Bagi Ilmu pengetahuan Manfaat Penelitian

kedalaman dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tugasguru, ialah kinerjanya di dalam merencanakanmerancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar. 6 Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa guru agama Islam adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan ilmu pengetahuan agama kepada anak didik dan juga memberi bimbingan baik jasmani maupun rohani guna mencapai kedewasaan. Disamping itu juga guru agama berkewajiban dalam pembentukan akhlak agar sejalan antara IPTEK dan IMTAQ. Dengan demikian, seorang guru agama haruslah bercita-cita tinggi, berpendidikan luas, berkepribadian kuat dan tegar serta berkrimanusiaan yang mendalam. Guru agama sebagai pendidik berkewajiban atas semua perkembangan anak, baik dalam pemikirannya maupun dalam perbuatannya. Meskipun demikian bukan berarti guru agama adalah orang satu-satunya yang bertanggung jawab terhadap perkembangan kedewasaan anak, tetapi tetap saja pendidik pertama dan utama adalah orang tua di rumah karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Dari uraian di atas, jelas bahwa pekerjaan guru agama Islam itu memang terasa berat, akan tetapi luhur dan mulia. Tugas guru agma tidak hanya mengajar, melainkan juga mendidik akahlak. Maka untuk melakukan tugas sebagai guru agama tidak sembarang orang dapat menjalankannya. Dalam praktek sehari-hari orang sering mencampur adukkan antara pengertian “mengajar” dengan “mendidik”. Kata tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat, walaupun keduannya sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam pengajaran lebih dititik beratkan pada aspek pengetahuan sedangkan pendidikan pada aspek pengalaman sikap namun keduanya sama-sama merupakan proses belajar-mengajar. Jadi jelas pendidikan dan 6 Syafruddin Nurdin, dan M. Basyruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002 Cet. I, H. Viii. pengajaran merupakan dua kubu yang berbeda dari segi tujuan pencapaian hasil belajar. Pekerjaan guru agama adalah pekerjaan yang professional maka menjadi guru agama harus pula memenuhi persyaratan yang berat. Oemar Hamalik berpendapat bahwa ada persaratan yang harus dimiliki guru agama , yaitu “harus memiliki bakat sebagai guru, harus memiliki keahlian sebagai guru, memiliki kepribadian yang baik dan berintegrasi, memiliki mental yang sehat dan berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.” 7 Jadi disimpulkan bahwasanya guru pendidikan agama Islam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama Islam dan juga mendidik siswa-siswanya agar kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Guru pendidikan agama Islam sebagai pembimbing yang memberikan bimbingan agar anak didik sejak dini dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat memperaktikkan agama syariat Islam. Oleh karena itu guru pendidikan agama bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan agama, melainkan juga dituntut untuk bisa membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia yang matang dan dewasa serta dapat selalu berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.

2. Tugas-tugas Guru PAI

Pendidik dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah, “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.” 8 Disamping itu, guru Pendidikan Agama Islam mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yaitu membimbing 7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Askara, 2005, Cet. IV, h. 118. 8 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39 ayat 2.