dimungkinkan biji Persea americana Mill. memiliki khasiat sebagai antioksidan yang baik Arukwe et al., 2012.
Tabel II. Kandungan fitokimia dari Persea americana pada daun, buah dan biji
Arukwe et al., 2012.
C. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang dan umumnya ginjal manusia memiliki panjang 10-12 cm, lebar 5-6 cm, dan dan tebal 3-4 cm.
ginjal tersebut terletak pada bagian retro-peritoneal dekat dinding posterior abdomen di bagian kiri dan kanan kolom vertebralis Bloom dan Fawcett, 1994.
Komponen sistem urinaria terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urin, dua ureter yang membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan
sementara dan uretra yang mengalirkan urin keluar tubuh Sloane, 1995.
1. Fungsi ginjal
Ginjal memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, fungsi tersebut antara lain, yaitu :
a. Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.
b. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang
dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.
c. Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen H
+
, bikarbonat HCO
3 -
dan ammonium NH
4 +
serta memproduksi urin asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
d. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritropoietin yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
e. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang essensial bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin yang
merupakan komponen penting dalam sistem renin-angiotensin-aldosteron, yang berperan dalam peningkatan tekanan darah dan retensi air.
f. Pengendalian terbatas terhardap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. Ginjal melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung
jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah. g. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan
makanan, obat-obatan atau zat kimia asing lain dari tubuh Sloane, 1995. Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan
mengatur komposisi cairan tubuh melalui 3 cara, yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus. Fungsi utama ginjal adalah untuk
mengekskresikan zat dari sisa metabolisme serta zat-zat lain yang berbahaya bagi tubuh sambil mempertahankan konstituen darah yang masih berguna. Selain itu,
ginjal juga memiliki fungsi endokrin yang penting Davey, 2002.
2. Anatomi dan fisiologi ginjal
Setiap ginjal Gambar 1 dilingkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus yang rapat dan membentuk pembungkus yang halus.di dalamnya terdapat struktur-
struktur ginjal yang berwarna ungu tua dan terdiri dari kortex pada bagian luar dan medula, disebelah dalam. Bagian medula tersusun atas 15-16 massa berbentuk
piramid yang disebut piramid ginjal. Puncak langsung mengarah ke hilum dan berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal Pearce,
2002.
Gambar 1. Gambar skema unsur-unsur struktural ginjal pada irisan ginjal yang
terpotong dua. Bllom dan Fawcett, 1994. Dalam ginjal manusia terdapat sekitar 1 sampai 4 juta nefron. Nefron ini
merupakan unit pembentuk urin. Dalam setiap nefronnya terdapat komponen tubular dan vaskular kapilar. Komponen tersebut, yaitu tubulus kontortus
proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distal dan duktus koligen. Pada setiap ujung proksimal setiap nefron terdapat kapsula Bowman yang merupakan struktur
berongga menyerupai bentuk mangkok. Di dalam bagian ini terdapat berkas- berkas globular kapiler yang sangat berkelok, disebut glomerulus. Kapsul
Bowman dan glomerulus bersama-sama membentuk korpuskel ginjal Bloom dan Fawcett, 1994. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai komponen ginjal :
a. Glomerulus. Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi oleh kapsul epitel berdinding ganda yang disebut dengan kapsula Bowman.
Sloane, 1995. Sedangkan kapsula Bowman merupakan suatu pelebaran nefron yang dibatasi oleh epitel yang menyelubungi glomerulus Gambar 2 untuk
mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus Sherwood, 2006. Filtrasi Ginjal terjadi apabila darah sistemik mengalir melalui glomerulus.
Laju filtrasi bergantung pada aliran darah arteri, tekanan darah arteri sistemik, dan tekanan aliran internal dalam ginjal. Air dan mineral terlarut dengan ukuran
molekul kecil, terutama elektrolit bebas melewati saringan glomerulus. Sekitar 125 mL filtrat dihasilkan setiap menit, atau sekitar 140 L air per hari Sacher dan
Richard, 2002.
Gambar 2. Foto mikroskopik glomerulus, kapsula Bowman, tubulus proksimal
dan distal SIU School of Medicine, 2005. Gambar diatas adalah gambar mikroskopik dari glomerulus yang terdapat
pada ginjal. Dari gambar terlihat bahwa glomerulus diselubungi oleh kapsula
Bowman Bowman’s space. Pada bagian glomerulus tersebut terdapat sel-sel
epitel viseralis termodifikasi atau disebut podosit filtration membrane yang terdapat pada bagian luar glomerulus dan menutupi kapiler. Podosit tersebut
berfungsi untuk membantu filtrasi cairan darah menjadi urin primer atau ultra filtrat Pardede, 2004. Terlihat pula pada bagian kapsula Bowman tersebut
terdapat sel-sel epitel sebagai pembatasnya epit helium of Bowman’s capsule.
Dibagian kapsula Bowman terhubung langsung dengan tubulus kontortus proksimal proximal tubule. Bagian yang berwarna hitam keunguan adalah inti
sel. Sel-sel yang menyusun kapsula Bowman adalah sel-sel epitel gepeng. Pada gambar tersebut terlihat bahwa sel-sel epitel gepeng kapsula Bowman menyatu
dengan sel-sel kuboid tubulus kontortus proksimal Bloom dan Fawcett, 1994. b. Tubulus kontortus proksimal. Hasil dari filtrasi glomerulus akan
mengalir menuju tubulus kontortus proksimal. Tubulus ini bentuknya berkelok- kelok dengan diameter 50-60 nm Davey, 2002. Tubulus proksimalis terutama
berfungsi dalam proses reabsorpsi. Bagian ini mengembalikan sejumlah besar air bersama dengan glukosa, asam amino, urea, kalsium, dan protein apapun yang
bocor melaui saringan glomerulus ke aliran darah. Tubulus proksimalis juga mereabsorpsi sejumlah besar elektrolit terutama natrium, klorida, dan bikarbonat
Davey, 2002. Panjang tubulus ini mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang
kaya akan mikrovilus brush border dan memperluas area permukaan lumen Sloane, 1995.
c. Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit
yang tajam lekukan, dan membalik ke atas membentuk tangkai asenden ansa Henle Sloane, 1995.
d. Tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal sangat berliku dan membentuk segmen terakhir nefron Sloane, 1995. Tubulus proksimal dan distal
adalah tempat sekresi yang paling umum. Sekresi merupakan suatu proses yang sangat selektif yang melibatkan transport pasif maupun transport aktif. Sebagai
contoh, sekresi terkontrol ion hidrogen dari cairan interstisial ke dalam tubula nefron penting dalam mempertahankan pH yang konstan bagi cairan tubuh
Sloane, 1995. Pada bagian ini juga terdapat kompleks jukstaglomerular yang berfungsi dalam proses pengaturan tekanan darah dan kecepatan filtrasi
glomerulus Bloom dan Fawcett, 1994.
Gambar 3 . Foto mikroskopik tubulus kontortus proksimal p, tubulus kontortus
distal d SIU School of Medicine, 2005. Gambar diatas Gambar 3 adalah gambar mikroskopik dari ginjal yang
menunjukkan tubulus kontortus proksimal, bagian dengan simbol huru f “p” dan
tubulus kontortus distal, bagian dengan simbol huruf “d”. Bagian yang berwarna
keunguan adalah inti sel dari sel epitel. Pada bagian tubulus kontortus distal dan proksimal tersebut terdapat bagian berwarna keputihan yang merupakan ruang
yang terdapat di tubulus kontortus distal dan proksimal. Ruang tersebut merupakan ruang lumen tubulus yang pada sistem urinaria berisi cairan hasil
filtrasi dari glomerus yang mengalami proses lebih lanjut untuk nantinya menjadi urin.
Tubulus proksimal merupakan segmen terpanjang dari nefron dan merupakan bagian terbesar dari korteks ginjal Bloom dan Fawcett, 1994. Sel-sel
epitel tubulus proksimal adalah sel-sel epitel kuboid simple cuboidal yang memiliki brush border yang mencolok. Lumen segmen ini sering tampak tertutup
oleh brush border sel epitelnya pada pengamatan secara histologis Bloom dan Fawcett, 1994. Tubulus kontortus distal pada pengamatan secara mikroskopik
Nampak terdapat pada kutub vaskuler dari glomerulus Gambar 1 diantara artetiol aferen dan eferen Bloom dan Fawcett, 1994. Sel-sel epitel tubulus
kontortus distal juga merupakan sel-sel epitel kuboid simple cuboidal SIU School of Medicine, 2005. Lumen tubulus kontortus distal terlihat lebih “bersih”
atau jelas apabila dibandingkan dengan lumen tubulus kontortus proksimal Gambar 3.
e. Tubulus koligenduktus pengumpul. Duktus pengumpul membawa filtrat kembali menuju medula dan pelvis renal. Duktus koligen akan menerima
cairan dan zat terlarut dari tubulus distal. Setiap duktus pengumpul yang berjalan kearah medula akan mengosongkan urin yang telah terbentuk ke dalam pelvis
ginjal Sherwood, 2006.
Gambar 4 menunjukkan gambar dari duktus koligen disimbolkan dengan “cd” secara mikroskopik. Duktus koligen ini tersusun atas sel-sel epitel kuboid
simple cuboidal. Bagian yang berwarna keunguan menunjukkan inti selnya, sitoplasmanya terlihat “bersih” clear dengan batas sel yang terlihat jelas SIU
School of Medicine, 2005.
Gambar 4 . Duktus koligens secara mikroskopik SIU School of Medicine, 2005.
Gambar 5 memberikan gambar mikroskopik dari ginjal secara keseluruhan. Dari gambar terlihat tiga bagian penyusun ginjal, yaitu glomerulus
“glom” pada gambar yang diselubungi oleh suatu ruangan yang merupakan kapsula Bowman Bowman space, tubulus kontortus distal terlihat seperti ruang
panjang distal tubules dan tubulus kontortus proksimal proximal tubules
Gambar 5. Foto mikroskopik ginjal SIU School of Medicine, 2005.
D. Gangguan Sistem Urinaria