53
sehingga diperoleh konsentrasi larutan tertentu kemudian dilakukan scanning
panjang gelombang maksimum parasetamol dengan spektrofotometer UV. Panjang gelombang teoritis parasetamol pada
spektrofotometer UV = 243 nm. 2. Pembuatan kurva baku
Buat seri kadar kurva baku, kemudian diukur serapan parasetamol pada panjang gelombang maksimum yang didapat.
3. Penetapan kadar parasetamol yang terdisolusi Masukkan 3 tablet parasetamol pada media disolusi yaitu 900 ml larutan
dapar fosfat pH 5,8. Uji ini menggunakan alat disolusi tipe 2 dengan kecepatan 50 rpm. Ambil 5 ml cuplikan pada menit ke-10, 20, dan 30,
setiap pengambilan cuplikan ditambahkan ke dalamnya 5 ml larutan dapar fosfat. Kemudian ukur serapan dengan spektrofotometer UV dengan
panjang gelombang maksimum yang didapat yaitu 243,1 nm. Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80 Q C
8
H
9
NO
2
dari jumlah yang tertera pada etiket Anonim, 1995.
2. Pembuatan larutan
a. Larutan dapar fosfat monobasa pH 5,8
Campurkan 50 ml KH
2
PO
4
0,2M dengan 3,66 ml NaOH 0,2M LV diencerkan dengan air hingga 200 ml.
b. Larutan persediaan parasetamol 0,01 mg untuk uji disolusi
54
Sejumlah lebih kurang 50 mg parasetamol dilarutkan dalam larutan dapar fosfat monobasa sampai volume 50 ml.
c. Larutan intermediet parasetamol untuk uji disolusi
Pipet 1 ml larutan persediaan parasetamol kemudian dilarutkan dalam dapar fosfat monobasa sampai volume 50 ml.
d. Seri kadar kurva baku larutan parasetamol untuk uji disolusi
Pipet 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; dan 4,5 ml larutan intermediet parasetamol kemudian dilarutkan dalam larutan dapar fosfat monobasa sampai volume 10 ml
sehingga diperoleh larutan parasetamol dengan kadar 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0; 8,0; dan 9,0 µgml.
e. Larutan asam trikloroasetat TCA 20
Sejumlah lebih kurang 20 g asam trikloroasetat dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100,0 ml.
f. Larutan natrium nitrit 10
Sejumlah lebih kurang 10 g natrium nitrit dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100,0 ml.
g. Larutan asam sulfamat 15
Sejumlah lebih kurang 15 g asam sulfamat dilarutkan dengan aquadest sampai
volume 100,0 ml. h.
Larutan natrium hidroksida 10
Sejumlah lebih kurang 10 g natrium hidroksida dilarutkan dengan aquadest bebas CO
2
sampai volume 100,0 ml. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
i. Larutan asam klorida 6N
Pipet lebih kurang 59,88 ml asam klorida 10,02N diencerkan dengan aquadest sampai volume 100,0 ml.
j. Larutan persediaan parasetamol
Lebih kurang 50 mg parasetamol yang ditimbang seksama dilarutkan dengan aquadest sampai volume 50,0 ml.
k. Seri kadar larutan intermediet parasetamol
Sebanyak 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0; dan 8,0 ml larutan persediaan parasetamol dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml kemudian diencerkan
dengan aquadest sampai tanda sehingga diperoleh larutan parasetamol dengan kadar 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 µgml.
3. Pengambilan plasma darah
Darah kelinci diambil dari vena marginalis salah satu telinga dan ditampung pada effendorf yang telah diberi 2 tetes heparin. Darah tersebut lalu disentrifugasi
selama 10 menit pada laju 3000 rpm untuk mendapatkan plasma darah, yaitu bagian yang bening.
4. Validasi metode analisis