Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai Varietas Grobogan

2. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai Varietas Grobogan

Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka dengan sempurna hingga minggu ke-10. Hasil pengamatan jumlah daun tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan tiap minggu dapat dilihat dalam grafik di bawah ini. Gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman kedelai tiap minggu helai Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pertumbuhan jumlah daun mengalami fluktuasi. Pada minggu ke-3 hingga minggu ke-5 terjadi pertumbuhan jumlah daun yang cukup pesat. Pertumbuhan jumlah daun pada minggu ke-6 hingga minggu ke-8 tidak begitu pesat, dan mengalami penurunan jumlah daun pada minggu ke-9 hingga minggu ke 10. Perlakuan A 10 mengalami pertumbuhan jumlah daun yang lebih pesat dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pertumbuhan jumlah daun pada perlakuan A dan K dari Ju m lah Dau n Helai Minggu ke- minggu ke-6 hingga minggu ke-8 masih stabil namun perlakuan B 20, C30, D 40 dan E mengalami penurunan jumlah daun pada minggu ke-7. Pertambahan jumlah daun yang didapatkan merupakan selisih dari awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan jumlah daun tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman kedelai tiap perlakuan helai Perlaku an Ulangan Rerata R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 A 10 33 39 16 54 40 36 31 28 34 24 33.5 B 20 31 25 18 19 25 27 24 19 16 15 21.9 C 30 14 21 34 28 26 28 28 38 24 27 26.8 D 40 16 12 15 36 21 16 23 21 42 19 22.1 E 50 24 27 22 34 25 24 44 28 27 39 29.4 K 0 34 25 37 34 43 19 18 25 16 25 27.6 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A 10, yaitu 33.5 helai diikuti dengan tanaman yang diberi perlakuan E 50, yaitu 29.4 helai. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman yang diberi perlakuan K kontrol dan C 30 adalah 27.6 helai dan 26.8 helai, sedangkan tanaman dengan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling sedikit adalah tanaman yang diberi perlakuan B 20, yaitu 21.9 helai diikuti dengan perlakuan D 40, yaitu 22.1 helai. Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.020 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan jumlah daun tanaman kedelai memiliki perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 15. Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan A 10 memiliki pertambahan jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan B 20 dan perlakuan D 40, namun perlakuan A 10 tidak berbeda nyata terhadap perlakuan E 50 dan K kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun Perlakuan Rata-Rata A 33.5b B 21.9a C 26.8ab D 22.1a E 29.4ab K 27.6ab Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05

3. Jumlah Polong Berisi per Tanaman yang Dihasilkan