Evaluasi Strategi Evaluasi Strategi Evaluasi Strategi

90 tempat dan waktu pelaksanaannya sebaiknya dikelola dengan baik sehingga menjadi salah satu objek wisata yang menarik minat wisatawan mancanegara.

5.2.2. Evaluasi Strategi BAS

Branding, Advertising, Selling untuk Events di DIY

5.2.2.1. Evaluasi Strategi

Branding Strategi branding pada Pariwisata DIY secara umum dan produk wisata events secara khusus sudah ada namun belum efektif untuk wisatawan mancanegara. Dinas Pariwisata DIY menggunakan “Jogja Istimewa” sebagai branding pariwisata DIY dalam setiap promosi yang dilakukan baik secara langsung maupun melalui media komunikasi. Brand Jogja Istimewa sudah efefktif untuk wisatawan nusantara namun belum efektif untuk wisatawan mancanegara karena mereka tidak tahu apa artinya atau makna keistimewaan yang dimiliki DIY. Sehingga dibutuhkan branding lain yang cocok untuk pasar wisatawan mancanegara. Strategi branding produk wisata events di DIY ada yang sudah efektif dengan menggunakan nama-nama yang menarik dan sesuai dengan DTW secara internasional di DIY. Tetapi banyaknya jumlah events di DIY membuat strategi branding tidak efektif karena sulit untuk mengenali satu-persatu atau mana yang menjadi unggulan. Maka dibutuhkan beberapa “Master Events” yang dipilih dari events yang sudah besar dan mendunia untuk memayungi events-events kecil yang ada di DIY. Dalam hal pendanaan dari pemerintah pun tidak diberikan kepada masing-masing event yang kecil-kecil, tapi kepada master brand yang dimiliki. Demikian juga untuk promosi yang dilakukan pemerintah pelaku industri 91 pariwisata dan komunitas atau pelaku event, tidak lagi mempromosikan ratusan events yang dimiliki namun hanya master events atau master brand yang dimiliki DIY.

5.2.2.2. Evaluasi Strategi

Advertising Sudah ada strategi advertising yang dilakukan Dinas Pariwisata DIY dalam mempromosikan pariwisata DIY. Strategi advertising dilakukan di media berbayar. Advertising merupakan strategi yang paling cocok untuk memperkenalkan pariwisata DIY, termasuk produk wisata berbentuk events. Pada dasarnya iklan yang dilakukan Dinas Pariwisata DIY ada yang sifatnya sudah efektif dan ada juga yang belum. Iklan yang belum terlalu efektif utamanya yang berhubungan dengan wisatawan mancanegara atau secara khusus terhadap target pasar. Hal ini dipengaruhi oleh pemilihan media komunikasi dan pemilihan tempat promosi yang masih belum sesuai dengan target pasar wisatawan mancanegara. Sehingga dibutuhkan analisis masing-masing negara target pasar untuk melakukan iklan yang lebih efektif. Kesesuaian antara satu media dengan media yang lainnya pun belum ada keterpaduan sehingga belum ada kesamaan iklan events di semua media pilihan.

5.2.2.3. Evaluasi Strategi

Selling Strategi selling sudah dilakukan melalui kerjasama pemerintah dan industri pariwisata saat mengikuti kegiatan internasional di luar negeri. Namun kegiatan selling yang dilakukan lebih banyak untuk paket perjalanan wisata ke DTW yang ada di DIY, sedangkan untuk events belum banyak dilakukan karena memang 92 belum banyak bentuk kerjasama antara pelaku industri pariwisata dengan pelaku events di DIY. Produk wisata berbentuk events akan sangat efektif pemasaarannya jika komunitas pelaku events membuat kerjasama dengan pelaku industri pariwisata seperti penjualan tiket atau pembuatan paket wisata oleh travel agents, kerjasama dengan pelaku usaha perhotelan, dan industri perbankan untuk proses pembelian tiket secara langsung dari negara calon wisatawan mancanegara atau dimana saja tempatnya. Kemudian, strategi selling terutama yang dilakukan secara langsung di luar negeri melalui pameran internasional atau berbentuk table top pariwisata dan events DIY, harus selaras dengan target pasar.

5.2.3. Evaluasi Strategi POSE