55
i. Larutan asam klorida 6N
Pipet lebih kurang 59,88 ml asam klorida 10,02N diencerkan dengan aquadest sampai volume 100,0 ml.
j. Larutan persediaan parasetamol
Lebih kurang 50 mg parasetamol yang ditimbang seksama dilarutkan dengan aquadest sampai volume 50,0 ml.
k. Seri kadar larutan intermediet parasetamol
Sebanyak 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0; dan 8,0 ml larutan persediaan parasetamol dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml kemudian diencerkan
dengan aquadest sampai tanda sehingga diperoleh larutan parasetamol dengan kadar 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 µgml.
3. Pengambilan plasma darah
Darah kelinci diambil dari vena marginalis salah satu telinga dan ditampung pada effendorf yang telah diberi 2 tetes heparin. Darah tersebut lalu disentrifugasi
selama 10 menit pada laju 3000 rpm untuk mendapatkan plasma darah, yaitu bagian yang bening.
4. Validasi metode analisis
a. Penentuan Operating time
Larutan intermediet parasetamol dengan kadar 200 µgml dan 800 µgml diambil sebanyak 0,5 ml lalu ditambahkan ke dalam tabung sentrifuge yang berisi 0,5
56
ml plasma. Ke dalamnya ditambahkan 2 ml larutan TCA 20, dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit dengan laju 3000 rpm. Semua supernatan yang
terbentuk dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu ditambahkan 0,5 ml HCl 6N dan 1,0 ml NaNO
2
10, tutup labu dengan kertas parafin dan campuran tersebut didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati ditambahkan 1 ml asam
sulfamat H
2
NSO
3
H 15 melewati dinding labu, lalu ditambahkan ke dalamnya 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest hingga tanda. Campuran tersebut dipindahkan ke dalam
tabung reaksi untuk kemudian di-degassing selama 10 menit. Serapan dibaca pada spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 430 nm sampai diperoleh serapan
yang stabil pada rentang waktu tertentu.
b. Penentuan panjang gelombang maksimum
λ
maks
Larutan intermediet parasetamol dengan kadar 200 µgml dan 800 µgml diambil sebanyak 0,5 ml lalu ditambahkan ke dalam tabung sentrifuge yang berisi 0,5
ml plasma. Ke dalamnya ditambahkan 2 ml larutan TCA 20, dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit dengan laju 3000 rpm. Semua supernatan yang
terbentuk dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu ditambahkan 0,5 ml HCl 6N dan 1,0 ml NaNO
2
10, tutup labu dengan kertas parafin dan campuran tersebut didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati ditambahkan 1 ml asam
sulfamat H
2
NSO
3
H 15 melewati dinding labu, lalu ditambahkan ke dalamnya 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest hingga tanda. Campuran tersebut dipindahkan ke dalam
tabung reaksi untuk kemudian di-degassing selama 10 menit. Serapan dibaca pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
spektrofotometer visibel pada operating time yang diperoleh pada panjang gelombang 380 nm sampai 580 nm.
c. Pembuatan kurva baku
Dari tiap-tiap kadar larutan intermediet parasetamol diambil 0,5 ml sehingga diperoleh larutan parasetamol dengan kadar yaitu 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350,
dan 400 µgml, dimasukkan ke dalam 8 tabung sentrifuge yang masing-masing telah berisi 0,5 ml plasma. Pada masing-masing tabung ditambahkan 2 ml larutan TCA
20, dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit dengan laju 3000 rpm. Semua supernatan yang terbentuk dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu ditambahkan
0,5 ml HCl 6N dan 1,0 ml NaNO
2
10, tutup labu dengan kertas parafin dan campuran tersebut didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati
ditambahkan 1 ml asam sulfamat H
2
NSO
3
H 15 melewati dinding labu, lalu ditambahkan ke dalamnya 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest hingga tanda. Campuran
tersebut dipindahkan ke dalam tabung reaksi untuk kemudian di-degassing selama 10 menit. Serapan dibaca pada spektrofotometer visibel pada operating time yang
diperoleh pada 433 nm panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh.
d. Penentuan nilai perolehan kembali recovery, kesalahan sistematik, dan
kesalahan acak
Larutan intermediet dengan kadar 200 µgml dan 800 µgml diambil sebanyak 0,5 ml lalu ditambahkan ke dalam 2 tabung sentrifuge yang masing-masing
58
berisi 0,5 ml plasma. Pada masing-masing tabung ditambahkan 2 ml larutan TCA 20, dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit dengan laju 3000 rpm. Semua
supernatan yang terbentuk dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu ditambahkan 0,5 ml HCl 6N dan 1,0 ml NaNO
2
10, tutup labu dengan kertas parafin dan campuran tersebut didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati
ditambahkan 1 ml asam sulfamat H
2
NSO
3
H 15 melewati dinding labu, lalu ditambahkan ke dalamnya 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest hingga tanda. Campuran
tersebut dipindahkan ke dalam tabung reaksi untuk kemudian di-degassing selama 10 menit. Serapan dibaca pada spektrofotometer visibel dalam operating time yang
diperoleh pada panjang gelombang 433 nm.
5. Orientasi dosis parasetamol