6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Taksonomi dan Morfologi Alpukat Persea americana Mill.
Taksonomi dari alpukat sebagai berikut. Kingdom
: Plantae Divisi
: Magnoliophyta Subdivisi
: Spermatophyta Kelas
: Magnoliopsida Ordo
: Laurales Famili
: Lauraceae Genus
: Persea Spesies
: Persea americana Mill USDA, 2013. Persea terdiri dari 200 jenis tumbuhan yang berasal dari bagian tropis
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di Indonesia Persea tumbuh di lahan terbuka pada ketinggian 200-1.000 m diatas permukaan laut. Tanaman ini disebut
avokad namun di Indonesia dikenal dengan alpukat. Alpukat berasal dari Amerika tropis, Meksiko, Guatemala, dan Hindia Barat Suhono dkk, 2010.
Morfologi alpukat berupa pohon besar dengan kulit batang berwarna coklat, tinggi batang 8-20 m, dan diameternya 25-40 cm. Daun tunggal berwarna
hijau tua, berbentuk lonjong atau memanjang. Daun bertangkai dan mengumpul pada bagian ujung ranting, berukuran 8 x 17 cm. Bunga berwarna putih
kekuningan dan wangi. Bunga berkelamin ganda. Benang sari berjumlah 12, berwarna coklat atau jingga dan tumbuh mengelilingi putik Suhono dkk, 2010.
Buah alpukat berbentuk bulat atau lonjong seperti bola lampu. Buahnya berwarna hijau, hijau kekuningan, dan cokelat keunguan. Buah alpukat berukuran
5-30 cm, dengan berat 100-600 g. Daging buahnya berwarna hijau kekuningan atau kuning. Buah berdaging tebal, berminyakm terasa hambar atau sedikit manis.
Alpukat memiliki biji tunggal, berukuran besar, berbentuk bulat atau lonjong, dan ditutupi oleh selaput biji Suhono dkk, 2010.
Daging buah alpukat dapat dimakan segar. Secara tradisional, rebusan daun alpukat digunakan untuk mengobati hipertensi, sakit kepala, kencing manis,
sariawan, nyeri lambung, nyeri saraf, dan meredakan rasa sakit Suhono dkk, 2010.
B. Kandungan Fitokimia Biji Persea americana Mill.
Biji alpukat Persea americana Mill. mengandung berbagai macam senyawa metabolit sekunder. Salah satunya adalah senyawa golongan fenolik.
Senyawa fenolik dapat berfungsi sebagai antioksidan karena dapat mengalami reaksi redoks, yang menyebabkan senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai agen
pereduksi, donor hidrogen, penetral radikal bebas dan pengkhelat logam. Kulit dan biji Persea americana Mill. memiliki efek antioksidan yang cukup besar.
Efek ini bergantung pada varietasnya. Ekstrak dari Persea americana tidak memiliki komponen yang toksik atau berbahaya. Metanol dapat digunakan untuk
mengekstrak senyawa fenolik total untuk uji aktivitas antioksidan secara in vitro dengan cukup baik Carpena et al., 2011. Berikut adalah tabel kandungan
senyawa fenolik total pada biji alpukat.
Tabel I. Total senyawa fenolik dalam kulit, daging buah, biji alpukat dalam
ekstrak etil asetat, aseton, metanol
Carpena et al., 2011. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dalam ekstrak metanol dari Persea
americana varietas Hass mengandung 3511b ± 988 mg GAE100 mg bahan kering senyawa fenolik total sedangkan pada varietas Fuerte mengandung 4164b
± 1048 mg GAE100 mg bahan kering senyawa fenolik total Carpena et al., 2011. Meskipun varietas Fuerte dan Hass jarang dibudidayakan di Indonesia,
namun dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa metanol dapat mengekstrak senyawa fenolik dalan biji Persea americana Mill. dengan cukup baik.
Persea americana Mill. mengandung berbagai macam senyawa fitokimia, diantaranya adalah saponin, tanin, flavonoid, sianogenik glikosida, alkaloid, fenol,
steroid Arukwe et al., 2012. Tabel II adalah tabel yang menunjukkan kandungan fitokimia pada daun, buah, dan biji Persea americana Mill. dan dengan
mengetahui kandungan fitokimianya dapat diprediksi khasiat dari bagian daun, buah dan biji Persea americana Mill. tersebut. Diketahui pada bagian biji
mengandung senyawa fenolik lebih besar dari bagian daun dan buah sehingga
dimungkinkan biji Persea americana Mill. memiliki khasiat sebagai antioksidan yang baik Arukwe et al., 2012.
Tabel II. Kandungan fitokimia dari Persea americana pada daun, buah dan biji
Arukwe et al., 2012.
C. Ginjal