Langkah-langkah Menulis Buku Non Teks

menggali, menghidupkan imajinasi, intuisi, memunculkan potensi- potensi baru, membuka pandangan-pandangan yang menimbulkan kekaguman, serta dapat merangsang pikiran-pikiran yang tiddak terduga dengan tahapan-tahapan merencanakan tulisan untuk menjadi buku nonteks, tahap pengolahan informasi, tahap kemunculan berbagai gagasan, tahap memverifikasi berbagai gagasan yang dihubungkan dengan realita. 60 3 Menetapkan aspek yang akan dikembangkan; Sama hal nya dengan buku teks pelajaran, buku non teks pelajaran juga harus memperhatikan tiga aspek domain pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini tertulis didalam buku pedoman penulisan buku non teks Demikian pula halnya dengan domain afektif dan psikomotorik, penulis buku nonteks pelajaran harus merancang terlebih dahulu aspek dari domain tersebut yang masih perlu dikembangkan, baik untuk keperluan peserta didik maupun bagi pendidik dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran. 61 4 Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca. Dalam menulis buku non teks harus disesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca terutama buku non teks pengayaan yang selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berfikir peserta didik. Kemampuan ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan serta kebudayaan masyarakat tempat peserta didik tinggal. Oleh karena itu peserta didik seharusnya mampu menulis buku non teks yang sesuai dengan keadaan Indonesia. 62 60 Ibid., h.61 61 Ibid,. h.63 62 Ibid., h.63-64

e. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku NonTeks

Untuk menghasilkan buku non teks yang berkualitas, selain mengetahui langkah-langkah penyusunan buku, maka juga harus memperhatikan komponen dasar dan kompononen utama yang harus dimiliki buku tersebut. 1 Komponen Dasar Di dalam Komponen dasar ini terdiri atas : a karakteristik buku nonteks Terdapat beberapa karakteristik buku non teks yaitu: - Materi buku yang dikembangkan bukan merupakan acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti salah satu mata pelajaran tertentu - Materi buku tidak dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKS, atau bentuk lainnya; - Penerbitan buku tidak disajikan secara serial berdasarkan tingkat kelas; - Pengembangan materi tidak terkait secara langsung dengan atau sebagian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dalam Standar Isi; - Materi buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas; - Materi buku dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pengayaan pengetahuan, keterampilan, atau kepribadian, atau referensi kamus, ensiklopedia, atlas, atau panduan pendidik. 63 b ketentuan dasar penerbitan, penulis yang ingin menerbitkan bukunya, maka harus memperhatikan hal-hal dibawah ini: 63 Ibid., h.65 - Menggunakan identitas penerbit nama dan kota domisili dengan jelas. - Menggunakan ISBN sebagai katalog terbitan. - Mencantumkan nama pengarangpenulis atau editor. - Mencantumkan orisinalitas atau copyright untuk terjemahan atau saduran - Memenuhi jumlah halaman cetak sekurang-kurangnya 48 halaman. - Memenuhi ketentuan penerbitan yang tidak melanggar hak cipta. 64 c komponen buku, Komponen buku non teks pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu bagaian awal, tengah, dan bagian akhir. Bagian awal buku ini minimal terdiri dari kata pengantar dan daftar isi, bagian tengah terdiri dari isi buku yang memuat informasi atau materi buku, dan bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, indeks, dan glosarium. 65 d aspek grafika, Umumnya aspek ini diperhatikan oleh penerbit, sedangkan tugas penulis hanya mengeceknya. Aspek grafika yang dimaksud adalah: - Buku dijilid dengan rapi dan kuat; - Buku menggunakan huruf danatau gambarilustrasi yang terbaca; - Buku dicetak dengan jelas dan rapi; - Buku menggunakan kertas berkualitas dan aman. 66 2 Komponen Utama Komponen utama buku nonteks adalah: 64 Ibid., h.66 65 Ibid. 66 Ibid., h.67 a Materi atau isi buku nonteks Komponen ini terbagi menjadi dua, yaitu komponen khusus dan komponen umum. Tabel 2.2 Komponen Materi Buku NonTeks Kriteria Umum 67 Kriteria Khusus 68 - Materi yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional; - Materi yang tidak bertentangan dengan ideologi dan kebijakan politik negara; - Materi yang menghindari masalah SARA, bias jender, serta pelanggaran HAM. - Materi yang ditulis sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat - Mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi di Indonesia; - Materi atau isi buku mengembangkan kecakapan akademik, sosial, dan kejuruan vokasional untuk memecahkan masalah dan mendorong “jiwa kewirausahaan” - Materi atau isi buku harus secara maksimal membangun karakteristik kepribadian bangsa Indonesia yang diidamkan dan kepribadian yang mantap. b Penyajian materi 67 Ibid., h.68 68 Ibid., h.70