Evaluasi Penggunaan Aplikas Evaluasi Strategi POP

108

5.3.1.4. Evaluasi Penggunaan Aplikas

Mobile untuk Pariwisata di DIY Gambar 6.7. : Jumlah pengunduh dan reting aplikasi mobile informasi pariwisata Sumber: Akun Media Sosial Instagram Diakses 20 Februari2017 Pada era digital saat ini, hampir semua orang menggunakan “smartphone” terutama di negara-negara maju, sehingga penggunaan aplikasi mobile sangat efisien untuk memasarkan produk wisata. Penggunaan aplikasi lebih praktis dan memudahkan wisatawan untuk menemukan informasi produk dan lokasinya. Kegiatan events yang selalu berubah-ubah waktu dan tempat pelaksanaannya dapat diakses secara terkini oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dengan menggunakan aplikasi mobile namun harus dilengkapi 109 dengan fitur-fitur yang sesuai dan bahasa internasional terutama bahasa Inggris yang paling banyak dipakai di dunia. Pada tiga gambar aplikasi di atas yang diakses pada 20 Februari 2017, semuanya sudah memiliki fitur yang baik namun jumlah yang mengunduh atau menggunakan belum begitu banyak. Aplikasi mobile yang resmi dimiliki khusus Dinas Pariwisata DIY “Visiting Jogja” memiliki reting yang masih rendah dan pengunduh aplikasi ini belum banyak. Hal ini tentu dipengaruhi oleh kinerja dari aplikasi ini, baik dari segi konten yang disajikan maupun aktivitas untuk memperkenalkan salah satu media yang dimiliki Dinas Pariwisata ini, agar wisatawan mengunduh atau menggunakannya. Media aplikasi mobile yang dimiliki oleh Pemda DIY sudah lebih baik dengan reting atau penilaian kinerja dari pengguna sudah mencapai bintang 4,4 dari skala 5 bintang. Artinya, baik fitur maupun konten yang disajikan dalam aplikasi ini sudah lebih baik dan mendapat penilaian bagus dari para pengguna karena dapat membantu atau melayani kebutuhan mereka. Jumlah yang mengunduh aplikasi miliki Pemerintah Daerah DIY sudah mencapai 10 ribu orang. Adapun konten atau isi yang disajikan seputar informasi destinasi wisata, events , peta lokasi, dan informasi lainnya yang tidak pada lingkup dinas pariwisata tapi informasi dari semua sektor pemerintahan DIY yang sesuai untuk diterbitkan di aplikasi mobile ini. Sedangkan aplikasi mobile milik swasta dengan nama “Event Jogja”, yang dibuat hanya untuk mempromosikan events saja, memiliki reting yang sudah cukup bagus namun belum terlalu efisien karena yang mengunduh masih sekitar 500 orang pengguna. Konten yang disajikan dalam aplikasi ini juga belum sesuai dengan event-event besar berskala internasional 110 yang dimiliki DIY, sehingga hal ini ini belum begitu efektif. Sehingga kedepannya, pengelola aplikasi mobile “Event Jogja” ini sebaiknya menjalin kerjasama yang baik dengan Dinas Pariwisata, pelaku industri pariwisata dan Komunitas-komunitas pengelola event agar iklan atau informasi yang diberikan bisa lebih terkini dan informatif. Penggunaan aplikasi mobile baik yang dikelola swasta maupun pemerintah sebagai media pemasaran pariwisata, harus didukung dan bersinergi dari semua pihak yaitu Dinas Pariwisata DIY sebagai wakil pemerintah, kemuadian pelaku industri pariwisata seperti pengusaha perhotelan dan biro perjalanan, dan komunitas atau pengelola events baik yang sifatnya tradisional maupun kontemporer, semua pihak bersinergi dan membangun kerjasama yang baik maka promosi atau komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat terpadu, yang hasilnya menguntungkan semua pihak.

5.3.2. Evaluasi Kesamaan Konten Antar Media Komunikasi