yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan
instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Sugiyono, 2008 : 172. a.
Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17.00, dengan kriteria: Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan dinyatakan valid. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. b.
Uji Reliabilitas Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00.
butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria:
Jika r
alpha
positif atau lebih besar dari r
tabel
maka pertanyaan reliabel. Jika r
alpha
negatif atau lebih kecil dari r
tabel
maka pertanyaan tidak reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas
Universitas Sumatera Utara
mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel
sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.
b. Analisis Regresi Berganda Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan banuan SPSS versi 17.00 agar hasil yang diperoleh
lebih terarah. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Produktifitas karyawan.
a = Konstanta.
b
1,
b
2
= Koefisien Regresi Berganda. X
1
= Motivasi kerja X
2
= Kompetensi Karyawan. e
= Variabel Penganggu standard error
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan grafik
dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Alat untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik. Melalui analisis grafik, suatu model dianggap tidak
terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar diatas maupun
dibawah nol pada sumbu Y. c.
Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi
linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas.Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik
apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana Ho diterima.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1.
Uji secara Simultan Serempak Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
H : b
1 =
b
2
= 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja dan kompetensi
karyawan terhadap produktifitas karyawan. H
a
: b
1 =
b
2
≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja dan kompetensi karyawan
terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2. Uji secara Parsial Individual Uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya
adalah: H
: b
i
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja dan kompetensi karyawan
terhadap produktifitas karyawan. H
a
: b
i
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja dan kompetensi karyawan
Universitas Sumatera Utara
terhadap produktifitas
karyawan. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3 Pengujian Goodness of Fit R
2
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan motivasi kerja dan
kompetensi karyawan dalam menerangkan variasi produktifitas karyawan. Koefisien determinasi R
2
ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R
2
≤ 1, dimana semakin tinggi R
2
mendekati 1 berarti motivasi kerja dan kompetensi karyawan memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi produktifitas karyawan dan apabila R
2
= 0 menunjukkan motivasi kerja dan kompetensi karyawan secara keseluruhan tidak
dapat menjelaskan produktifitas karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN