Prinsip-prinsip PMRI Karakteristik PMRI

Menurut Supinah 2008: 14 pembelajaran matematika tidak dapat dipisahkan dari sifat matematika seseorang memecahkan masalah, mencari masalah, dan mengorganisasi atau matematisasi materi pelajaran. Menurut Wijaya 2012: 20 Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan mata pelajaran Matematika yang yang selalu menggunakan permasalahan sehari-hari. Menurut Soedjadi 2001: 2 pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik pada dasarnya adalah penggunaan lingkungan alam nyata yang ada di sekitar untuk dipahami siswa guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika, sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik. Soedjadi juga menjelaskan bahwa realita atau kenyataan adalah hal-hal nyata yang bersifat konkret yang dapat diamati dan dapat dipahami oleh siswa dengan cara membayangkannya. Dari pengertian keempat tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa PMRI adalah pendekatan pada pembelajaran matematika yang mendorong siswa untuk menerapkan hubungan antara materi dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. PMRI mengutamakan keaktifan siswa untuk menemukan materi yang berhubungan dengan permasalahan kehidupan nyata.

2.1.5.2 Prinsip-prinsip PMRI

Menurut Suryanto 2010: 41-43 prinsip PMRI adalah sebagai berikut: a. Prinsip penemuan kembali secara terbimbing dan prinsip matematika progresif. Prinsip penemuan kembali secara terbimbing yaitu prinsip yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menekankan pada “penemuan kembali” secara terbimbing. Penemuan kembali permasalahan yang realistik, yang mengandung topik-topik materi matematika dan memberi kesempatan pada siswa untuk membangun dan menemukan ide-ide gagasan pada konteks matematika. Prinsip matematika progresif adalah prinsip yang menekankan “matematisasi” diartikan sebagai upaya yang mengarahkan pada pemikiran matematis. Dikatakan progresif karena terdiri atas dua langkah yang berurutan, yaitu i matematisasi horizontal berawal dari masalah realistik yang diberikan dan berakhir pada matematika formal, ii matematika vertikal dari matematika formal ke matematika formal yang lebih luas. b. Prinsip fenomologi didaktis, prinsip ini menekankan pada fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa. Masalah kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan aspek kecocokan aplikasi yang harus diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan dengan proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, dan cara model matematis tidak disediakan atau diberitahukan oleh guru, tetapi siswa yang berusaha sendiri untuk menemukan permasalahan kontekstual yang diberikan oleh guru. c. Prinsip membangun sendiri model, yaitu prinsip yang menunjukkan fungsi “jembatan” yang berupa model. Prinsip ini berpangkal pada masalah kontekstual lalu menuju ke matematika formal, serta ada kebebasan pada siswa, maka tidak mustahil siswa mengembangkan model sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.5.3 Karakteristik PMRI

Menurut Suryanto 2010: 44 terdapat 5 karakteristik pendekatan matematika realistik yaitu: 1. Menggunakan Konteks Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual, terutama pada taraf penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-prinsip baru. 2. Menggunakan Model Istilah model berkaitan dengan masalah situasi dan model matematika yang dikembangkan sendiri oleh siswa, mengaktualisasikan masalah kebentuk visual sebagai sarana untuk memudahkan pengajaran. 3. Menggunakan Kontribusi Siswa Kontribusi yang besar diharapkan pada proses belajar mengajar datang dari siswa artinya semua pikiran kontruksi dan produksi dihasilkan oleh siswa itu sendiri. 4. Menggunakan Format Interaktif Mengoptimalkan proses pembelajaran melalui interaksi siswa dengan guru dan siswa dengan sarana dan prasarana merupakan hal terpenting dalam pembelajaran matematika realistik. 5. Memanfaatkan Keterkaitan Struktur dan konsep matematika saling berkaitan maka dari itu keterkaitan antar topik unit pelajaran tersebut harus dieksplorasi agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

2.1.5.4 Kelebihan PMRI