3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Plaosan 2. SD ini terletak di dusun Plaosan, desa Sinduadi, kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolahyang terletak di desa dan bangunan sekolah berada dekat dengan pemukiman warga.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 Tahun Pelajaran
20152016. 3.2.3
Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar Menggunakan
alat ukur panjang tidak baku dan baku cm, m yang sering digunakan
menggunakan pendekatan PMRI. 3.2.4
Waktu Penelitian dan Tahun Ajaran
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-29 September 2015 Tahun Ajaran 20152016. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 3
minggu.
3.3 Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala SDN Plaosan 2.
Permintaan izin kepada Kepala Sekolah agar kegiatan penelitian
dapat berjalan dengan lancar dan mendapat persetujuan pihak sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Wawancara.
Wawancara di
sini dimaksudkan
untuk mencari
informasi tentang kondisi awal minat belajar dan prestasi siswa kelas II
SDN Plaosan 2.
c. Identifikasi masalah.
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak
lanjut. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa minat siswa dalam belajar matematika masih rendah dan nilai ulangan harian
matematika kelas I I semester I masih rendah. d.
Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya. Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari
kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator. Kompetensi dasarnya yaitu Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku cm, m
yang sering digunakan. e.
Menyusun Silabus Silabus disusun dengan mengambil salah satu kompetensi dasar yang
ada di dalam kurikulum kelas II semester I yang akan diteliti. f.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Langkah
berikutnya adalah
menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus.
g. Menyiapkan media pembelajaran
Media yang akan digunakan untuk pelaksanaan pendekatan PMRI yaitu media pembelajaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan
pembejaran dan perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.
3.4 Desaian Penelitian
Pada pelaksanaannya penelitian ini dibagi dalam siklus-siklus. Setelah
dilakukan observasi
awal, berikut
ini tindakan-tindakan
penelitian yang dirangkum dalam siklus-siklus: 3.4.1 Siklus I
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan
adalah melakukan
pembelajaran sesuai
pelaksanaan tindakan. b.
Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama:
1.
Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu
siswa b.
Guru menanyakan kabar siswa c.
Guru melakukan presensi d.
Guru memberikan kontrak belajar e.
Guru menyampaikan tujuan pelajaran 2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai perbedaan
ukuran panjang dan tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Guru memperlihatkan dua buah benda dengan panjang dan
tinggi yang berbeda. c.
Siswa memperhatikan dan mengamati benda tersebut. d.
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materimembandingkan panjang dua benda dengan menuliskan
istilah panjang dan tinggi dari, lebih pendek dari, sama panjang dengan.
e. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang
disampaikan Elaborasi
f. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
g. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan
secara kelompok
mengenai benda
sekitar dengan
membandingkan panjang dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, lebih tinggi
dari, sama panjang dengan dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa.
h. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada
teman-temannya di depan kelas. Konfirmasi
i. Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah
diberikan j.
Guru dan siswa bersama-sama melakukan konfirmasi dan perbaikan mengenai jawaban yang telah dikerjakan siswa.
k. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari. b.
Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.
c. Siswa dan guru secara bersama-sama menetukan aksi yang akan
dilakukan siswa setelah pembelajaran ini. d.
Guru memberikan tugas kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk
dipelajari di rumah. e.
Salah satu siswa memimpin doa penutup. f.
Guru dan siswa memberikan salam. Pertemuan kedua:
1.
Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan kabar siswa
b. Guru melakukan presensi
c. Guru memberikan kontrak belajar
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
e. Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai apa yang
diajarkan dari pertemuan sebelumnya tentang pengukuran panjang menggunakan satuan tidak baku.
f. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda
dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, dan langkah.
g. Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi
yang telah dijelaskan. h.
Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan.
Elaborasi i.
Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara
kelompok mengukur
panjang benda
dengan menggunakan ukuran tidak baku atau jengkal, depa, langkah dan
menuliskannya dalam lembar kerja siswa. j.
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi k.
Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan.
l. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
m. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari. n.
Salah satu siswa memimpin doa penutup. c.
Pengamatan 1.
Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis dari hasil yang diperoleh siswa
d. Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian
khusus. 2.
Merancang dan memodifikasi siklus berikutnya
3.4.2 Siklus II
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan
adalah melakukan
pembelajaran sesuai
pelaksanaan tindakan. b.
Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
b. Guru menanyakan kabar siswa c. Guru melakukan presensi
d. Guru memberikan kontrak belajar e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi f.
Guru menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan baku.
g. Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda
dengan menggunakan ukuran baku mistar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan.
i. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah
dijelaskan untuk menggali pemahaman siswa. j.
Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan Elaborasi
k. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
l. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan
secara kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku mistar lalu menulis dalam lembar kerja siswa.
m. Guru mengarahkan siswa untuk kembali berada dalam posisi
individu. n.
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-temannya di depan kelas.
Konfirmasi o.
Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan.
p. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup
q. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari. r.
Salah satu siswa memimpin doa penutup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan Keempat: 1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu
siswa. b.
Guru menanyakan kabar siswa. c.
Guru melakukan presensi
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi d.
Guru menanyakan pengetahuan awal siswa pada pertemuan sebelumnya tentang mengukur suatu panjang benda dengan satuan
baku. e.
Guru menjelaskan materi tentang mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku meteran.
f. Siswa memperhatikan materi yang dijelaskan.
g. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan
untuk menggali pemahaman siswa h.
Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan Elaborasi
i. Guru memberi pengarahan pada siswa untuk mendiskusikan secara
kelompok mengukur panjang benda dengan menggunakan ukuran baku meteran dan menuliskannya dalam lembar kerja siswa.
j. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka kepada teman-
temannya di depan kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konfirmasi k.
Guru dan siswa melakukan penguatan pada materi yang telah diberikan.
3. Kegiatan Penutup
l. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari. m.
Salah satu siswa memimpin doa penutup. c.
Pengamatan Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati kegiatan siswa
dan mencatat kejadian-kejadian
yang terjadi
selama proses
pembelajaran berlangsung. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan di setiap pertemuan. Hal yang dilakukan peneliti
seperti mengamati interaksi siswa dalam kegiatan belajar dan juga memfoto menggunakan kamera dibantu oleh rekan peneliti lainnya,
mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran, dan menganalisis dari hasil yang diperoleh siswa.
d. Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini peneliti melakukan analisis dan penyimpulan hasil kuisioner dan hasil pembelajaran. Refleksi digunakan
untuk mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Refleksi mengacu pada hasil
evaluasi siklus I dan siklus II. Peneliti lalu membuat kesimpulan tentang minat dan prestasi belajar siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Tes dan non Tes wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Uraian teknik
pengumpulan data yaitu:
3.5.1 Tes
Tes adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian prestasi. Tes untuk mengukur prestasi belajar siswa yang
biasa digunakan di sekolah terdapat dua macam ,yaitu tes buatan guru dan tes terstandar Arikunto, 2010: 266.
Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Matematika materi menggunakan alat ukur panjang
tidak baku dan baku cm,m pada siklus 1 dan siklus 2. Pemberian tes yang berupa butir soal pilihan ganda dilakukan pada setiap akhir siklus.
3.5.2 Non Tes
3.5.2.1 Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung atau melalui
media tertentu Sanjaya, 2009: 96. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti untuk melakukan studi pendahuluan guna
menemukan permasalahan yang harus diteliti Sugiyono, 2011: 188 Wawancara dilihat dari pelaksanaannya dibedakan menjadi dua
yaitu wawancara insidental dan wawancara terencana. Wawancara insidental adalah jenis wawancara yang dilaksanakan kapan saja jika
dianggap perlu. Wawancara terencana adalah jenis wawancara yang dilaksanakan secara formal dan terencana baik mengenai waktu, tempat
pelaksanaan, dan topik yang akan dibicarakan Sanjaya, 2009: 97. Wawancara dilihat dari bentuk pertanyaan dan bentuk jawabannya,
wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu wawancara tertutup dan wawancara terbuka. Wawancara tertutup yaitu narasumber hanya
menjawab dengan kata “ya” atau “tidak”, sedangkan pada wawancara terbuka narasumber dapat menjawab sesuai pendapatnya sendiri berupa
uraian kata Sanjaya, 2009: 97-98. Penelitian ini menggunakan jenis wawancara terencana dan wawancara terbuka, karena wawancara yang
dilakukan secara langsung antara pewawancara dan narasumber tanpa
melalui perantara dengan jawaban sesuai pendapat narasumber sendiri. 3.5.2.2
Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis
kepada siswa untuk dijawab Sugiyono, 2011: 192. Dilihat dari penjawab kuisioner, kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner
langsung dan kuisioner tidak langsung. Kuisioner langsung yaitu kuisioner yang dikirim dan langsung dijawab oleh responden, sedangkan
kuesioner tidak langsung adalah kuisioner yang dikirimkan melalui pos atau internet Sudjana, 2009: 71. Dilihat dari bentuk jawaban kuisioner,
kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang disusun dengan
menyediakan alternatif pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Kuisioner terbuka
merupakan kuisioner yang dibuat dengan tidak memberikan pilihan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban sehingga siswa bebas mengisi dengan kata atau jawaban
menurut siswa sendiri Sugiyono, 2011: 193.
Penelitian ini menggunakan jenis kuisioner tertutup yakni kuisioner berupa pernyataan-pernyataan yang bentuknya tertutup, di
mana siswa tinggal memilih jawaban dari alternatif-alternatif jawaban yang
telah disediakan berupa skala angka.
Lembar kuisioner ini
memuat pernyataan-pernyataan positif dan negatif untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Lembar kuisioner
sebelumnya telah divalidasi oleh dosen ahli yang bertujuan untuk
menguji kevalidan kuisioner yang dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner ini terdapat 40 pernyataan yang harus dipilih oleh siswa
sesuai dengan apa yang siswa alami dengan cara melingkari skala angka pada kolom jawaban.
3.5.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, dokumen, transkip, agenda, dan lain sebagainya.
Dibandingkan dengan teknik lainnya, teknik ini tidak begitu sulit karena jika ada kekeliruan sumber datanya masih tetap
Arikunto, 2010: 274. Dokumentasi pada penelitian ini berupa memperoleh foto-foto selama
proses pembelajaran. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
berupa dokumen untuk memperoleh data tentang prestasi siswa di pembelajaran atau kelas sebelumnya. Hasil penelitian lebih akurat jika
diperkuat dengan foto-foto selama proses pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan non tes. Instrumen penelitian jenis tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa
dalam bentuk soal objektif, sedangkan instrumen penelitian jenis non tes digunakan untuk mengukur minat siswa dalam bentuk lembar kuisioner.
3.6.1 Tes
Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran Sanjaya, 2009: 99.
Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai angka. Data prestasi belajar siswa diperoleh menggunakan tes tertulis pada akhir
siklus I dan akhir siklus II. Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda yang masing-masing siklus
divalidasi oleh dosen ahli dan 2 guru sebelum dapat digunakan sebagai alat ukur peningkatan prestasi belajar siswa. Setelah divalidasi, peneliti akan memilih 15
butir soal disetiap siklusnya yang mewakili komponen indikator sebagai soal yang siap untuk diujikan. Berikut akan disajikan kisi-kisi soal akhir dari setiap siklus
sebelum dilakukan validasi. Berikut ditampilkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II :
3.6.1.1 Kisi-kisi Soal Siklus I
Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. 30 soal ini merupakan soal yang dibuat berdasarkan komponen indikator materi.
Indikator materi pada siklus I pertemuan pertama yaitu membandingkan panjang
dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah panjang dari, lebih pendek dari, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama panjang dengan dan indikator pada siklus I pertemuan kedua yaitu mengukur panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Satuan : SD Negeri Plaosan 2 Mapel : Matematika
Semester : I SK : 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan
masalah KD : 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku cm, m yang
sering digunakan. No
Komponen Indikator Nomer Soal
Jumlah soal
1 Membandingkan panjang
dan tinggi dua benda dengan menuliskan istilah
panjang dari, lebih pendek dari,
dan samapanjang
dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12. 12
2 Mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur tidak baku
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30 18
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus I adalah 15 soal yang
sudah tervalidasi. Apabila siswa menjawab dengan benar mendapat poin 1, sedangkan menjawab dengan salah mendapat poin 0. Jawaban yang benar
dikalikan 2 lalu dibagi 3 ditulis dengan rumus N = Jumlah benar x 2 : 3.
Keterangan: N= Nilai 3.6.1.2
Kisi-kisi Soal Siklus II Kisi-kisi
soal evaluasi siklus II terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. 30
soal ini merupakan soal yang dibuat berdasarkan komponen indikator materi pada pembelajaran siklus II. Indikator materi pada siklus II pertemuan pertama yaitu
pada mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku mistar
dan pada siklus II pertemuan kedua mengukur suatu panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku meteran.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Satuan : SD Negeri Plaosan 2 Mapel : Matematika
Semester : I SK : 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan
masalah KD : 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku cm, m yang
sering digunakan. No
Komponen Indikator Nomer Soal
Jumlah soal
1 Mengukur suatu panjang
benda dengan
menggunakan alat ukur baku mistar.
1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 18
2 Mengukur suatu panjang
benda dengan
menggunakan alat ukur baku meteran
2, 4, 7, 9, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
12
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus II adalah 15 soal yang
sudah tervalidasi. Apabila siswa menjawab dengan benar mendapat poin 1, sedangkan menjawab dengan salah mendapat poin 0. Jawaban yang benar
dikalikan 2 lalu dibagi 3 ditulis dengan rumus N = Jumlah benar x 2 : 3.
Keterangan: N= Nilai
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1 Lembar Kuisioner
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lembar kuisioner tertutup untuk mengukur minat siswa. Peneliti sudah menyediakan
pilihan jawaban yang yang sesuai dengan pilihan siswa dengan skal 1 sampai 5 yang diberikan pada akhir pembelajaran siklus I dan
pembelajaran siklus II. Berikut kisi-kisi kuisioner mengacu dari Hurlock :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner
No. Peubah
Indikator Pernyataan
Favorabel Unfavorabel
1 Minat
Menunjukkan perasaan
senang Saya semangat mengikuti pelajaran.
Saya malas mengikuti pelajaran
Saya mengerjakan tugas dari guru dengan perasaan senang
Saya mengeluh ketika diberi tugas dari guru
Saya ingin segera mengikuti pelajaran.
Saya menghindari segera mengikuti pelajaran.
Saya menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran
Saya malas menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran
Saya merasa senang ketika pelajaran akan dimulai.
Saya merasa sebal ketika pelajaran akan dimulai.
Menunjukkan terfokus dalam
proses pembelajaran.
Saya bertanya pada guru ketika saya tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru. Saya malas bertanya pada
guru ketika saya tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya menjawab pertanyaan guru ketika saya memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Saya malas menjawab
pertanyaan guru ketika saya memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya menyimak penjelasan guru Saya gaduh saat guru
menjelaskan Saya memperhatikan penjelasan
yang disampaikan guru dari awal hingga akhir pembelajaran.
Saya mengabaikan penjelasan yang disampaikan guru dari
awal hingga akhir pembelajaran.
Saya tidak menganggu teman ketika belajar.
Saya menggangu teman ketika belajar.
Menunjukkan kertarikan
pada materi
pembelajaran Saya tertarik membaca buku
pelajaran. Saya malas membaca buku
pelajaran. Saya bertanya ketika merasa
kesulitan. Saya malas bertanya ketika
merasa kesulitan. Saya membuat catatan mengenai
materi yang disampaikan oleh guru Saya malas membuat catatan
mengenai materi yang disampaikan oleh guru
Saya mengerjakan tugasPR dari guru
Saya malas mengerjakan tugas dari guru
Saya ingin mendalami materi pelajaran yang disampaikan.
Saya malas mendalami materi pelajaran yang disampaikan.
Menunjukkan keikutsertaan
dalam pembelajaran.
Saya menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok
Saya malas menyampaikan pendapat dalam diskusi
kelompok Saya
membantu teman
yang mengalami kesulitan belajar
Saya malas membantu teman yang
mengalami kesulitan
belajar Saya
bekerjasama dengan
kelompok untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Saya malas
bekerjasama dengan kelompok.
Saya maju ke depan jika diperintah guru untuk menunjukkan hasil
pekerjaan saya. Saya menolak maju ke depan
jika di perintah guru. Saya mencatat hal-hal penting pada
saat pelajaran tanpa disuruh guru. Saya
mengabaikan hal-hal
penting pada saat pelajaran.
3.6.2.2 Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk melengkapi hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sehingga mendapat infromasi yang lebih akurat mengenai minat dan
prestasi belajar siswa. Berikut pedoman wawancara diperoleh indikator mengacu dari Hurlock :
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara
No Indikator
Minat Pertanyaan Wawancara
1 Perasaan senang
1. Apakah siswa mengikuti pelajaran dengan
antusias? 2.
Apakah siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru?
3. Apakah siswa datang tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai? 4.
Apakah siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai?
5. Apakah siswa duduk dengan tenang siap untuk
belajar? 2
Terfokus atau memiliki perhatian
dalam pembelajaran 1.
Bagaima keaktivan siswa ketika bertanya didalam kelas?
2. Apakah siswa aktif menjawab pertanyaan?
3. Bagaimanakan fokus siswa ketika menyimak
penjelasan guru? 4.
Apakah siswa tidak melamun di dalam kelas? 5.
Apakah siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar?
3 Tertarik pada materi
pembelajaran 1.
Bagaimanakah siswa ketika membaca buku pelajaran?
2. Apakah siswa aktiv menayakan kesulitan yang
dialami kepada guru? 3.
Apakah siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru?
4. Bagaimanakah ketika siswa mengerjakan tugas
dari guru? 5.
Apakah siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar?
4 Keaktifan dari siswa
sangat baik 1.
Bagaimana siswa dalam menyampaikan pendapat dalam diskusi?
2. Apakah siswa mau membantu teman lain yang
mengalami kesulitan belajar? 3.
Bagaimana siswa bekerjasama dengan kelompok? 4.
Bagaimanakah ketika siswa maju ke depan mengerjakan tugas?
5. Bagaimana siswa dalam mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan dari guru?
3.6.3 Tabel Instrumen Pengumpulan Data
Berikut tabel variabel dan instrumen pengumpulan data penelitian:
Tabel 3.5 Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data
No Peubah
Indikator Jenis
Penilaian Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen Penilaian
1 Minat Siswa
Minat siswa yang akan diukur mengacu dari
pendapat Hurlock yaitu : 1.
Perasaan senang. 2.
Terfokus atau memiliki perhatian
dalam pembelajaran 3.
Tertarik pada materi pembelajaran
4. Keaktifan dari siswa
sangat baik Non Tes
Analisa data kuisioner dan
Wawancara Lembar
Kuisioner
2 Prestasi
Belajar Siswa
Soal evaluasi Tes
Dokumentasi berupa hasil
tes evaluasi Tes tertulis
pilihan ganda
Pada tabel 3.5, peneliti melakukan penelitian terhadap minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan
PMRI. Peneliti menggunakan lembar kuisioner untuk melihat peningkatan minat siswa dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan soal tes pilihan ganda di
gunakan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa yang dilakukan pada siklus I dan siklus II.
3.7 Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran Soal
3.7.1 Validitas
Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi. Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran
dengan tujuan kriteria belajar siswa Purwanto, 2009: 137. Validitas merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang
tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian Sugiyono, 2011: 361.
Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen tes itu dapat
mengukur apa yang sebenarnya akan diukur Purwanto, 2009: 137-138. Uji validitas terhadap intrumen tes yaitu untuk mengetahui apakah instrumen tes
tersebut dapat menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukuroleh tes tersebut. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan 2 jenis validitas menurut Supratiknya, 2012: 29-33, yaitu:
3.7.1.1 Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sesuai yang
dimaksud . Sebuah tes dinyatakan memiliki validitas isi yang baik jika item-item
dalam tes tersebut mewakili secara memadai aspek-aspek yang penting yang terkait dengan materi pelajaran. Pengujian validitas isi dilakukan oleh validator
yang ahli dalam bidangnya atau berkompeten. Validitas isi digunakan oleh peneliti untuk seluruh instrumen pembelajaran dan penelitian. Instrumen
pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi. Instrumen penelitian minat berupa pedoman wawancara dan lembar kuisioner.
Kriteria untuk penskoran pada instrumen dapat dilihat pada tabel dibawah. Validitas isi digunakan oleh beberapa validator ahli dalam memvalidasi
Instrumen pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi, serta instrumen penelitian berupa lembar kuisioner. Instrumen
pembelajaran divalidasi oleh validator ahli yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3.
1. Validasi Silabus
Validasi silabus dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator
3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 5 komponen. Komponen- komponen tersebut adalah; 1 kelengkapan komponen silabus; 2 kesesuaian SK,
KD, dan indikator; 3 kesesuaian pemilihan metode pembelajaran; 4 penggunaan bahasa dan tata tulis baku; 5 kesesuaian antara penilaian dengan
indikator yang dirumuskan. Hasil validasi silabus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus
Validator Komponen
Rata-rata 1
2 3
4 5
1 5
4 4
4 4
4,2 2
4 2
4 4
4 3,6
3 4
4 4
4 4
4 Rata-rata keseluruhan
3,93
BerdasarkanTabel 3.6 hasil dari validasi silabus diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,2: dari validator 2 adalah 3,6; dari validator 3 adalah 4. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,93. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan silabus sudah dianggap cukup layak digunakan
dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti
tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen silabus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Penialain pada RPP dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai
validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1 perumusan indikator keberhasilan
belajar; 2 pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran; 3 pemilihan sumber belajarmetode pembelajaran; 4 kegiatan pembelajaran; 5 penilaian
hasil belajar; 6 penggunaan bahasa tulis. Hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Validator Komponen
Rata-rata 1
2 3
4 5
6 1
4.33 4,25
4 4,67
4 4,25
4,25 2
3,33 3,75
4,33 3,33
4 3,5
3,71 3
3,33 3,75
4,33 4
3,33 3,5
3,71 Rata-rata keseluruhan
3,89
Berdasarkan tabel 3.7 hasil dari validasi RPP diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,25; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan RPP sudah dianggap cukup layak digunakan
dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 jadi peneliti tidak melakukan revisi dan validator I
memberikan komentar untuk memperbaiki rubrik penilaian maka peneliti melakukan perbaikan pada instrumen rubrik penilaian RPP.
3.Validasi Lembar Kerja Siswa LKS Penilaian lembar kerja siswa LKS dilakukan oleh tiga validator, yaitu
dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 7
komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1 kelengkapan unsur LKS; 2 kesesuaian indikatortujuan pembelajaran dengan LKS; 3 rumusan petunjuk
pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa; 4 LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar; 5 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar;
6 tampilan LKS menarik dan indah; 7 penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi LKS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Hasil Validasi LKS
Validator Komponen
Rata-rata 1
2 3
4 5
6 7
1 5
5 4
4 4
4 4
4,29 2
4 4
4 4
2 4
4 3,71
3 4
2 4
4 4
4 4
3,71 Rata-rata keseluruhan
3,9
Berdasarkan tabel 3.8 hasil dari validasi LKS diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,29; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,9. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan LKS sudah dianggap cukup layak digunakan
dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang
diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti
tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen LKS.
4. Validasi Materi Ajar
Penilaian materi ajar dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai
validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1 materi ajar dengan kompetensi yang
akan dicapai; 2 kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik; 3 materi ajar cakupannya luas;dan memadai 4 pengorganisasian materi ajar runtut
dan sistematik; 5 kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar; 6 penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi materi ajar dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.9 Hasil Validasi Materi Ajar
Validator Komponen
Rata-rata 1
2 3
4 5
6 1
5 4
4 4
5 4
4,33 2
4 4
2 4
4 4
3,67 3
4 4
4 2
4 4
3,67 Rata-rata keseluruhan
3,89
Berdasarkan tabel 3.9 hasil dari validasi materi ajar diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari
validator 1 adalah 4,33; dari validator 2 adalah 3,67; dari validator 3 adalah 3,67. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari
tiga validator yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan materi ajar sudah
dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan
revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen materi
ajar.
5. Validasi Soal Evaluasi
Penilaian soal evaluasi dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai
validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 8 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1 kesesuaian indikator dengan butir soal;
2 kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan; 3 bahasa jelas, baku, dan sederhana; 4 keluasan cakupan soal; 5 pilihan jawaban tidak mengandung
ambiguitas; 6 urutan alternatif jawaban logis; 7 soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya; 8 pertanyaan mengandung kunci jawaban. Hasil validasi
soal evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Evaluasi
Validator Komponen
Rata-rata 1
2 3
4 5
6 7
8 1
5 4
4 4
5 5
4 5
4,5 2
4 4
4 4
4 2
4 4
3,75 3
2 4
4 4
4 2
4 4
3,5 Rata-rata keseluruhan
3,92
Tabel 3.10 hasil dari validasi soal evaluasi diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1
adalah 4,5; dari validator 2 adalah 3,75; dari validator 3 adalah 3,5.Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator
yaitu adalah 3,92. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan soal evaluasi sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator
mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata
keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen soal evaluasi.
6. Validasi Kuisioner
Penilaian kuisioner dilakukan oleh satu validator yaitu dosen ahli di bidang psikologi sebagai validator 1. Aspek yang dinilai pada validitas silabus
terdiri dari 5 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1 kelengkapan lembar kuisioner; 2 kesesuaian antara indikator dengan deskripsi; 3 kalimat
tidak bermakna ganda; 4 Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan minat; 5 penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku. Kriteria instrumen disepakati oleh dosen ahli dan peneliti. Kriteria intrumen kuisioner dan hasil validasi kuisioner dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.11 Hasil Validasi Kuisioner
Validator Komponen
Rata-rata 1
2 3
4 5
1 3
3 3
4 3
3,2
Tabel 3.11 hasil dari validasi kuisioner diperoleh nilai dari validator ahli dengan nilai rata-rata yaitu 3,2. Peneliti dan kelompok studi bersepakat
menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan kuisioner sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi,
namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata diatas 3 dan peneliti mendapat masukan untuk lebih
memperhatikan penggunaan kalimat negatif, maka peneliti akan melakukan revisi pada kalimat negatif pada lembar kuisioner.
3.7.1.2 Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu konstruk tertentu berupa kemampuan kognitif. Sebuah tes
dinyatakan memiliki validitas konstruk yang baik jika tes terbukti memiliki hasil yang sejalan dengan imajinasi masyarakat luas yang dapat dinalar. Peneliti
melakukan validitas konstruk secara empiris karena data yang didapat dari data lapangan. Validitas ini digunakan untuk instrumen pembelajaran, yaitu soal
evaluasi. Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi pada siswa kelas 3 di salah
satu Sekolah Dasar Negeri di daerah Kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono 2011: 613, nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5.
Untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus I dengan jumlah siswa 45 adalah 0,294. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS
20. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Hasil validasi SPSS 20 untuk soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.12 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus I
No r tabel
r hitung Keterangan
Tindak Lanjut 1
0,294 0,101
Tidak Valid Tidak digunakan
2 0,294
0,400 Valid
Digunakan soal no. 1 3
0,294 0,148
Tidak Valid Tidak digunakan
4 0,294
0,252 Tidak Valid
Tidak digunakan 5
0,294 0,139
Tidak Valid Tidak digunakan
6 0,294
0,456 Valid
Digunakan soal no. 2 7
0,294 0,454
Valid Digunakan soal no. 3
8 0,294
0,101 Tidak Valid
Tidak digunakan 9
0,294 0,441
Valid Digunakan soal no. 4
10 0,294
0,375 Valid
Tidak digunakan 11
0,294 0,399
Valid Digunakan soal no. 5
12 0,294
0,260 Tidak Valid
Tidak digunakan 13
0,294 0,093
Tidak Valid Tidak digunakan
14 0,294
0,330 Valid
Digunakan soal no. 6 15
0,294 0,139
Tidak Valid Tidak digunakan
16 0,294
0,310 Valid
Tidak digunakan 17
0,294 0,328
Valid Digunakan soal no. 7
18 0,294
0,341 Valid
Digunakan soal no. 8 19
0,294 0,285
Tidak Valid Tidak digunakan
20 0,294
0,202 Tidak Valid
Tidak digunakan 21
0,294 0,481
Valid Digunakan soal no. 9
22 0,294
0,409 Valid
Digunakan soal no. 10 23
0,294 0,546
Valid Digunakan soal no. 11
24 0,294
0,651 Valid
Digunakan soal no. 12 25
0,294 0,189
Tidak Valid Tidak digunakan
26 0,294
0,319 Valid
Digunakan soal no. 13 27
0,294 0,218
Tidak Valid Tidak digunakan
28 0,294
0,627 Valid
Digunakan soal no. 14 29
0,294 0,559
Valid Digunakan soal no. 15
30 0,294
0,684 Valid
Tidak digunakan
Dari data tabel 3.12 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus I. Peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk
menghitungnya. Pada SPSS 20 terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik . Simbol asterik satu
menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik soal tersebut valid namun pada taraf
signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 18 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus I peneliti mengambil 15
soal saja dari 18 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili komponen indikator materi siklus I dan dalam penilaian akhir agar dapat
diperoleh nilai angka bulat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah uji validasi soal evaluasi siklus I, peneliti kemudian melakukan uji validasi soal evaluasi siklus II. Peneliti melakukan uji soal di salah satu sekolah
dasar negeri di kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono 2011: 613, nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5. Untuk r tabel pada uji validitas
soal evaluasi siklus II dengan jumlah siswa 44 adalah 0,297. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20. Soal dikatakan valid bila r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Berikut hasil dari uji validasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.13 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus II
No r table
r hitung Keterangan
Tindak Lanjut 1
0,297 0,494
Valid Digunakan soal no. 1
2 0,297
0,182 Tidak Valid
Tidak digunakan 3
0,297 0,334
Valid Tidak digunakan
4 0,297
0,161 Tidak Valid
Tidak digunakan 5
0,297 0,025
Tidak Valid Tidak digunakan
6 0,297
0,349 Valid
Digunakan soal no. 2 7
0,297 0,153
Tidak Valid Tidak digunakan
8 0,297
0,170 Tidak Valid
Tidak digunakan 9
0,297 0,069
Tidak Valid Tidak digunakan
10 0,297
0,474 Valid
Digunakan soal no. 3 11
0,297 0,489
Valid Digunakan soal no. 4
12 0,297
0,289 Tidak Valid
Tidak digunakan 13
0,297 0,426
Valid Tidak digunakan
14 0,297
0,429 Valid
Digunakan soal no. 5 15
0,297 0,581
Valid Digunakan soal no. 6
16 0,297
0,552 Valid
Tidak digunakan 17
0,297 0,567
Valid Digunakan soal no. 7
18 0,297
0,552 Valid
Digunakan soal no. 8 19
0,297 0,543
Valid Tidak digunakan
20 0,297
0,564 Valid
Digunakan soal no. 9 21
0,297 0,178
Tidak Valid Tidak digunakan
22 0,297
0,415 Valid
Digunakan soal no. 10 23
0,297 0,413
Valid Tidak digunakan
24 0,297
0,522 Valid
Digunakan soal no. 11 25
0,297 0,551
Valid Digunakan soal no. 12
26 0,297
0,311 Valid
Tidak digunakan 27
0,297 0,408
Valid Digunakan soal no. 13
28 0,297
0,267 Tidak Valid
Tidak digunakan 29
0,297 0,538
Valid Digunakan soal no. 14
30 0,297
0,543 Valid
Digunakan soal no. 15
Berdasarkan data tabel 3.13 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus II. Peneliti menggunakan program SPSS
20 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik . Simbol asterik satu menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf
signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik soal tersebut valid namun pada taraf signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan,
terdapat 21 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus II peneliti mengambil 15 soal saja dari 21 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah
mewakili komponen indikator materi siklus II dan dalam penilaian akhir agar dapat diperoleh nilai angka bulat.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu tes evaluasi Purwanto, 2009: 139. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian
pada hasil pengukuran tes. Taraf reabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reabilitas r
11
atau reliabilitas instrumen Masidjo, 1995: 209. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui reliabilitas
instrumen pembelajaran berupa soal evalusi. Cara mencari reliabilitas soal evaluasi dapat menggunakan metode Alpha Cronbach Purwanto, 2009: 175.
Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
2 2
11
1 1
t b
V k
k r
,
Keterangan : r
11
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
= jumlah varian butiritem
2 t
V
= varian total
Penentuan kriteria koefisien relabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini Masidjo, 1995: 209 :
Tabel 3.14 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0.91 - 1,00 Sangat Tinggi
0,71 - 0,90 Tinggi
0,41 - 0,70 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
Reliabilitas soal dihitung dengan rumus Cronbach’s Alpha. Soal-soal yang telah di uji empiris dan dihitung validitas akan dilihat soal-soal yang valid.
Setelah itu dapat dihitung reliabilitasnya dari soal siklus 1 dan siklus 2. Penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer SPSS 20. Berikut
adalah hasil reliabilitas dari siklus I:
Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.787 18
Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus I menunjukkan angka 0,787. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 18 soal
siklus I termasuk dalam katagori tinggi. Peneliti juga melakukan uji realibilitas soal siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.813 21
Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus II menunjukkan angka 0,813. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 21 soal
siklus II termasuk dalam katagori tinggi.
3.7.3 Indeks Kesukaran Soal
Indeks kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitan, sehingga diperoleh soal-soal mana yang termasuk soal, mudah, sedang, dan sukar
Sudjana, 2009: 135. Tingkat kesukaran soal diperoleh dari kemampuan siswa menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru yang sebagai pembuat soal. Rumus
yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana 2009: 137 sebagai berikut :
Keterangan : I
= Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B
= Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N
= Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada butir soal Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut
dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal
I = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut dapat dikategorikan semakin mudah. Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana 2009:137 sebagai berikut :
Tabel 3.17 Klasifikasi indeks kesukaran
Indeks Kesukaran Kategori
– 0,30 Sukar
0,31 – 0,70
Sedang 0,71
– 1,00 Mudah
Berdasarkan tabel 3.17 tersebut kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga kriteria tersebut adalah sukar, sedang dan mudah. Soal evaluasi siklus I yang
dihitung indeks kesukarannya adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang berjumlah 15 soal. Diperoleh perhitungan kriteria kesukaran soal siklus I
dapat dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut :
Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I
No B
N I
Tingkat kesukaran
1 23
45 0,51
Sedang 2
33 45
0,73 Mudah
3 38
45 0,84
Mudah 4
38 45
0,84 Mudah
5 33
45 0,73
Mudah 6
19 45
0,42 Sedang
7 25
45 0,56
Sedang 8
31 45
0,69 Sedang
9 35
45 0,78
Mudah 10
28 45
0,62 Sedang
11 30
45 0,67
Sedang 12
35 45
0,78 Mudah
13 18
45 0,4
Sedang 14
35 45
0,78 Mudah
15 33
45 0,73
Mudah
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Hasil perhitungan tabel 3.18 dari data indeks kesukaran siklus I diatas dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal sukar. Dari
15 butir soal sebanyak 53 atau 8 butir soal masuk kategori mudah dan 7 butir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
soal atau 47 masuk kategori sedang. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal pada nomor 2, 3, 4, 5, 9, 12, 14, 15. Sedangkan soal-soal dalam kategori
sedang yaitu pada nomor 1, 6, 7, 8, 10, 11, 13. Soal yang dihitung indeks kesukaran pada siklus II adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang
berjumlah 15 soal. Berikut hasil siklus II dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut :
Tabel 3.19 Indeks kesukaran Soal Evaluasi Siklus II
No B
N I
Tingkat kesukaran
1 30
44 0,68
Sedang 2
16 44
0,36 Sedang
3 30
44 0,68
Sedang 4
34 44
0,77 Mudah
5 38
44 0,86
Mudah 6
27 44
0,61 Sedang
7 26
44 0,59
Sedang 8
22 44
0,5 Sedang
9 30
44 0,68
Sedang 10
9 44
0,2 Sukar
11 14
44 0,32
Sedang 12
15 44
0,34 Sedang
13 20
44 0,45
Sedang 14
20 44
0,45 Sedang
15 22
44 0,5
Sedang
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Berdasarkan tabel 3.19 hasil perhitungan dari data indeks kesukaran diatas dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal
sukar. Dari 15 butir soal sebanyak 13,3 atau 2 butir soal masuk kategori mudah, 12 butir soal atau 80 masuk kategori sedang dan 1 soal atau 6,7 masuk dalam
kategori sukar. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal bernomor 4 dan 5. Sedangkan soal-soal dalam kategori sedang yaitu pada nomor 1, 2, 3, 6, 7,
8, 9, 11, 12, 13, 14, 15. Adapun soal yang masuk kategori sukar yaitu pada soal nomor 10.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat dilakukan dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif Sanjaya, 2009: 106. Analisis
data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari tindakan yang dilakukan oleh guru, sedangkan analisis data
kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar mengajar yaitu berbagai tindakan yang dilakuan guru. Sugiyono, 2010: 333 juga menjelaskan
bahwa dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada 2 jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kuantitatif merupakan teknik analisis data menggunakan
metode statistik yang sudah tersedia. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan penggunaan data yang
bermacam-macam yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
3.8.1 Analisis Minat Siswa
Pada analisis minat siswa, hasil kuisioner dianalisis dengan menggunakan cara diskriptif untuk mengetahui peningkaran minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku cm,m di dalam kelas dengan menggunakan rumus Penilaian
Acuan Patokan PAP menurut Arifin 2011: 236. Menurut Arifin 2011: 235 tujuan dari penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan
atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Untuk mengetahui peningkatan kualitas minat siswa, dilakukan dengan cara
membandingkan nilai pada keadaan awal sebelum tindakan dengan sesudah mendapatkan tindakan.
Penghitungan nilai akhir minat belajar siswa dilakukan peneliti dengan cara menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa yang kemudian dibagi dengan
skor maksimal yaitu 200 dan dikalikan 100 supaya memperoleh skor akhir maksimal 100. Berikut rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menilai minat
belajar siswa.
Skor akhir yang diperoleh siswa selanjutnya dianalisis oleh peneliti menggunakan PAP II. Berikut pedoman kriteria skor minat siswa:
Tabel 3.20 Kriteria Penilaian PAP II
Rentang Persentase Penilaian Kriteria
81 - 100 Sangat Berminat
66 - 80 Berminat
56 - 65 Cukup Berminat
46 - 55 Kurang Berminat
46 Sangat Kurang Berminat
Dalam menentukan kriteria penilaian minat siswa membutuhkan dasar yang tepat yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan minat siswa.
Adapun penskoran yang digunakan adalah penskoran PAP II menurut Arifin 2011: 236. Analisis minat pada kuisioner penelitian ini menggunakan skala
angka 1 sampai 5, maka peneliti melakukan penyetaraan rentang presentase nilai menjadi rentang nilai 20
– 100 sebagai berikut:
Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Minat Siswa
Rentang Persentase Nilai Rentang Nilai
Kriteria 81 - 100
81 – 100
Sangat Berminat 66 - 80
66 – 80
Berminat 56 - 65
56 – 65
Cukup Berminat 46 - 55
46 – 55
Kurang Berminat 46
20 – 45
Sangat Kurang Berminat
N = x 100
Pada tabel 3.21 kriteria penskoran minat siswa menunjukkan bahwa rata- rata skor 0
– 45 terdapat pada kriteria tidak berminat. Rata-rata skor 46 – 55 terdapat pada kriteria kurang berminat. Rata-rata skor 56
– 65 terdapat pada kriteria cukup berminat. Rata-rata skor 66
– 80 terdapat pada kriteria berminat. Rata-rata skor 81 - 100 terdapat pada kriteria sangat berminat. Persentase minat
belajar siswa diperoleh dengan cara membagi jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal berminat dengan jumlah seluruh siswa lalu dikalikan 100.
Berikut rumus penghitungan presentase jumlah siswa yang tergolong kriteria minimal berminat :
Untuk menghitung nilai rata-rata minat siswa dengan rumus :
3.8.2 Analisis Prestasi Siswa
Data prestasi belajar didapat dari hasil tes yang dilakukan peneliti. Kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan oleh SDN Plaosan 2 pada
mata pelajaran matematika adalah 65. Adapun indikator yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah siswa yang mencapai nilai mencapai KKM
dan rata-rata kelas yang ditargetkan oleh peneliti. Berikut perhitungan prestasi belajar siswa :
3.8.2.1 Penskoran
Tes yang digunakan peneliti berupa pilihan ganda sehingga penyekoran dilakukan dengan cara jawaban benar mendapatkan skor satu sedangkan jawaban
salah mendapatkan skor nol.
x100
3.8.2.2 Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
3.8.2.3 Menghitung nilai rata–rata kelas dengan rumus :
3.8.2.4 Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
x 100
3.7.2.5 Membandingkan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini dilakukan untuk
mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau tidak.
3.9 Indikator keberhasilan
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang berdasarkan judul yaitu minat dan prestasi belajar. Suatu siklus dapat dinyatakan berhasil apabila telah
tercapainya indikator-indikator yang telah ditentukan berdasarkan data yang dikumpulkan. Disamping itu, keberhasilan ini juga dapat dilihat berdasarkan
ketuntasan siswa dalam belajar. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada mata pelajaran matematika di SDN Plaosan 2 adalah 65. Kriteria keberhasilan minat
dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan alat ukur satuan panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan pada kelas II SDN
Plaosan 2 tahun pelajaran 20152016 yaitu sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Kondisi
Awal Kondisi akhir setiap
siklus Deskriptor
Siklus I Siklus II
Prestasi
Belajar
62,94 72
75 Nilai rata-rata kelas diperoleh dari jumlah nilai siswa
dibagi jumlah siswa 47,06
63,16 78,95
Persentase siswa yang mencapai KKM diperoleh dari jumlah siswa yang mencapai target dibagi jumlah
siswa dikali 100 Minat
46,74 66
75 Nilai rata-rata minat siswa didapat dari jumlah nilai
minat siswa dibagi dengan jumlah siswa 42,11
65 80
Persentase siswa yang tergolong dalam kriteria berminat diperoleh dari jumlah siswa yang mencapai
kriteria berminat dibagi jumlah siswa dikali 100
Tabel 3.22 menunjukkan target yang ingin dicapai peneliti dengan melihat kondisi awal siswa dari prestasi belajar dan minat yang ingin ditingkatkan. Data
minat pada kondisi awal adalah 42,11, target keberhasilan variabel minat siklus I adalah 65 dan siklus II adalah 80. Sementara variabel prestasi belajar, siswa
tuntas KKM pada kondisi awal adalah 47,06, target keberhasilan siklus I 63,16 dan siklus II 78,95. Sedangkan rata-rata nilai kelas II pada kondisi awal
adalah 62,94. Target rata-rata yang ingin dicapai pada siklus I yaitu 72 dan pada siklus II yaitu 75. Peneliti menentukan target persentase indikator keberhasilan
siklus I dan siklus II berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas II dengan melihat kondisi kelas dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran.
Siklus dihentikan jika target akhir siklus II sudah tercapai.
Tabel 3.23 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20152016. Berikut ini jadwal penelitian yang akan dilaksanakan:
No. Kegiatan
Tahun Ajaran 20152016 Jul
Ags Sep
Okt Nov
Des Jan
Feb Mar
1. Penyusunan
proposal skripsi 2.
Pengajuan proposal skripsi
3. Pengajuan
rancangan penelitian
4. Pelaksanaan
penelitian 5.
Penyusunan laporan
hasil penelitian
6. Ujian skripsi
7. Revisi
8. Pengesahan
dokumen skripsi oleh
dosen pembimbing dan
dekan dan
penggandaan.
73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang deskripsi kondisi awal, hasil penelitian, dan pembahasan dari penelitian.
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Plaosan 2 dengan jumlah siswa 19 anak yang terdiri dari 10 siswa putra dan 9 siswa putri. Penelitian ini
dilaksanakan selama dua siklus dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sama, namun indikator di setiap pembelajaran dan tindakan yang berbeda.
Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian diawali dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 15 sampai 29 September 2015. 4.1.1
Siklus I 4.1.1.1
Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang
menggunakan alat ukut panjang tidak baku, menyiapkan silabus, RPP dan LKS, menyiapkan lembar kuisioner, soal evaluasi siklus 1 yang sudah
dipersiapkan sebelumnya. 4.1.1.2
Pelaksanaan Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 15 September 2015 materi membandingkan panjang dan tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI