Bobot Biji Kering per Tanaman yang Dihasilkan

jumlah polong yang dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 16. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A10, E 50, dan K kontrol berbeda secara signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan D 40. Namun, rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A10, E 50, dan K kontrol tidak berbeda secara signifikan dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong Perlakuan Rata-Rata A 21.9b B 17.3ab C 17.4ab D 15a E 20.4b K 21.2b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05

4. Bobot Biji Kering per Tanaman yang Dihasilkan

Bobot kering biji diperoleh dengan cara menimbang biji kedelai yang telah dijemur 3 hari di bawah sinar matahari. Hasil rata-rata bobot kering biji kedelai setiap perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini. Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan gram Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata bobot biji kering yang dihasilkan oleh tanaman yang tanpa diberi perlakuan K, yaitu 7.96 gram. Tanaman yang diberi perlakuan A 10 dan E 50 memiliki rata-rata bobot kering biji hampir sama, yaitu 6.66 gram dan 6.65 gram. Tanaman yang diberi perlakuan C 30 dan D 40 juga memiliki rata-rata bobot kering biji yang tidak berbeda jauh, yaitu 5.45 gram dan 5.56 gram. Tanaman yang diberi perlakuan B memiliki rata-rata bobot biji kering paling sedikit, yaitu 4.67 gram. Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.023 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap rata-rata bobot kering biji yang dihasilkan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 17. Berdasarkan uji Duncan menunjukkan bahwa rata-rata bobot biji kering yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K kontrol memiliki rata-rata yang berbeda secara signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan B20, Bo b o t ke ri n g b iji g ram 6.66 4.67 5.45 5.56 6.65 7.96 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perlakuan Konsentrasi Pupuk A10 B 20 C 30 D 40 E 50 K 0 Rata- Rata Bobot Kering Biji gram C30, dan D40 Namun, bobot kering biji yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A10 dan E50 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap bobot kering biji pada tanaman yang diberi perlakuan Kkontrol. Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan ada tidaknya perbedaan yang nyata antar perlakuan. Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji Perlakuan Rata-Rata A 6.66ab B 4.67a C 5.45a D 5.56a E 6.65ab K 7.96b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05

B. Pembahasan