fasilitator instruktur atau para pelatih menggunakan metode dan sarana pelatihan. Sedang evaluasi lainnya berupa evaluasi jalannya
pelatihan, yang dihubungkan dengan hasil dari pelatihan melalui tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan pekerja sebelum
pelatihan. Tes akhir digunakan untuk mengetahui kemampuan pekerja setelah pelatihan.
Dengan demikian berarti hasil dari pelatihan sebagai proses belajar adalah perubahan tingkah laku, dari tidak tahu sesuatu menjadi tahu sesuatu,
dari tidak mengerti sesuatu menjadi mengerti sesuatu, dari tidak mampu melaksanakan ketrampilan tertentu menjadi mampu melaksanakannnya.
Perubahan tersebut akan dapat dilihat dalam kegiatan bekerja setelah mengikuti pelatihan.
Dengan perubahan berdasarkan proses yang disengaja melalui pelatihan diharapkan terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan, dan
keahlian yang akan menghasilkan proses kinerja dengan kualitas kerja yang meningkat sehingga dapat diukur perubahan kinerja pegawai karena adanya
proses peningkatan kualitas pegawai melalui seminar, penataran, dan pelatihan.
2.3. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir merupakan penjelasan spesifik mengenai alur piker teoritik terhadap pemecahan masalah yang diteliti, penjelasan tentang
teori dasar yang digunakan untuk menggambarkan alur teori atau jalinan teori yang mengarah pada pemecahan masalah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Sesuai latar belakang, perumusan masalah dan landasan teori, maka dapat dibuat kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 : Kerangka Berpikir Penelitian
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 5 Tahun 2006 Peraturan Daerah Kabupaten Magetan
Nomor 5 Tahun 2006 Pasal 5
Kepala Desa Sebagai Pemimpin Pemerintahan Desa
Strategi Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Penilaian Kerja
Peningkatan Kualitas Pegawai : 1.
Seminar 2.
Penataran 3.
Pelatihan
Kinerja Pegawai Meningkat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang mencoba menggambarkan secara mendalam suatu obyek
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Hal ini selaras dengan pendapat Nawawi 2005 : 63 yang mengartikan
penelitian deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek
penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud ingin memperoleh gambaran yang komprehensif dan mendalam tentang
strategi kepala desa dalam meningkatkan kinerja pegawai di kantor desa Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Secara teoritis menurut
Kirk dan Miller dalam Moleong 2002 : 3 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2002 : 3 menyebutkan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber