Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

90 pemeriksaan pajak dan sanksi perpajakan berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak.

2. Pengujian Secara individual a. Jumlah Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kolom signifikan pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,002. Nilai signifikan 0,002 0,005, maka nilai Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah pemeriksaan pajak, maka kepatuhan wajib pajak semakin baik.

b. Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kolom signifikan pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 didapat nilai signifikan 0,658. Nilai signifikan 0,658 0,005, maka nilai Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 1 X 1 , X 2 , dan X 3 yang terlihat pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 masing-masing diperoleh nilai : 1. ρx 3 x 1 = Beta = 0,976 dan signifikan = 0,002 2. ρx 3 x 2 = Beta = -0,131 dan signifikan = 0,658 Hasil analisis membuktikan bahwa ada koefisien analisis jalur yang tidak signifikan yaitu variabel sanksi perpajakan, maka pengujian 91 kembali mengeluarkan variabel sanksi perpajakan. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Summary Model 2 Sub-Struktur 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .849 a .721 .715 1.672 a. Predictors: Constant, JUMLAH PEMERIKSAAN PAJAK b. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK Tabel 4.16 ANOVA b Model 2 Sub-Struktur 1 ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 346.671 1 346.671 124.04 3 .000 a Residual 134.149 48 2.795 Total 480.820 49 a. Predictors: Constant, JUMLAH PEMERIKSAAN PAJAK b. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK Tabel 4.17 Coefficients a Model 2 Sub-Struktur 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.262 2.061 2.069 .044 JPP .441 .040 .849 11.13 7 .000 a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK 92 Tabel 4.15 sampai dengan tabel 4.17 menggambarkan hasil output path analysis model trimming sub struktur 1 model 2 setelah variabel sanksi perpajakan dikeluarkan dari model sub struktur 1 dan diuji kembali, dimana tabel 4.15 Summary memperolah nilai R = 0,849 yang menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur jumlah pemeriksaan pajak X 1 terhadap kepatuhan wajib pajak X 3 sebesar 84,9 dengan koefisien determinan atau kontribusi sebesar 0,721 atau 72,1 dan besar koefisien residu ρx3ε1 = √1-0,721 = 0,5282. Tabel 4.16 Anova menunjukkan nilai F sebesar 124,043 dengan signifikan 0,000. Karena sig 0,05 maka keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak. Tabel 4.17 Coefficients Beta untuk jumlah pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,849 atau 84,9 pada tingkat signifikan 0,000. Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 1 X 1 dan X 3 yang terlihat pada tabel 4.18 Coefficients Model 2 diperolah nilai : 1. ρx 3 x 1 = Beta = 0,849 dan signifikan 0,000 Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh nilai koefisien jalur jumlah pemeriksaan pajak X 1 terhadap kepatuhan wajib pajak X 3 sebesar ρx 3 x 1 = 0,849 dengan koefisien determinan atau kontribusi R square = R 2 x 3 x 1 = 0,721 Pada model 2 tabel 4.15 dan besar koefisien residu ρx3ε1 = √1-0,721 = 0,5282. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh variabel jumlah 93 pemeriksaan pajak sebesar 52,82 dan didapat diagram jalur sub- struktur 1 yang mengalami perubahan menjadi sebagai berikut : Gambar 4.3 Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 1 Variabel Jumlah Pemeriksaan Pajak X1 dan Kepatuhan Wajib Pajak X3

b. Menguji Sub-Struktur 2

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pelaksanaan Ekstensifikasi Untuk Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 65 52

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Majalaya)

0 3 1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Pratama di Cirebon).

6 18 19

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Tegallega Bandung.

0 0 21

Pengaruh Pengetahuan Pajak, Sanksi Pajak, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Kemauan Membayar Pajak Sebagai Intervening (Studi Kasus KPP Pratama Ilir Barat di Kota Palembang)

0 0 17

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KPP PRATAMA PALEMBANG SEBERANG ULU

0 0 14