10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Pada sub bab kajian teori ini memuat karakteristik perkembangan anak, membaca, gerakan literasi sekolah, buku cerita bergambar, pendidikan lingkungan
hidup.
2.1.1 Karakteristik Perkembangan Anak
1. Tahap Perkembangan Anak
Pada dasarnya dalam kehidupan manusia tidak telepas dari proses perkembangan setiap harinya, baik kecil maupun besar tetap menjadi suatu
perkembangan dalam kehidupannya. Perkembangan yang dimaksud adalah suatu proses perubahan tumbuh dan berkembang mulai dari dalam proses pembuahan,
sampai akhir pada kematian. Perkembangan yang dilalui setiap harinya oleh masing-masing individu terdiri dari berbagai segi pengetahuan, emosi, bahasa,
dan sosial. Perkembangan dapat dicapai apabila ada dukungan dari lingkungannya, seperti perkembangan yang baik akan dicapai apabila dukungan
dari lingkungannya yang baik, tetapi sebaliknya jika perkembangan yang dilaluinya tidak di dukung baik oleh lingkungannya hasilnya akan buruk dan tidak
sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Hawadi dalam Desmita, 2012:9 bahwa
perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan perubahan dari potensi yang dimiliki individu dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-sciri yang baru
atau istilah perkembangan yang mencakup konsep usia. Perkembangan yang dimiliki individu berlangsung terus menerus yang merupakan proses perubahan
menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan. Perkembangan yang dilalui menghasilkan bentuk dan ciri kemampuan yang baru dari tahap aktivitas yang
sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Dengan bergerak secara sedikit demi sedikit secara pasti melalui suatu tahapan yang setiap harinya akan bertambah maju,
mulai dari masa pembuahan sampai berakhir dengan kematian Desmita, 2012:9. Perkembangan dapat diartikan sebagai deretan progresif dari perubahan
yang teratur. Progresif menandai perubahan yang terarah, membimbing untuk maju dan bukan mundur. Teratur menandai adanya hubungan yang nyata antara
perubahan yang sudah mendahului atau yang akan mengikutinya Hurlock, 1978:23. Demikian perubahan dari setiap individu berlangsung terus menerus
dan tidak pernah tidak berubah, melainkan akan terus mengalami perubahan yang gerak perkembangannya semakin hari menunjukkan kemajuan yang berlanjut
terus menerus. Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti arah tertentu. Setiap tahap
perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang menjadi syarat bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. Menurut Yusuf
2016:18 terdapat 7 arah tahapan perkembangan anak yaitu tahap usia 4-16 minggu, tahap usia 16-28 minggu, tahap usia 28-40 minggu, tahap tahun kedua,
tahap tahun ketiga, tahap tahun keempat, dan tahap tahun kelima. Tahap perkembangan usia 4-16 minggu memiliki jenis perkembangan bayi
sudah dapat menguasai 12 macam otot ocula motornya. Tahap perkemabangan usia usia 16-28 bayi dapat menguasai otot-otot yang menyanggah kepalanya dan
menggerakkan tangannya, sudah mulai dapat meraih benda-benda. Tahap usia 28- 40 minggu bayi sudah dapat menguasai badan dan tangannya, sudah mulai bisa
duduk, menangkap, dan mempermainkan benda-benda. Tahap di tahun kedua anak sudah pandai berjalan dan berlari, sudah dapat menggunakan kata-kata dan
mengenal identitasnya seperti nama. Tahun ketiga anak sudah dapat berbicara dalam kalimat dan meggunakan kata-kata sebagai alat berpikir. Tahun keempat
anak mulai banyak bertanya dan dapat mulai berdiri sendiri. Tahun kelima anak sudah mulai matang dalam menguasai gerak-gerik motoriknya, anak sudah dapat
melompat-lompat, bercerita sudah sedikit lebih panjang, lebih suka bermain berkawin.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan mengenai Tahap Perkembangan Anak adalah bahwa tahapan perkembangan yang
dimiliki setiap anak berlangsung terus menerus yang menandai adanya perubahan teratur dengan membimbing untuk maju dan bukan mundur, dan perolehan hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya menjadi syarat bagi perkembangan ke tahap selanjutnya.
2. Perkembangan Anak SD Kelas Bawah
Masa usia anak-anak masuk sekolah dasar yaitu 6 atau 7 tahun dengan menduduki bangku kelas I dan pada usia 12 tahun dengan menduduki bangku
kelas VI. Dengan demikian masa perkembangan anak di lalui dengan berbagai tahapan dari masa awal sekolah dasar mulai dari umur 6-9 tahun berada di masa
kelas rendah dan masa akhir Sekolah Dasar mulai dari umur 10-12 tahun berada di masa kelas tinggi Desmita, 2012:35.
Anak-anak di usia sekolah dasar ini memiliki karakteristik perkembangan yang bertahap sesuai dengan tingkatan kelas dan umurnya. Seperti pada masa
kelas bawah anak-anak masih senang dengan melakukan perkembangan dalam aktivitas belajarnya melalui sesuatu yang aktif, yang dilakukan dengan bergerak,
bekerja, dan bermain yang dirasa akan membuat senang dan semangat dalam belajarnya. Melalui tahapan dalam aktivitasnya, secara tidak langsung anak akan
mengalami proses perkembangan dalam dirinya secara bertahap sesuai dengan tahap pertumbuhan dan kematangan dalam dirinya yang terdiri pula dari segi
pengetahuan, emosi, bahasa, dan sosialnya. Dalam proses belajar mengajar tahapan perkembangan yang digunakan
dari berbagai pendapat agar nantinya dapat mempunyai hubungan yang erat. Menurut Yusuf 2016:23 berdasarkan perkembangan individu sejak lahir sampai
kematangan dapat digambarkan melewati fase-fase berikut:
Tabel 2.1 Fase-Fase Perkembangan Individu
Pada masa kelas bawah sekolah dasar yang usianya antara 6 atau 7 tahun sampai umur 9-10 tahun terdapat beberapa sifat anak-anak yang mempengaruhi
perkembangannya diantaranya 1 adanya hubungan yang baik antara keadaan jasmani yang sehat pasti, banyaknya prestasi yang diperoleh, 2 sikap menurut
kepada peraturan-peraturan permainan, 3 adanya kecenderungan memuji diri sendiri, 4 suka membandingkan diri dengan anak yang lain, 5 apabila tidak
dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting, 6 pada
Tahap Perkembangan Usia
Masa Usia Pra Sekolah 0,0
– 6,0 Masa Usia Sekolah Dasar
6,0 – 12,0
Masa Usia Sekolah Menengah 12,00
– 18,00 Masa Usia Mahasiswa
18,0 – 25,0
masa kelas bawah ini anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah layak diberikan nilai baik atau tidak.
Berdasarkan pembagian masa usia sekolah dasar sudah dipaparkan seperti yang sudah tertulis di atas, dapat disimpulkan bahwa masa usia sekolah dasar ini
sering disebut dengan masa penyesuaian bersekolah. Biasanya pada umur 6-7 tahun masa di mana anak telah siap untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa
penyesuaian bersekolah ini, anak lebih menyukai dunia yang nyata dimana melalui pengembangan buku cerita bergambar ini dapat mewakili pengembangan
imajinasi terhadap gambar. Melalui buku cerita bergambar anak dapat mengembanghkan imajinasinya dan dapat menyerap pengetahuan yang
terkandung dalam isi bacaan. Selain itu anak jug diharapkan dapat mengambil nilai positif dalam cerita kemudian melaksanakannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2.1.2 Membaca