Analisis Minat Siswa Teknik Analisis Data

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat dilakukan dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif Sanjaya, 2009: 106. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari tindakan yang dilakukan oleh guru, sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar mengajar yaitu berbagai tindakan yang dilakuan guru. Sugiyono, 2010: 333 juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada 2 jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kuantitatif merupakan teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan penggunaan data yang bermacam-macam yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.

3.8.1 Analisis Minat Siswa

Pada analisis minat siswa, hasil kuisioner dianalisis dengan menggunakan cara diskriptif untuk mengetahui peningkaran minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku cm,m di dalam kelas dengan menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan PAP menurut Arifin 2011: 236. Menurut Arifin 2011: 235 tujuan dari penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Untuk mengetahui peningkatan kualitas minat siswa, dilakukan dengan cara membandingkan nilai pada keadaan awal sebelum tindakan dengan sesudah mendapatkan tindakan. Penghitungan nilai akhir minat belajar siswa dilakukan peneliti dengan cara menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa yang kemudian dibagi dengan skor maksimal yaitu 200 dan dikalikan 100 supaya memperoleh skor akhir maksimal 100. Berikut rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menilai minat belajar siswa. Skor akhir yang diperoleh siswa selanjutnya dianalisis oleh peneliti menggunakan PAP II. Berikut pedoman kriteria skor minat siswa: Tabel 3.20 Kriteria Penilaian PAP II Rentang Persentase Penilaian Kriteria 81 - 100 Sangat Berminat 66 - 80 Berminat 56 - 65 Cukup Berminat 46 - 55 Kurang Berminat 46 Sangat Kurang Berminat Dalam menentukan kriteria penilaian minat siswa membutuhkan dasar yang tepat yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan minat siswa. Adapun penskoran yang digunakan adalah penskoran PAP II menurut Arifin 2011: 236. Analisis minat pada kuisioner penelitian ini menggunakan skala angka 1 sampai 5, maka peneliti melakukan penyetaraan rentang presentase nilai menjadi rentang nilai 20 – 100 sebagai berikut: Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Minat Siswa Rentang Persentase Nilai Rentang Nilai Kriteria 81 - 100 81 – 100 Sangat Berminat 66 - 80 66 – 80 Berminat 56 - 65 56 – 65 Cukup Berminat 46 - 55 46 – 55 Kurang Berminat 46 20 – 45 Sangat Kurang Berminat N = x 100 Pada tabel 3.21 kriteria penskoran minat siswa menunjukkan bahwa rata- rata skor 0 – 45 terdapat pada kriteria tidak berminat. Rata-rata skor 46 – 55 terdapat pada kriteria kurang berminat. Rata-rata skor 56 – 65 terdapat pada kriteria cukup berminat. Rata-rata skor 66 – 80 terdapat pada kriteria berminat. Rata-rata skor 81 - 100 terdapat pada kriteria sangat berminat. Persentase minat belajar siswa diperoleh dengan cara membagi jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal berminat dengan jumlah seluruh siswa lalu dikalikan 100. Berikut rumus penghitungan presentase jumlah siswa yang tergolong kriteria minimal berminat : Untuk menghitung nilai rata-rata minat siswa dengan rumus :

3.8.2 Analisis Prestasi Siswa