar tentang definisi pajak yang antara lain sebagai berikut : Menurut Feldmann 2004:4 berpendapat bahwa : “ Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa, menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran- pengeluaran umum”. Menurut Smeets 2004:4 : “ Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma- norma umum, dan yang dapat dipaksakannya tanpa adanya kontra-prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pem erintah”. 11 Menurut Soeparman Soemahamidjaja : “ Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam men capai kesejahteraan umum”. Menurut Lhia 2008 berpendapat bahwa: “Pajak adalah sumbangan wajib yang harus dibayar oleh para Wajib Pajak kepada negara berdasarkan undang-undang tanpa ada balas jasa kontraprestasi yang secara langsung diterima oleh pemb ayar Wajib Pajak”. Jadi, dapat disimpulkan pajak merupakan suatu iuran wajib yang harus dibayarakan warga negara khususnya Wajib Pajak kepada PemerintahNegara yang mana iuran ini sifatnya memaksa dan akan dikenai sanksi apabila ada Wajib Pajak yang melanggarnya. Iuran ini nantinya digunakan untuk membiayai seluruh pengeluaran Negara dan tidak ada imbalan secara langsung yang dapat dinikmati oleh Wajib Pajak tersebut. Dari pengertian pajak diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat unsur yang melekat dalam pengertian pajak, yaitu Ilyas, 2004:5: 1. Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang. 2. Sifatnya dapat dipaksakan. 3. Tidak ada kontra-prestasi imbalan yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak. 4. Pemungutan pajak dilakukan oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun daerah tidak boleh dipungut oleh swasta. 12 5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah rutin dan bangunan bagi kepentingan masyarakat umum.

2. Fungsi Pajak

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pelaksanaan Ekstensifikasi Untuk Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 65 52

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Majalaya)

0 3 1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Pratama di Cirebon).

6 18 19

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Tegallega Bandung.

0 0 21

Pengaruh Pengetahuan Pajak, Sanksi Pajak, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Kemauan Membayar Pajak Sebagai Intervening (Studi Kasus KPP Pratama Ilir Barat di Kota Palembang)

0 0 17

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KPP PRATAMA PALEMBANG SEBERANG ULU

0 0 14