INSTRUMEN PENELITIAN METODE PENELITIAN

61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN PENELITIAN

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti meminta bantuan kepada badan pemerintahan untuk mendapatkan informan sebagai sumber data. Peneliti menemui dua lembaga terpadu yang memang menangani kasus terkait perempuan dan anak, yaitu Rekso Dyah Utami RDU Yogyakarta dan Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan Perempuan dan Anak P2TP2A Sleman. Peneliti terlebih dahulu harus melengkapi persyaratan administrasi dan izin peneltian kepada badan-badan pemerintahan Kota Yogyakarta dan badan-badan pemerintahan Sleman. Setelah mendapatkan izin resmi dari Pemerintahan, peneliti dapat langsung menemui staf atau pihak yang berwenang di lembaga RDU Yogyakarta dan P2TP2A Sleman. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan serta gambaran penelitian yang akan peneliti lakukan. Dengan proses yang panjang, kedua lembaga tersebut memproses dan memberikan data beberapa orang calon informan. Dari pihak RDU, peneliti mendapatkan dua orang calon informan. Akan tetapi, kedua calon informan tersebut tidak bersedia terlibat dalam penelitian ini dengan alasan tidak memiliki waktu. Dari pihak P2TP2A Sleman memberikan dua orang calon informan. Satu per satu peneliti datangi dan hanya satu yang bersedia untuk terlibat dalam penelitian. Peneliti mendapatkan rekomendasi dari salah satu staf kantor P2TP2A Sleman yang membantu peneliti. Beliau menyarankan untuk bertemu dengan pengelola kost tempat beliau tinggal. Menurut beliau, pengelola kostnya juga merupakan korban kekerasan. Setelah bertemu, peneliti mendapatkan izin untuk melakukan penelitian pada informan.

B. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. Sebelum wawancara pertama dilakukan, peneliti terlebih dahulu bertemu dengan informan dan dipertemukan oleh psikolog dari lembaga pemerintah yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A Sleman. Dalam pertemuan pertama dengan informan, psikolog tersebut menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami ke kediaman informan. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kami, informan setuju dan mau membantu peneliti untuk memberikan informasi seputar kehidupannya. Awalnya peneliti memiliki dua orang informan. Akan tetapi, di tengah penelitian berlangsung, informan tersebut menghentikan proses penelitian dengan alasan beliau tidak memiliki waktu. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian kepada satu orang informan. Selain mewawancarai informan, peneliti juga mewawancarai anak dan pihak P2TP2A, yaitu staf dan pengasuh di shelter. Data yang didapatkan akan digunakan sebagai cross checkdari pernyataan-pernyataan informan. Selain itu, peneliti juga menggunakan