tertanam nilai-nilak akhlak yang mampu memacu pembentukan akhlakul karimah siswa. Dan juga pengarahan bagaimana
menggunakan sesuatu yang dimiliki untuk digunakan hal yang positif pada umumnya seperti kegunaan aplikasi Hand phone, kegunaan
internet, dan kegunaan teknologi yang lainnya.
65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, mengenai peran guru PAI di era globalisasi dalam membina akhlak siswa SMAN 47 MODEL Jakarta
Selatan sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Bahwa guru PAI di SMAN 47 Model Jakarta Selatan sangat
berpengaruh dalam pembinaan akhlak siswa, seperti guru PAI menjadi sorang pendidik yang membantu siswanya ketika mendapatkan kesulitan
dalam belajar dan mengarahkan kemajuan teknologi yang ada, seperti kegunaan Internet, handphone, leptop untuk digunakan hal-hal yang positif
dan bermanfaat. Selanjutnya guru PAI di sekolah tersebut menjadi pembimbing yang baik. Itu dibuktikan dengan guru PAI yang mengadakan
diskusi kecil Halaqoh sehabis jam sekolah. Ada lokasi khusus yang diperlukan untuk menambah pembelajaran dalam upaya pembinaan akhlak
yang merupakan bentuk khusus di dalam pola pembinaannya. Hal ini selain menguatkan ukhwah terhadap sesama manusia juga untuk memeberi
kesempatan kepada mereka untuk bertanya dan saling bertukar pikiran masalah pelajaran pendidikan agama Islam atau materi pelajaran lain. Selain
itu guru PAI pun menjadi evaluator yang baik dan tegas, itu dibuktikan dengan guru selalu memantau perkembangan siswanya sejauh mana mereka
menyadari bahwa betapa pentingnya menanamkan kesadaran berakhlak baik di manapun mereka berada. Tidak lupa pula upaya untuk selalu berkordinasi
dan bekerjasama untuk membina akhlak-akhlak para siswa dengan orangtua atau wali murid, karena kita tahu bahwa selain banyak menghabiskan waktu
di sekolah, siswapun banyak menghabiskan waktu di rumah masing-masing.