12 5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah
rutin dan bangunan bagi kepentingan masyarakat umum.
2. Fungsi Pajak
Menurut Marsyahrul 2005:3, fungsi pajak antara lain:
a. Fungsi Budgeter
Sebagai alat sumber untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke dalam kas Negara dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran Negara,
yaitu pengeluaran rutin dan pembangunan. b.
Fungsi Regulerend Ragulerend disebut juga sebagai fungsi mengatur, sebagai alat untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan, misalnya bidang ekonomi, politik, budaya, pertahanan keamanan seperti:
1. Mengadakan perubahan-perubahan tarif dan 2. Memberikan pengecualian-pengecualian, keringanan-keringanan atau
sebaliknya, yang ditujukan kepada masalah tertentu.
3. Jenis-jenis Pajak
Menurut Lubis 2006:35, jenis-jenis pajak dibagi berdasarkan: a. Berdasarkan pembagian antar tingkat pemerintah di suatu Negara, antara
lain adalah : 1. Pajak Pusat
Pajak pusat adalah pajak yang pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah pusat, sebagai berikut:
13 Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan
Bangunan, Bea Materai. 2. Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pajak yang pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
e. Berdasarkan sifatnya pajak tersebut dibagi menjadi dua 2, yaitu: 1. Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah suatu jenis pajak yang kewajiban pajaknya sangat ditentukan pertama-tama oleh keadaan subjektif subjek pajak,
walaupun untuk menentukan timbulnya kewajiban membayar pajak tergantung pada keadaan objek pajaknya. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah pajak penghasilan 2. Pajak Objektif
Pajak objektif adalah suatu jenis pajak yang timbulnya kewajiban pajaknya sangat ditentukan pertama-tama oleh objek pajak. Keadaan
subjektif subjek pajak tidak relevan, walaupun dalam kasus-kasus tertentu ikut dipertimbangkan. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Kendaraan Bermotor.
14 c. Berdasarkan Golongan
1. Pajak Langsung direct taxes Pajak langsung adalah pajak yang langsung dipikul sendiri oleh wajib
pajak yang bersangkutan, tidak dapat dialihkan kepada orang lain dan dipungut secara berkala atau periodik, seperti Pajak Penghasilan
PPh. 2. Pajak Tidak Langsung indirect taxes
Pajak tidak langsung adalah pajak yang dikenakan kalau ada peristiwa, perbuatan tertentu, dimana pembebanan pembayaran pajaknya dapat
dialihkan kepada pihak lain. Contoh pajak tidak langsung adalah PPN, PPnBM, dan Bea Materai.
4. Teori Pemungutan Pajak