78
data bulan yang diberikan Dinas Pariwisata DIY sudah menggambarkan bahwa keempat majalah tersebut yang digunakan sebagai media promosi produk wisata
DIY pada tahun 2016. Konten promosi berupa video dan gambar yang digunakan pada TV Bandara tidak dapat diakses namun kebaradaannya cukup jelas didukung
oleh pernyataan narasumber bagian pariwisata DIY dan berdasarkan data laporan promosi menggunakan dana APBD untuk media TV Bandara Soekarno-Hatta
pada Mei sampai November 2016 dengan konten destinasi wisata yang dimiliki DIY. Pemilihan media cetak berupa majalah yang berbasis maskapai penerbangan
memiliki tujuan dan harapan bahwa para penumpang dapat membaca dan mengetahui tentang destinasi wisata yang ada Yogyakarta, guna menarik minat
calon wisatawan berkunjung ke DIY.
4.3. Dinas Pariwisata DIY Melakukan Monitoring dan Evaluating
Salah satu pola terakhir yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY adalah melakukan evaluasi di akhir tahun untuk mengukur pencapain atau kinerja
tahunan dari kegiatan pariwisata, yang dirangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata Yogyakarta setiap tahunnya. Kegiatan pengawasan
dan evaluasi
monitoring and evaluating
yang dilakukan untuk mengawasi proses pelaksanaan dan hasil kinerja dari semua aktivitas kepariwisataan yang telah
dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY sepanjang periode satu tahun. Adapun indikator sasaran yang ditentukan lebih awal untuk melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja dan evaluasi hasil kinerja setiap tahunnya, yaitu:
79
1. Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan. Tolok ukur capaian sasaran I ini terdiri dari dua indikator, yaitu 1
Jumlah Wisatawan Nusantara, dengan formulasi: jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke DIY selama satu tahun; 2 Jumlah
Wisatawan Manbanegara, dengan formulasi: Jumlah Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke DIY selama satu tahun.
2. Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing.
Sasaran ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa dalam mewujudkan sedtinasi wisata DIY yang berdaya saing di lingkup Asia
Tenggara maka diperlukan sasaran yang mampu dijadikan suatu acuan dalam mencapai taraf destinasi wisata yang berdaya saing
Tolok ukur capaian sasaran II ini, terdiri dari dua indikator, yaitu 1 Lama Tinggal Wisatawan Nusantara, dengan formulasi: Rata-rata lama
tinggal wisatawan nusantara di DIY; 2 Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara, dengan formulasi: Rata-rata lama tinggal wisatawan
Mancanegara di DIY. Selain kedua indikator sasaran utama diatas yang dipantau dan dievaluasi
Dinas Pariwisata DIY, ada juga indikator kinerja pendukung yang ikut dievaluasi setiap tahunnya, yaitu:
1. Tolok ukur capaian indikator kinerja pendukung pertama adalah Jumlah
Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata DTW, dengan formulasi: jumlah pengunjung DTW di kabupatenkota.
80
2. Tolok ukur capaian indikator kinerja pendukung kedua adalah Jumlah
Daya Tarik Baru, dengan formulasi: jumlah kumulatif daya tarik wisata. 3.
Tolok ukur capaian indikator kinerja pendukung ketiga, terdiri dari dua sub indikator, yaitu 1 Jumlah Desa Wisata, dengan formulasi: kumulatif
desa wisata yang dibina oleh dinas pengampu urusan pariwisata; 2 Jumlah Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis, dengan formulasi: jumlah
kumulatif pokdarwis yang tercatat di dinas pengampu urusan pariwisata. Indikator terakhir yang dievaluasi oleh dinas pariwisata yaitu Akuntabilitas
Anggaran. Indikator ini memiliki dua tolok ukur capaian indikator, yaitu: 1.
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Sasaran selama satu tahun; 2.
Tingkat Efisiensi dari Capaian Kinerja dan Penyerapan Anggaran selama satu tahun.
81
BAB V EVALUASI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN FESTIVAL
DAN ACARA BUDAYA DAN KESENIAN DI DIY
5.1. Evaluasi Keselarasan Target Pasar dengan Pemilihan Tempat Promosi
Evaluasi pemilihan tempat promosi langsung pada
events
internasional ada yang sudah efektif bedasarkan target pasar mancanegara, namun ada pula yang
belum efektif atau tidak sesuai dengan negara pasar sasaran. Terdapat 10 negara
target pasar wisatawan mancanegara Dinas Pariwisata DIY, yaitu: Belanda, Jepang, Malaysia, Perancis, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Korea
Selatan, Republik Rakyat China RRC, dan Italia. Dari 10 negara target pasar
pariwisata DIY, 5 besar menjadi negara target pasar utama karena menjadi penyumbang terbanyak wisatawan mancanegara ke DIY pada tahun 2015, yaitu:
Belanda 10,8, Jepang 9,6, Malaysia 9,1, Perancis 6,2, Singapura 6,0.
Sepanjang tahun 2016, Dinas Pariwisata DIY setidaknya melakukan enam kali melakukan promosi langsung di luar negeri yaitu dua kali di Thailand dan
masing-masing satu kali di Jerman, Malaysia, Vietnam, dan Jepang. Jika disesuaikan keselarasan antara target pasar dengan pemilihan tempat promosi
yang sudah dilakukan Dinas Pariwisata DIY sepanjang tahun 2016, maka hanya dua negara yang cukup efektif yaitu promosi di Jepang dan Malaysia. Promosi
yang dilakukan di Jerman, Vietnam, dan Thailand memiliki alasan tersendiri, namun jika disesuaikan dengan target pasar mancanegara berdasarkan 10 besar