dengan memberikan sangsi hukuman yang bersifat mendidik agar jera dan tidak akan mengulangi perbuatannya yang kurang
baik.
4. Bekerjasama Dengan Orangtua Atau Wali Murid
Disaat-saat tertentu baik dalam pertemuan langsung maupun tidak langsung guru agama Islam juga melakukan kerjasama
dengan wali murid untuk membantu membimbing dan membina akhlak anak-anaknya. Karena tanpa bekerjasama dengan wali
murid pihak sekolah tidak akan berhasil melakukan pembinaan akhlak siswa dengan keterbatasan waktu yang ada di sekolah.
5. Membina Ketakwaan Siswa
Akhlak merupakan cerminan dari ketakwaan seseorang, apabila nilai-nilai ketakwaan sudah tertanam di dalam jiwa
seseorang, maka ia akan bersikap dan bertingkah laku dengan baik yaitu sesuai dengan ajaran-ajaran-ajaran yang diatur dalam
agama Islam. Karena, Allah SWT Maha melihat dan maha mendengar. Dengan demikian mereka marasa terawasi oleh
Allah SWT. Dimanapun mereka berada, baik dikala sendiri maupun bersama orang lain.
Oleh karena itu, guru pendidikan agama Islam di SMAN 47 Model Jakarta Selatan dalam membina akhlak siswa di era
globalisasi ini yang penuh dengan tantangan sangat memperhatikan aktifitas siswa dalam beribadah kepada Allah
SWT. Karena dengan kedekatan mereka dengan sang Kholik akan menanamkan ketakwaan yang kuat di dalam jiwa mereka
dan ini merupakan modal utama untuk mempersiapkan siswa yang tangguh dalam menghadapi setiap pengaruh negatif yang
akan merusak moral mereka seperti kehadirannya budaya barat
ke Indonesia, dan kemajuan teknologi yang tidak akan habisnya sampai kapanpun.
19
6. Memberikan Motivasi Kepada Siswa Agar Memiliki Cita-
Cita Yang Baik Dan Tinggi
Pada prinsipnya kehidupan yang layak dan cita-cita yang luhur merupakan suatu kebutuhan yang harus diraih, dan ini
akan dapat dicapai dengan jalan belajar dan berusaha dengan sebaik mungkin, dalam upaya membentuk siswaanak didik agar
memiliki tanggung jawab dan motivasi kehidupan yang berguna, diperlukan arahan dan bimbingan dari guru tentang pentingnya
motivasi dan cita-cita yang tinggi, karena hal tersebut sebagian dari akhlakul Karimah.
Motivasi cita-cita yang tinggi dan kehidupan yang layak pada dasarnya sudah ada pada setiap orang secara alamiah,
seperti dorongan ingin melakukan suatu perbuatan. Pembinaan akhlak siswa dalam memotivasi cita-cita yang baik dan tinggi
perlu adanya penjelasan, bimbingan dan contoh dari guru. Untuk hal tersebut, yang dilakukan guru pendidikan agama Islam di
SMAN 47 Model Jakarta Selatan yaitu: memotivasi suatu keberhasilan dan cita-cita dengan nasehat rajin dan terus berdoa,
memotivasi untuk giat belajar agar bisa meneruskan pendidikan sampai tingkat yang lebih tinggi, membantu siswa yang
kesulitan dalam belajar dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
Kemudian Usaha yang dilakukan guru pendidikan agama di SMP Negeri 01 Karangploso Malang dalam mengatasi masalah
yang dihadapi dalam pembinaan akhlak siswa menurut bapak H. Ibrahim yakni:
Dengan melalui pendekatan baik secara umum maupun secara personal kepada siswa yang kurang antusias dalam
19
Hasil Observasi, di SMAN 47 Jakarta Selatan, tanggal 28 November 2014