Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.813 21
Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas soal siklus II menunjukkan angka 0,813. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabel 21 soal
siklus II termasuk dalam katagori tinggi.
3.7.3 Indeks Kesukaran Soal
Indeks kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitan, sehingga diperoleh soal-soal mana yang termasuk soal, mudah, sedang, dan sukar
Sudjana, 2009: 135. Tingkat kesukaran soal diperoleh dari kemampuan siswa menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru yang sebagai pembuat soal. Rumus
yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana 2009: 137 sebagai berikut :
Keterangan : I
= Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B
= Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N
= Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada butir soal Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut
dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal
I = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut dapat dikategorikan semakin mudah. Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana 2009:137 sebagai berikut :
Tabel 3.17 Klasifikasi indeks kesukaran
Indeks Kesukaran Kategori
– 0,30 Sukar
0,31 – 0,70
Sedang 0,71
– 1,00 Mudah
Berdasarkan tabel 3.17 tersebut kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga kriteria tersebut adalah sukar, sedang dan mudah. Soal evaluasi siklus I yang
dihitung indeks kesukarannya adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang berjumlah 15 soal. Diperoleh perhitungan kriteria kesukaran soal siklus I
dapat dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut :
Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I
No B
N I
Tingkat kesukaran
1 23
45 0,51
Sedang 2
33 45
0,73 Mudah
3 38
45 0,84
Mudah 4
38 45
0,84 Mudah
5 33
45 0,73
Mudah 6
19 45
0,42 Sedang
7 25
45 0,56
Sedang 8
31 45
0,69 Sedang
9 35
45 0,78
Mudah 10
28 45
0,62 Sedang
11 30
45 0,67
Sedang 12
35 45
0,78 Mudah
13 18
45 0,4
Sedang 14
35 45
0,78 Mudah
15 33
45 0,73
Mudah
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Hasil perhitungan tabel 3.18 dari data indeks kesukaran siklus I diatas dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal sukar. Dari
15 butir soal sebanyak 53 atau 8 butir soal masuk kategori mudah dan 7 butir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
soal atau 47 masuk kategori sedang. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal pada nomor 2, 3, 4, 5, 9, 12, 14, 15. Sedangkan soal-soal dalam kategori
sedang yaitu pada nomor 1, 6, 7, 8, 10, 11, 13. Soal yang dihitung indeks kesukaran pada siklus II adalah soal yang siap diujikan untuk penelitian yang
berjumlah 15 soal. Berikut hasil siklus II dilihat dari tabel hasil indeks kesukaran berikut :
Tabel 3.19 Indeks kesukaran Soal Evaluasi Siklus II
No B
N I
Tingkat kesukaran
1 30
44 0,68
Sedang 2
16 44
0,36 Sedang
3 30
44 0,68
Sedang 4
34 44
0,77 Mudah
5 38
44 0,86
Mudah 6
27 44
0,61 Sedang
7 26
44 0,59
Sedang 8
22 44
0,5 Sedang
9 30
44 0,68
Sedang 10
9 44
0,2 Sukar
11 14
44 0,32
Sedang 12
15 44
0,34 Sedang
13 20
44 0,45
Sedang 14
20 44
0,45 Sedang
15 22
44 0,5
Sedang
Keterangan: B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal N = Banyaknya siswa yang jawaban pada butir soal
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
Berdasarkan tabel 3.19 hasil perhitungan dari data indeks kesukaran diatas dapat dikategorikan menjadi 3 jenis soal, yaitu soal mudah, sedang, dan soal
sukar. Dari 15 butir soal sebanyak 13,3 atau 2 butir soal masuk kategori mudah, 12 butir soal atau 80 masuk kategori sedang dan 1 soal atau 6,7 masuk dalam
kategori sukar. Soal yang termasuk dalam kategori mudah yaitu soal bernomor 4 dan 5. Sedangkan soal-soal dalam kategori sedang yaitu pada nomor 1, 2, 3, 6, 7,
8, 9, 11, 12, 13, 14, 15. Adapun soal yang masuk kategori sukar yaitu pada soal nomor 10.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat dilakukan dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif Sanjaya, 2009: 106. Analisis
data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari tindakan yang dilakukan oleh guru, sedangkan analisis data
kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar mengajar yaitu berbagai tindakan yang dilakuan guru. Sugiyono, 2010: 333 juga menjelaskan
bahwa dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada 2 jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kuantitatif merupakan teknik analisis data menggunakan
metode statistik yang sudah tersedia. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan penggunaan data yang
bermacam-macam yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
3.8.1 Analisis Minat Siswa
Pada analisis minat siswa, hasil kuisioner dianalisis dengan menggunakan cara diskriptif untuk mengetahui peningkaran minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku cm,m di dalam kelas dengan menggunakan rumus Penilaian
Acuan Patokan PAP menurut Arifin 2011: 236. Menurut Arifin 2011: 235 tujuan dari penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan
atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Untuk mengetahui peningkatan kualitas minat siswa, dilakukan dengan cara
membandingkan nilai pada keadaan awal sebelum tindakan dengan sesudah mendapatkan tindakan.