87 bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, hal ini
didukung oleh grafik normal plot menunjukkan adanya persebaran data titik pada sumbu diagonal yang sangat mendekati garis diagonal.
Pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data titik mengikuti atau mendekati garis normal. Pada gambar histogram juga
menunjukkan adanya normalitas dalam penelitian ini. Melihat dari hal tersebut, penelitian ini bisa disimpulkan memenuhi uji normalitas.
3. Hasil Analisis Jalur Model Trimming
a. Menguji Sub-Struktur 1
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil dari pengujian variabel jumlah pemeriksaan pajak X
1
dan Sanksi Perpajakan X
2
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak X
3
Tabel 4.12 Summary Model 1 Sub-Struktur 1
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.850
a
.722 .710
1.686 a. Predictors: Constant, SP, JPP
b. Dependent Variable: KWP Sumber : Hasil pengolahan SPSS 17.0
88
Tabel 4.13 ANOVA b Model 1 Sub-Struktur 1
Tabel 4.14 Coefficients a Model 1 Sub-Struktur 1
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
JPP SP
4.220 .506
-.102 2.080
.153 .229
.976 -.131
2.028 3.318
-.446 .048
.002 .658
a. Dependent Variable: KWP Sumber : Hasil olah SPSS17.0
Tabel 4.12 sampai dengan tabel 4.14 menggambarkan hasil output path analysis model trimming sub struktur 1 model 1, dimana tabel 4.12
Summary memperoleh nilai R = 0,850 yang menunjukkan nilai koefisien jalur jumlah pemeriksaan pajak X
1
dan Sanksi Perpajakan X
2
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak X
3
sebagai variabel interveningnya sebesar 85,0 dengan koefisien determinan atau kontribusi sebesar 0,722 atau
ANOVA
b
1
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1 Regression
347.237 2
173.618 61.086 .000
a
Residual 133.583
47 2.842
Total 480.820
49 a. Predictors: Constant, SP, JPP
b. Dependent Variable: KWP
89 72,2 dan besar koefisien residu ρx
3
ε
1
= √ 1- 0,722 = 0,527. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh variabel jumlah pemeriksaan pajak dan sanksi perpajakan sebesar 52,7.
Tabel 4.13 menunjukkan nilai F sebesar 61,086 dengan signifikan sebesar 0,000. Karena sig 0,05 maka keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak.
Tabel 4.14 menunjukkan Coefficient Beta untuk jumlah pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,976 atau 97,6 pada
tingkat signifikan 0,002, sedangkan Coefficient Beta untuk sanksi perpajakan sebesar -0,131 atau -13,1 pada tingkat signifikan 0,658 yang
berarti sanksi perpajakan tidak signifikan dan dilakukan trimming untuk mengeluarkan variabel sanksi perpajakan yang tidak signifikan, dan
diperoleh hasil setelah di trimming pada tabel 4.15 sampai dengan tabel 4.17.
1. Pengujian Secara Simultan