kepemimpinan Camat bersifat demokratis karena dalam kepemimpinannya, pimpinan memberikan wewenang kepada bawahan
agar bawahan merasa diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dengan jalan mengajak bersama bawahan dalam menentukan
kebijakan-kebijakan. Pimpinan juga selalu mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan kebijakan dan pemberian tugas kepada bawahan yang
bersifat instruktif dengan jalan bawahan diberikan pengarahan yang baik tentang tugas dan tanggung jawab dengan peraturan yang ada.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian oleh Herlambang 2008 adalah sama-sama meneliti tentang strategi kinerja pegawai dan
menggunakan analisis kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada obyek penelitian yang berbeda. Kemudian dari uraian tersebut hasil
yang ingin dicapai adalah meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Desa Tegalarum Magetan.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Kepemimpinan
2.2.1.1. Pengertian Kepemimpinan
Thoha 2001: 5 memberi arti kepemimpinan sebagai suatu aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka
mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Permadi 1994 : 8 kepemimpinan dirumuskan sebagai suatu
kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Menurut “Nawawi” dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan yang Efektif” 1993 : 9, kepemimpinan diartikan
sebagai kemampuan untuk mendorong sejumlah orang dua orang atau lebih agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
terarah pada tujuan bersama. Menurut
“Thoha” dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan dalam Manajemen” 2001 : 9, bahwa kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni bagaimana mempengaruhi perilaku manusia atau kelompok.
Menurut “Winardi” dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan yang Manajemen” 1990 : 47, kepemimpinan adalah
terjemahan dari kata “leadership”. Kepemimpinan berbeda dengan pemimpin. Pemimpin adalah seorang yang tugasnya memimpin, sehingga
pemimpin dapat juga disebut manajer, sedangkan kepemimpinan adalah bakat atau sifat yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin atau
manajer. Tugas pokok seorang pemimpin atau manajer harus mampu memimpin. Memimpin di sini berarti harus mampu mempengaruhi,
mengarahkan dan menggerakkan bawahannya agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
2.2.1.2. Syarat-syarat Kepemimpinan
Berbagai syarat seorang pemimpin agar mampu dan berhasil dalam mempengaruhi kelompok, anggota bawahan dan anak buah maka
bekal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah harus memiliki syarat-syarat kepemimpinan. Menurut “Masduqi” dalam bukunya yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
berjudul “Leadership” 1991: 13 syarat-syarat seorang pemimpin antara lain :
a. Kekuasaan Kekuasaan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
b. Kewibawaan Kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu untuk
mengatur orang lain dan yang diatur patuh dan taat kepada pemimpin serta bersedia melakukan perbuatan-perbuatan yang diinstruksikan
pemimpin. c. Kemampuan
Segala daya, kesanggupan, kekuatan, kecakapan, teknik maupun sosial, yang dianggap melebihi kemampuan anggota biasa.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin dituntut untuk mengembangkan kegiatannya dalam hal
mempengaruhi bawahan. Oleh karena itu pemimpin harus memiliki keseluruhan syarat-syarat kepemimpinan demi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2.2.1.3. Pengertian Pemimpin