Memberikan penghargaan berdasarkan prestasi, kepangkatan, pengalaman, dan sebagainya.
b. Informasi, yaitu dengan memberikan informasi kepada pegawai mengenai aktivitas organisasi, terutama tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya. c. Perilaku. Usahakanlah mengubah perilaku sesuai dengan harapan bawahan.
Dengan demikian ia mampu membuat pegawai berperilaku atau berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi
d. Hukuman. Berikan hukuman kepada karyawan yang bersalah diruang yang
terpisah, jangan menghukum di depan pegawai lain karena dapat menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.
e. Perasaan. Tanpa mengetahui bagaimana harapan karyawan dan perasaan apa
yang ada dalam diri mereka, sangat sulit bagi pimpinan untuk memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud seperti rasa memiliki, rasa partisipasi, rasa
bersahabat, rasa diterima dalam kelompok, dan rasa mencapai prestasi. 2.1 Kompetensi Kerja
2.2.1 Pengertian Kompetensi Kerja
Dessler 2004: 713 dalam Mc Clelland, menyatakan bahwa kompetensi kerja adalah mengacu pada pengetahuan knowledge, keterampilan skills dan
kepribadian attitude individu yang secara langsung mempengaruhi kinerja mereka.
Sedarmayanti 2001: 53 mengemukakan bahwa kompetensi kerja adalah kemampuan yang dimiliki seorang karyawan dalam melakukan tindakan yang
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian kompetensi kerja adalah mengacu kepada atribut dan karakteristik seseorang yang
membuatnya berhasil dalam pekerjaannya.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Karyawan
Dessler 2004: 715 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi karyawan adalah:
1. Pengetahuan akan bisnis Sumber daya manusia menambah nilai bagi organisasi jika mereka
memahami bagaimana bisnis berjalan. Karena dengan pemahaman tersebut memungkinkan mereka untuk mengadaptasi aktivitas sumber daya manusia
dan organisasi untuk mengubah kondisi bisnis. Dengan mengetahui kemampuan finansial, strategis, teknologi dan organisasi maka anda dapat
menjalankan peran dalam diskusi strategis. Sumber daya manusia yang mengusai hubungan industrial dan karyawan akan sangat kompeten.
2. Manajemen perubahan Kompetensi ini meningkatkan peran sumber daya manusia sebagai
partner bisnis. Tantangan yang sering dihadapi adalah mereka harus fokus kepada respons organisasi mengenai strategis baru. Sumber daya manusia
merupakan posisi yang paling tepat untuk menggerakkan perubahan tersebut. Kemampuan yang harus dimiliki sumber daya manusia untuk melaksanakan
perubahan tersebut adalah kemampuan mendiagnosis masalah, membangun
Universitas Sumatera Utara
hubungan klien, mengartikulasi visi, kepemimpinan, pemecahan masalah dan menetapkan sasaran. Kompetensi tersebut meliputi pengetahuan akan proses
perubaahan, skill sebagai agen perubahan dan ability melaksanakan perubahan.
2. Mengusai praktik sumber daya manusia
Seperti karyawan lainnya, sumber daya manusia haruslah mahir dalam bidangnya. Mereka harus memahami teori sumber daya manusia dan harus
dapat menggunakan teori tersebut dalam praktiknya. 3.
Manajemen budaya Perusahaan yang memiliki budaya yang kuat cenderung mencapai kinerja
yang lebih tinggi. Kita telah menjelaskan peran strategis peran strategis sumber daya manusia dan menetapkan peran sistem. Yang pada akhirnya
perilaku karyawan dihasilkan dari sistem- sistem tersebut menjadi budaya perusahaan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa strategi sumber daya manusia
berkinerja tinggi merupakan indikator utama budaya kerja. Atasan perlu memahami bahwa mereka adalah “orang-orang yang harus mempertahankan
budaya perusahaan”. 4.
Menunjukkan kredibilitas personnel Jika keempat hal diatas dapat dijadikan pilar kompetensi sumber daya
manusia, maka kredibilitas personel dapat dijadikan sebagai pondasi pilar tersebut. Kredibilitas terdiri dari tiga dimensi.
Pertama, Sumber daya manusia harus menghidupkan nilai value perusahaan. Nilai organisasi yang harus diperhatikan oleh sumber daya manusia adalah
Universitas Sumatera Utara
terbuka, jujur, kemampuan untuk menjadi team player, mampu menghormati karyawan lain, menanamkan kinerja tinggi pada karyawan.
Kedua, Sumber daya manusia membangun kredibilitas mereka saat adanya hubungan saling percaya dengan koleganya. Hubungan saling percaya muncul
saat sumber daya manusia berperan sebagai partner dalam tim manajemen dan dapat bekerja sama dan mempengaruhi manajemen tanpa perlu otoritas.
Ketiga, Sumber daya manusia akan mendapat respek dari kolega saat mereka bertindak “dengan sikap yang seharusnya.” with an attitude”.
Yang dimaksud dengan “with an attitude” disini adalah sumber daya manusia harus memahami bagaimana bisnis dapat berjalan, memberikan pendapat
dengan bukti-bukti, memberikan solusi yang inovatif.
2.2.3 Pentingnya Kompetensi Kerja