19
7. Azas-Azas Pemungutan Pajak
Pemungutan pajak harus adil dalam pelaksanaannya dan bebannya juga dipikul oleh masyarakat, tidak boleh melakukan diskriminasi atau
pemberian keistimewaan kepada salah satu golongan wajib pajak, terdapat kepastian hukum bagi wajib pajak maupun aparatur pajak Lubis, 2006:26.
Beberapa Azas-azas pemungutan pajak yang menjadi dasar penyusunan hukum pajak, yaitu terdiri dari:
a. Azas Falsafah Hukum Undang-undang perpajakan harus mengabdi kepada keadilan, baik dalam
arti perundang-undangan maupun pelaksanaanya. Oleh karena itu undang- undang perpajakan harus memperhatikan teori seperti teori bakti, teori
asuransi, teori kepentingan, taori daya pikul, teori daya beli. b. Azas Yuridis
Hukum pajak harus dapat memberikan jaminankepastian hukum yang perlu untuk menyatakan keadilan bagi warga negara dan warganya. Oleh
karena itu pemungutan pajak negara hukum haruslah berdasarkan undang- undang, agar tercapai kepastian hukum. Hal-hal yang perlu diperhatikan
ialah: 1. Hak-hak aparatur perpajakan harus dijamin dapat dilaksanakan dengan
lancar. 2. Wajib pajak harus mendapat jaminan hukum agar tidak diperlakukan
dengan semena-mena oleh aparatur pajak. Wajib pajak tidak hanya
20 dituntut memenuhi kewajibannya, tetapi hak wajib pajak juga harus
diperhatikan. 3. Harus ada jaminan terhadap kerahasiaan diri wajib pajak orang pribadi
maupun perusahaan. c. Azas Finansial
Sesuai dengan fungsi budgeter, maka biaya pemungutan pajak harus seminimal mungkin, dan hasil pungutan pajak hendaknya cukup untuk
menutupi pengeluaran negara. Harus pula diperhatikan saat pengenaan pajak hendaknya sedekat mungkin dengan terjadinya perbuatan, peristiwa,
keadaan yang menjadi dasar pengenaan pajak. d. Azas Ekonomis
Selain fungsi budgeter, pajak juga dipergunakan sebagai alat untuk menentukan politik perekonomian, tidak mungkin suatu negara
menghendaki merosotnya kehidupan ekonomi masyarakat, karena itu pemungutan pajak sebagai berikut:
1. Harus diusahakan supaya jangan sampai menghambat lancarnya produksi dan perdagangan.
2. Harus diusahakan, supaya jangan menghalang-halangi rakyat dalam usahanya menuju kemakmuran dan jangan sampai merugikan
kepentingan umum.
21
B. Pemeriksaan Pajak