Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan Narasumber

46 Creswell, 2015. Myres 2009, mendefenisikan studi kasus case study sebagai penelitian yang menggunakan bukti empiris dari satu atau lebih organisasi dan peneliti berusaha mempelajari permasalahan dalam konteksnya. Penelitian studi kasus digunakan untuk meneliti kejadian nyata di masa kini kontemporer di mana peneliti tidak dapat mengendalikannya dan mungkin saja semua kejadian yang diamati terjadi dalam waktu yang bersamaan. Fokus studi kasus adalah menjawab permasalahan penelitian yang dimulai dengan kata tanya bagaimana atau mengapa. Berhubungan dengan pendekatan ini, maka peneliti akan mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data yang berkaitan dengan situasi yang terjadi pada tempat peneltian.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang meliputi beberapa tempat penelitian, yaitu: 1. Dinas Parawisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY 2. Penyelenggara events, yaitu: Penyelenggara ArtJog dan Penyelenggara Jogja International Street Performance JISP 3. Kantor ASITA Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada kebutuhan perolehan data yang mendukung penelitian, sehingga yang dipilih di atas dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk memperoleh data penelitian ini. Waktu penelitian adalah Januari sampai dengan April 2017. 47

3.3. Pemilihan Narasumber

Pemilihan narasumber dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pemilihan narasumber dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang dimaksudkan adalah narasumber dianggap paling mengetahui banyak hal yang berhubungan dengan penelitian. Pemilihan narasumber didasarkan pada analisis latar belakang dan posisinya pada dinas, kantor dan komunitas tertentu, dengan harapan bahwa narasumber yang dipilih dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian dan memberikan data yang dibutuhkan. Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini merupakan informan- informan yang menguasai tentang pariwisata DIY secara umum dan produk wisata events secara khusus. Peneliti memilih narasumber sebagai beriku: 1. Tiga orang dari Dinas Pariwisata DIY, yaitu: Bapak Drs. Imam Pratanadi, MT. Kepala Bidang Pemasaran, Ibu Dra. Putu Kertiyasa Kepala Seksi Promosi, dan Bapak Jufri, S.Pt. Kepala Seksi Standarisasi Produk Dinas Pariwisata DIY, yang dapat menjelaskan pola strategi pemasaran destinasi pariwisata secara umum dan juga strategi pamasaran events secara khusus di DIY. Peneliti mengharapkan bahwa informan dari Dinas Pariwisata DIY dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang pemasaran pariwisata di Kabupaten Sleman secara khusus pemasaran events . Peneliti menggali informasi seputar strategi pemasaran yang digunakan dan efektivitas dari pemasaran events yang sudah dilaksanakan. Dinas Pariwisata DIY sebagai penanggung jawab dari semua kegiatan pariwisata 48 di DIY tentu mengetahui banyak dan secara mendalam tentang keadaan dan pelaksanaan komunikasi pemasaran pariwisata event s di DIY. 2. Masing-masing satu orang dari kepanitiaanpenyelenggara events , yaitu: Bapak Heri Pemad Penyelenggara ArtJog, dan Bapak Bambang Paningron Penyelenggara Jogja International Street Performance. Masing-masing dari informan akan diwawancarai secara mendalam tentang pola pemasaran yang dilakukaan selama ini terutama menggali informasi bagaimana bentuk kerjasama dengan pihak pemerintah dan pelaku industri pariwisata. 3. Satu orang dari Kantor ASITA Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies yaitu Bapak Herry Rudyanto Kepala Bidang Sumber Daya Manusia. Wawancara yang dilakukan pada pengurus ASITA bertujuan untuk menggali informasi bagaimana bentuk-bentuk kerjasama pelaku industri pariwisata DIY dengan para komunitas atau pelaku events di DIY, serta bentuk kerjasama dengan Dinas Pariwisata.

3.4. Metode Pengumpulan Data