2. Form Penilaian Kerja Pegawai Selain Sekretaris Desa
Selain pelaksanaan penilaian dengan menggunakan Daftar Penilaian Pekerjaan DP3 yang khusus diberikan untuk merekomendasi
penilaian DP3 kepada Sekretaris Desa, Kepala Desa Tegalarum juga menggunakan form penilain kerja sebagai salah satu strategi peningkatan
kinerja pegawai yang dalam penelitian ini menjadi sasaran kajian kedua dalam fokus pertama.
Berikut uraian penyajian data dari fokus pertama yaitu penilaian kerja dengan sasaran kajian yang kedua form penilaian kerja untuk
pegawai Kantor Desa selain Sekretaris Desa. Sebagai key person dalam fokus penelitian ini kepala desa
memberikan pernyataan dalam wawancara sebagai berikut : “ Dari latar belakang pengalaman saya di TNI dimana
pengawasan itu sangat ketat dan secara administratif proses kenaikan pangkat Pak Carik Sekretaris Desa yang PNS secara
tidak langsung peningkatan nilai DP3 hanya bisa diberikan bila terjadi peningkatan kinerja. Ya, jadi otomatis kalau mau DP3
meningkat ya harus kinerjanya ditingkatkan. Nah, pegawai saya kan bukan Pak Carik saja, yang lain itu lho pegawai kantor desa
kan ya harus saya nilai kinerjanya juga walaupun mereka tidak naik pangkat. “ wawancara 7 November 2010
Dimana harapannya dengan pemberian form kartu penilaian
kerja ini memotivasi pegawai Kantor Desa Tegalarum untuk meningkatkan kinerja karena penilaian dilakukan secara periodik dan
diarsip dalam bentuk form penilaian maka akan mudah untuk mengetahui apakah kinerjanya tetap, meningkat atau bahkan menurun dengan cara
membandingkan nilai pada periode saat ini dengan periode sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Sebagai data pendukung peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pegawai kantor desa selaku pegawai yang dinilai dan sebagai
key person dalam penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada beberapa perangkat
Kantor Desa Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan seputar strategi kepala desa melalui penggunaan form penilaian kerja pegawai.
Peneliti melakukan wawancara dengan key person yaitu Ibu Warsiatun selaku pegawai yang dinilai, beliau mengatakan :
“ Benar sekali mas, selain Pak Carik yang PNS kita juga dinilai kerjanya dan form penilaian kerja ini diberikan oleh Pak Kades
kepada seluruh pegawai bersamaan dengan proses penilaian DP3 Pak Carik. Diberikan form bukan untuk diisi nilainya mas, yang
ngisi ya pak Kades. Kita hanya mengisi identitas diri pada form tersebut selanjutnya diserahkan kembali kepada Pak Kades. Saat
itu sambil diberikan penjelasan. “ wawancara 7 November 2010
Kemudian dijelaskan kembali oleh Adi Sucipto selaku Kepala Desa Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan, perihal
pelaksanaan pemberian form penilaian kerja, beliau menjelaskan : “ Jadi seperti ini ya mas, untuk pemberian form penilaian kerja
dilakukan seperti yang dilakukan dalam pelaksanaan DP3, jadi kami biasanya melaksanakannnya
bersamaan dengan pelaksanaan DP3 tersebut. Dalam satu tahun kami
melakukannya satu kali antara bulan januari sampai desember. Untuk tahun ini nanti akan dilaksanakan pada bulan Desember
2010. “ wawancara 7 November 2010 Sebagai data pendukung bahwa proses penjelasan adanya
penilaian pegawai kantor desa dilakukan agar pegawai megetahui maksud dan tujuan dilaksanakannya penilaian kerja pegawai, peneliti
mendapatkan arsip dokumen foto pada saat proses tersebut sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dari gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa Kepala Desa Tegalarum memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai penilaian
kerja pegawai yang juga bersamaan dengan pelaksanaan DP3.
Gambar tersebut di atas adalah dokumen pada saat pegawai kantor desa mengisi identitas pada form penilian kerja pegawai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Kemudian penulis melakukan wawancara dengan key person yang lain yaitu Bapak Suwito selaku pegawai yang dinilai, beliau
mengatakan : “ Namanya juga dinilai mas, kayak rapot di sekolah nilainya kan
ditulis. Lha kalau nilaianya gak naik kan malu. Gak enak kan mas sama Pak kades. Ya setidakanya nilainya tetap jangan
sampai turunlah gitu, pastinya rapot kerja kita kan gak bagus kalau kerjanya juga gak bagus. Nah supaya dapat nilai bagus
kerjanya kan harus bagus juga, gitu tho mas. “ Sekretaris Desa selaku Informan menambahkan pernyataan
Bapak Suwito sebagai berikut : “ Kalau menurut saya, tindakan ini sangatlah baik dan
sistematis. Mengapa saya mengatakan demikian. Ini dikarenakan tidak banyak kepala desa di daerah Kabupaten
Magetan yang menggunakan cara seperti ini. Inisiatif yang dilakukan Pak Kades menurut saya merupakan tindakan yang
membangun para perangkat desa. Kalau saya memperkirakan bahwa strategi Pak kades ini untuk jenjang karir pegawai kantor
Desa misalnya dari perangkat biasa untuk bisa menjadi Kaur. “ wawancara 7 November 2010
Hal tersebut juga ditambahkan oleh Adi Sucipto selaku Kepala
Desa Tegalarum, beliau mengatakan : “ Setiap tindakan yang diawali dengan kedisiplinan dan
keteraturan mungkin nantinya akan berdampak positif bagi semuanya. Sejak saya memberlakukan form penilaian kerja itu
sedikit demi sedikit kedisiplinan dan kemandirian meningkat. Sehingga apa yang saya dan pemerintahan desa harapkan bisa
berjalan sesuai dengan tujuan, begitu ya mas. “ wawancara 7 November 2010
Unsur-unsur penilaian kerja merupakan hal penting dalam
pengukuran kinerja pegawai berkaitan dengan hal ini peneliti mewawancarai Bapak Subari selaku informan, hasil wawancara sebagai
berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
“ Sebenarnya formulir itu isinya macam-macam poin yang dinilai itu banyak, ada kotak yang memberi tanda pada
penilaian. Pegawai yang dinilai hanya mengisikan nama, jabatan, pekerjaan, unit organisasi itu saja yang kita isi sesuai
dengan masing-masing dan yang lain nilai kita itu berapa, atau tingkatannya apa ya Pak Kades ja yang tau, yang ngisi. “
wawancara 10 November 2010 Berdasarkan temuan tersebut peneliti memohon ijin untuk
ditunjukkan daftar penilian yang dimaksud dan dari dokumentasi tersebut peneliti mengamati bahwa ada dua unsur utama yaitu
karakteristik individu dan perilaku pegawai yang masing-masing terdiri dari beberapa indikator yaitu terdiri dari keahlian, pengetahuan kerja
kepemilikan sertifikatijin keahlian, kemampuan, kekuatan fisik, koordinasi pegawai dalam bekerja, kemandirian, kebutuhan, hasrat
untuk berhasil, kebutuhan sosial, sikap, kejujuran, loyalitas, kreatifitas. Serta dalam perilaku pelaksanaan tugas pokok, memberi saran,
kehadiran masuk, mengikuti peraturan, membuat catatan pekerjaan, merawat perlengkapan, melaporkan masalah, mematuhi perintah,
menanggapi keluhan masyarakat, memberikan pelayanan. Semua unsur yang dinilai dibuat dalam satu lembar formulir dimana tingkatan
penilaiannya juga dalam lembaran tersebut dimana tingkatan tidak berupa angka tapi rendah, sedang, tinggi. Penilaian tidak sebagaimana
terlampir dalam lampiran 1. Temuan lain menguatkan data hasil pengamatan berupa
wawancara disampaikan oleh key person Bapak Adi Sucipto selaku pemberi nilai dan pimpinan yang bertanggung jawab di Kantor Desa
tegalarum sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
“ Memang ada 14 unsur karakteristik individu, dan 10 unsur perilaku dengan ketentuan ada rendah, sedang, tinggi itu untuk
memudahkan saya dalam penilaian, tetapi tidak berupa angka seperti DP3. Makanya ini kan termasuk baru jadi begitu
prosedurnya. “ Beberapa temuan data tentang penilaian kerja pegawai kantor
Desa Tegalarum merupakan strategi kedua yang digunakan Kepala Desa Tegalarum dalam meningkatkan kinerja pegawai. Yang
merupakan sasaran kajian kedua fokus pertama penelitian ini.
4.2.2. Peningkatan Kualitas Pegawai
Di dalam meningkatkan kinerja pegawainya, Kepala Desa Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan selaku pemimpin
pemerintahan desa mempunyai beberapa strategi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Strategi tersebut berupa pelaksanaan usaha
peningkatan kualitas pegawai dalam penelitian ini sebagai fokus kedua dengan sasaran kajian 1. Mengikutsertakan pegawai dalam kegiatan
seminar. 2. Mengikutsertakan pegawai dalam penataran. 3. Mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan.
Berdasarkan temuan dilapangan selama penelitian dapat diuraikan tentang hasil temuan penelitian sasaran kajian yang pertama dari fokus
kedua sebagai berikut :
1. Seminar