Dampak Kekerasan Terhadap Istri Sebagai Korban Secara

mempertahankan fokus perhatian Rothbart Bates, 1998; Ruff Rothbart, 1996. Tak jarang ibu juga kesulitan untuk mengelola emosi mereka sebagai korban kekerasan secara internal atau pribadi. Terbagi diantara rasa sedih, marah, kecewa dan takut dengan tuntutan memberikan rasa nyaman dan aman bagi anak Margaretha, 2012. Jika ibu gagal memberikan dukungan emosional bagi anaknya, maka mengakibatkan kelekatan antara keduanya menjadi lemah Levendosky, Huth- Bocks, Semel, 2002. Selain itu, ibu juga dapat mengalami stres pengasuhan. Akibat yang ditimbulkan saat ibu mengalami stres pengasuhan adalah menurunnya kualitas dan efektivitas pengasuhan yang diberikan oleh ibu Sri Lestari, 2012. Stres yang dialami ibu memengaruhi perilaku dan perhatian ibu terhadap anak. Tekanan dan keadaan emosional yang mendalam yang dialami oleh ibu sebagai korban kekerasan mengakibatkan pengasuhan yang tidak efektif dan memungkinkan adanya pengasuhan yang salah terhadap anak. Dengan kata lain, anak dapat dikatakan tidak terawat atau cenderung terlantar karena keadaan ibu sebagai pengasuh yang menjadi korban kekerasan. Anak yang tidak terawat dengan benar seringkali menunjukkan keterlambatan bahasa Coster, Gersten, Beeghly, Cicchetti, 1989. Mereka seringkali terpuruk dalam tes kognitif, di sekolah, dan menunjukkan masalah perilaku Dubowitz, 1999; Eckenrode, Laird, Doris, 1993; Shonk Cicchetti, 2001. Anak yang tidak terawat memiliki keterikatan yang tidak tertata dan tidak terorientasi serta memiliki konsep diri yang negatif dan terdistorsi Papalia, 2008. Mereka tidak mengembangkan keterampilan sosial, karena bertindak secara agresif, dan mereka cenderung ditolak oleh teman sebaya Bolger Patterson, 2001; Price, 1996. Perilaku agresif cenderung tumbuh dari masa kanak-kanak awal. Beberapa penyebab yang menimbulkan perilaku agresif ialah kombinasi atmosfer rumah yang membuat stres dan tidak menstimulasi, disiplin yang keras, serta kurangnya kehangatan dari ibu dan dukungan sosial. Dalam sebuah penelitian longitudinal, kelekatan yang tidak aman serta kurangnya kehangatan dan afeksi ibu dalam masa bayi memprediksi keagresifan pada masa kanak- kanak awal Coie Dodge, 1998; MacKinnon-Lewis, Starnes, Volling, dan Johnson, 1997. Martin 2002 menjelaskan bahwa anak yang dibesarkan oleh ibu yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga mengalami kesulitan dalam menentukan pendekatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan afeksi anak yaitu rasa aman dan nyaman. Hal ini membuat anak kesulitan dalam belajar mengidentifikasi, memahami, dan memilih emosi yang tepat untuk diungkapkan dalam suatu relasi yang dekat. Ibu kurang dapat berperan menjadi panduan dalam memahami dan mengungkapkan emosi yang tepat sesuai dengan konteks. Gambar 1. Skema Tinjauan Pustaka KDRT mendapatkan berkontribusi pada berdampak pada Suami Pelaku Kekerasan Istri Korban Kekerasan Dampak Kekerasan Anak Fisik Psikologis Pengasuhan yang tidak efektif