pengajaran merupakan dua kubu yang berbeda dari segi tujuan pencapaian hasil belajar.
Pekerjaan guru agama adalah pekerjaan yang professional maka menjadi guru agama harus pula memenuhi persyaratan yang berat. Oemar
Hamalik berpendapat bahwa ada persaratan yang harus dimiliki guru agama
, yaitu “harus memiliki bakat sebagai guru, harus memiliki keahlian sebagai guru, memiliki kepribadian yang baik dan berintegrasi, memiliki
mental yang sehat dan berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.”
7
Jadi disimpulkan bahwasanya guru pendidikan agama Islam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama Islam dan juga
mendidik siswa-siswanya agar kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Guru pendidikan agama Islam sebagai pembimbing
yang memberikan bimbingan agar anak didik sejak dini dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat memperaktikkan agama syariat
Islam. Oleh karena itu guru pendidikan agama bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan agama, melainkan juga dituntut untuk bisa
membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia yang matang dan dewasa serta dapat selalu berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai ajaran agama Islam.
2. Tugas-tugas Guru PAI
Pendidik dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
adalah, “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.”
8
Disamping itu, guru Pendidikan Agama Islam mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yaitu membimbing
7
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Askara, 2005, Cet. IV, h. 118.
8
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39 ayat 2.
dan mengelola administrasi sekolah. Tiga tugas ini mewujudkan tiga layanan yang harus diberikan oleh guru pendidikan agama Islam kepada
peserta didik. Tiga layanan yaitu: a.
Layanan instruksional b.
Layanan bantuan bimbingan dan konseling c.
Layanan administrasi
9
Selain pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan kepada pelajar dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, sebab
proses belajar, pelajar berkaitan erat dengan berbagai masalah di luar kelas yang sifatnya non-akademis.
10
Sama dengan teori pendidikan Barat, tugas pendidik dalam pandangan Islam secara umum ialah mendidik, yaitu mengupayakan perkembangan
seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotorik, kognitif, maupun potensi afektif. Potensi itu harus dikembangkan secara seimbang sampai
ketingkat setinggi mungkin, menurut ajaran Islam.
11
Agama Islam meng ajarkan baik di dalam Al Qur’an, bahwa setiap
umat Islam wajib mendakwahkan menyampaikan dan memberikan pendidikan agama Islam kepada yang lain sebagaimana dipahami dari
firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 :
9
Team Penyusun, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama RI Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001 Cet. I, h. 2.
10
Ibid, h. 3
11
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam, Bandung: PT Rosdakarya, 1994, Cet. II, h. 74.
“serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. “QS. An-nahl: 125
Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa siapapun dapat menjadi pendidik agama Islam atau disebut guru agama asalkan dia
memiliki kemampuan, pengetahuan serta mampu mengimplikasikan nilai yang relevan dalam pengetahuan itu yakni sebagai penganut agama yang
patut dicontoh dalam agama yang diajarkan dan bersedia menularkan pengetahuan agama serta nilainya kepada orang lain. Akan tetapi lebih
merupakan masalah yang sangat kompleks dalam arti setiap kegiatan pembelajaran pendidikan agama akan dihadapkan dengan permasalahan
yang kompleks misalnya masalah peserta didik dengan berbagai macam latar belakangnya, sarana apa saja yang diperlukan untuk mencapai
keberhasilan pendidikan agama, bagaimana cara atau pendekatan apa yang digunakan dalam pembelajaran, bagaimana mengorganisasikan dan
mengelola isi pembelajaran agama tersebut dan seberapa jauh tingkat efektifitas dalam kegiatan tersebut serta usaha apa yang dilakukan untuk
menimbulkan daya tarik siswa demikian seterusnya.
3. Persyaratan Guru Pendidikan Agama Islam
Untuk melaksanakan pendidikan agama Islam yang berwawasan tinggi diperlukan standar atau syarat-syarat yang harus dimiliki guru
pendidikan agama Islam. a.
Persyaratan guru pendidikan agama Islam yang berkenaan dengan dirinya yaitu:
1 Guru hendaknya memelihara akhlak yang mulia dalam
pergaulannya dengan orang banyak .
2 Hendaknya guru agama Islam tidak berorientasi duniawi
dengan menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai kedudukan, harta, prestise, atau kebanggan atas orang lain.
3 Hendaknya guru berzuhud, yaitu mengambil dari rezki dunia
hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok diri dan keluarganya secara sederhana.
4 Hendaknya guru pendidikan agama Islam memelihara
kemuliaan ilmunya. 5
Hendaknya guru pendidikan agama Islam rajin melakukan hal- hal yang disunatkan oleh agama, baik lisan maupun perbuatan.
6 Guru pendidikan agama Islam hendaknya selalu mengisi
waktu-waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat.
12
b. Syarat-syarat guru pendidikan agama Islam dengan pelajaran, yaitu
1 Hendaknya guru pendidikan Agama Islam berdoa terlebih
dahulu sebelum keluar rumah. 2
Sebelum memulai pelajaran, guru pendidikan Agama Islam hendaknya membaca sebagaian dari ayat Al-
Qur’an agar memperoleh berkah saat mengajar.
3 Guru hendaknya mengajarkan pelajaran sesuai dengan hirarki
kemulian dan kepentingannya. 4
Guru hendaknya menjaga ketertiban kelas dengan mengarahkan pembahasan pada objek terntentu.
5 Guru hendaknya bersikap bijak dalam melakukan pembahasan,
penyampaian pelajaran dan menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ia tahu.
13
Untuk mencapai guru pendidikan agama Islam yang berwawasan multikultural yang harus dimiliki adalah:
1 Memiliki keikhlasan
12
Qowaid, dkk, Profil Guru Pendidikan Agama di Sekolah Umum, Jakarta: Departemen Agama RI, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan, 2003, Cet. I, h. 14-15
13
Ibid. h. 17