Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.

tetra klorida. Nilai kreatinin kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. juga masih berada pada rentang kondisi normal 0,2-0,8 mgdL. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. tidak mempengaruhi kondisi ginjal tikus karena tidak adanya peningkatan kadar kreatinin yang melebihi kondisi normal.

4. Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.

dosis 350 mgkgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB Evaluasi terhadap efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida 2 mLkgBB didasarkan pada ada tidaknya penurunan kadar kreatinin serum akibat pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill . pada tikus sebelum induksi karbon tetraklorida praperlakuan. Praperlakuan tersebut dilakukan dengan menggunakan selang waktu 1, 4 dan 6 jam pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. sebelum induksi karbon tetraklorida CCl 4 2 mLkgBB. Analisis secara statistik dilakukan dengan membandingkan nilai kreatinin serum perlakuan dengan menggunakan selang waktu 1, 4 dan 6 jam pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350 mgkgBB dengan nilai kreatinin serum kontrol nefrotoksin karbon tetraklorida 2 mLkgBB. Dari hasil statistik menggunakan One Way Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. pada selang waktu 1, 4 dan 6 jam dengan kelompok kontrol karbon tetraklorida 2 mlkgBB. Analisis juga dilakukan dengan dilakukan melakukan perbandingan kelompok perlakuan jangka pendek pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. terhadap kontrol olive oil. Hasil yang didapatkan dari kelompok praperlakuan jam ke-1 kelompok 4 Tabel VI, terlihat bahwa kadar rata-rata kreatinin serum sebesar 0,62 ± 0,02 mgdL. Nilai ini berbeda bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum kontrol nefrotoksin CCl 4 2 mLkgBB, dimana dari data yang diperoleh, kadar kreatinin serum turun jika dibandingan dengan kontrol nefrotoksin tanpa pemberian ekstrak yang memiliki rata-rata kadar kreatinin serum 1,00 ± 0,05 mgdL. Nilai kadar kreatinin serum perlakuan jam ke-1 tersebut berbeda tidak bermakna dengan kontrol olive oil serta kontrol ekstrak. Hal ini berarti pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. tersebut pada jam ke-1 dapat menurunkan kadar kreatinin serum secara signifikan hingga mencapai keadaan normal. Hasil yang didapatkan dari kelompok praperlakuan jam ke-4 kelompok V Tabel VI, terlihat bahwa kadar rata-rata kreatinin serum sebesar 0,58 ± 0,02 mgdL. Nilai ini berbeda bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum kontrol nefrotoksin CCl 4 2 mLkgBB, dimana dari data yang diperoleh, kadar kreatinin serum turun jika dibandingan dengan kontrol nefrotoksin tanpa pemberian ekstrak. Nilai kadar kreatinin serum perlakuan jam ke-4 tersebut berbeda tidak bermakna dengan kontrol olive oil serta kontrol ekstrak yang menunjukkan adanya nilai kreatinin yang berbeda tidak bermakna dengan sebelum dilakukannya pemberian nefrotoksin. Berdasarkasn dari hasil pengukuran tersebut berarti dengan pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350 mgkg BB pada jam ke-4 dapat menurunkan kadar kreatinin serum secara signifikan hingga mencapai keadaan normal. Sedangkan hasil yang didapatkan dari kelompok praperlakuan jam ke-6 kelompok VI Tabel VI, terlihat bahwa kadar rata-rata kreatinin serum sebesar 0,56 ± 0,02 mgdL. Nilai ini berbeda bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum kontrol nefrotoksin CCl 4 2 mLkgBB, dimana dari data yang diperoleh, kadar kreatinin serum turun jika dibandingan dengan kontrol nefrotoksin tanpa pemberian ekstrak. Nilai kadar kreatinin serum perlakuan jam ke-4 tersebut berbeda tidak bermakna dengan kontrol olive oil serta kontrol ekstrak. Hal ini berarti pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. tersebut pada jam ke-6 dapat menurunkan kadar kreatinin serum secara signifikan hingga mencapai keadaan normal. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill 350 mgkgBB, memiliki efek nefroprotektif. Kemudian dilakukan perhitungan efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350 mgkgBB dengan menggunakan data penurunan kadar kreatinin serum. Secara berturut-turut untuk perlakuan pada selang waktu 1, 4 dan 6 jam, efek nefroprotektif sebesar 90,5 ; 100 ; 104,8 . Dari perbandingan antar kelompok perlakuan jangka pendek pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. Hasil uji Scheffe menunjukkan bahwa keseluruhan kelompok 1, 4 dan 6 jam yang dibandingkan tersebut memiliki perbedaan yang tidak bermakna p 0,05. Data dapat dilihat pada tabel VII. Dilihat dari data kuantitatif kadar kreatinin serum. Hal ini dapat diartikan bahwa pada waktu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 1, 4 dan 6 jam terhadap penurunan kadar kreatinin serum memiliki efek nefroprotektif yang sama. Pada penelitian ini dipilih waktu 1 jam pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mgkgBB sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mLkgBB sebagai waktu efektif. Hal ini karena pada waktu 1 jam ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. telah mampu memberikan efek nefroprotektif yang berbeda tidak bermakna dengan waktu pemberian 4 dan 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida dan waktu 1 jam adalah waktu paling pendek dalam penelitian ini yang mampu memberikan proteksi pada ginjal dari nefrotoksin CCl 4 . Pada penelitian, dosis ekstrak yang digunakan sebesar 350 mgkgBB untuk mengetahui apakah ada pengaruh variasi dosis terhadap efek nefroprotektif ekstrak dengan melihat data kuantitatif berupa kadar kreatinin serum maka perlu dilakukan penelitian terkait pengaruh variasi dosis tersebut pada pemberian ekstrak 1 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mLkgBB. Pada saat ini, selain dengan pengukuran kadar kreatinin banyak digunakan uji kadar Cystatin C sebagai parameter alternatif uji fungsi ginjal. Cystatin C adalah suatu pertanda yang cukup baru yang memenuhi kriteria zat yang dapat dipakai untuk pertanda endogen GFR. Dan berdasarkan penelitian Pusparini 2005 Cystatin C terbukti dapat digunakan sebagai penanda yang cukup baik untuk mengetahui adanya gangguan fungsi ginjal. Oleh karenanya disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mgkgBB secara jangka pendek terhadap tikus jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mLkgBB dengan melihat data kuantitatif berupa kadar Cystatin C sehingga dapat menunjang data pada penelitian ini.

D. Gambaran Histologis Ginjal Tikus

Dokumen yang terkait

Efek nefroprotektif jangka pendek dekok biji Persea americana Mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 117

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt-ast serum pada tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 155

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol biji persea americana mill. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 12 130

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 13 122

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang infusa biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida

2 13 119

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 120

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol biji persea americana mill. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 128

Efek nefroprotektif dekoksi biji persea americana mill. jangka panjang terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus yang diinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 109