Evaluasi Penggunaan Akun Media Sosial Dinas Pariwisata DIY

104 begitu banyak. Ada juga beberapa video yang jumlah penontonnya sudah cukup banyak namun tidak dapat diidentifikasi asal negara viewer untuk mengklasifikasikan apakah lebih banyak didominasi penonton dari luar negeri atau dalam negeri. Hanya beberapa video yang kontennya sudah dibuat secara profesional, namun selebihnya masih lebih banyak didominasi video berbentuk dokumenter dari pelaksanaan suatu acara baik berbentuk festival, pameran atau acara-acara yang masih amatiran.

5.3.1.3. Evaluasi Penggunaan Akun Media Sosial Dinas Pariwisata DIY

Evaluasi efektivitas penggunaan sosial media yang dipakai Dinas Pariwisata DIY untuk mempromosikan produk wisata sampai pada periode 20 Februari 2017, yaitu Instagram, Twitter, dan Facebook dengan nama “Visisting Jogja”. Ketiga akun resmi ini memiliki sistem berhubungan langsung dengan website resmi Dinas Pariwisata DIY. Penggunaan sosial media merupakan suatu strategi yang baik untuk pasar wisatawan mancanegara karena mereka rata-rata menggunakan smartphone yang memungkinkan untuk mengakses informasi melalui sosial media yang tren di negaranya. 105 Gambar 5.6. : Akun Media Sosial Instagram, Twitter, dan Facebook Dispar DIY Sumber: Akun Media Sosial Dinas Pariwisata Diakses 20 Februari 2017 Meski demikian, penggunaan sosial media Dinas Pariwisata DIY yang masih didominasi oleh Bahasa Indonesia tentu tidak efektif untuk target wisatawan mancanegara. Selain harus menggunakan bahasa internasional atau Bahasa Inggris, kiriman berupa gambar yang diunggah di sosial media juga sebaiknya seimbang antara produk destinasi dan produk wisata berbentuk events 106 jika pemerintah daerah sedang memprioritaskan pengembangan wisata berbentuk events di DIY. Guna mewujudkan promosi atau komunikasi pemasaran yang terpadu maka harus ada sinergi atau kesamaan konten antara semua media yang digunakan termasuk beberapa akun sosial media ini. Hal yang sama juga berlaku terhadap pelaku industri pariwisata dan komunitas penyelenggara events harus memiliki konten yang sama atau bersinergi dengan yang akan ditampilkan di media pemerintah sehingga ada keterpaduan antara semua unsur yang bersangkutan agar promosi atau pemasaran lebih efektif. Evaluasi media instagram di atas terlihat belum begitu efektif meski pengikutnya mencapai 2.514 untuk periode 20 Februari 2017. Hal ini dikarenakan kiriman di media ini tidak begitu intens atau terkini dengan hanya berjumlah 42 kiriman. Selain itu akun instagram visitingjogja hanya mengikuti 30 akun lainnya, yang seharunya lebih dari itu mengingat ada ribuan akun instagram di dunia yang berbasis wisata. Tren penggunaan instagram harus disertai dengan pemilihan tags atau kata kunci yang tepat untuk setiap kiriman agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna yang lain, namun hal ini belum dilakukan di Instagram milik Dinas Pariwisata DIY ini. Maka penggunaan media sosial harus lebih aktif lagi, bahkan sebaiknya ada staf di bagian komunikasi atau promosi yang khusus berkecimpung di internet marketing mengoperasikan website dan media online secara terus menerus. Sama halnya dengan penggunaan instagram, jumlah pengikut di Twitter “Visiting Jogja” juga cukup banyak dengan jumlah 3.322 pengikut pada periode 20 Februari 2017, namun tentu jumlah ini belum begitu banyak dibandingkan akun-akun pariwisata lain di berbagai belahan dunia yang bisa mencapai jutaan 107 pengikut. Akun Twitter ini juga hanya mengikuti 14 akun lainnya sehingga bisa dikatakan belum begitu efektif untuk menjadi media promosi berbasis sosial media atau online dengan sasaran pasar mencanegara. Dari ketiga akun resmi yang digunakan ini, Facebook sebagai media sosial terbesar nomor satu di dunia, justru yang paling tidak efektif penggunaannya oleh Dinas Pariwisata DIY. Akun Facebok ini berbentuk komunitas dengan jumlah pengikut hanya 260 orang pada periode 20 Februari 2017 saat dilakukan evaluasi ini. Konten kiriman dalam akun ini belum begitu menarik dan tidak informatif. Akun yang berbentuk komunitas yang dimiliki Facebook merupakan suatu sistem yang sangat baik karena pengikutnya bisa diundang secara manual untuk melihat dan mengikuti akaun ini atau menggunakan promosi berbayar yang memungkinkan dapat menjangkau lebih banyak pengguna Facebook lain. Akun Facebook berbentuk komunitas ini juga banyak digunakan untuk mempromosikan pariwisata, misalnya akun facebook “YourSingapore”, “Wonderful Indonesia” dan sebagainya, yang pengikutnya bisa mencapai ribuan atau jutaan orang. Intinya bahwa semakin aktif pengoperasian akun media sosial dan semakin baik isi yang ditampilkan, maka pengikutnyapun akan semakin banyak. 108

5.3.1.4. Evaluasi Penggunaan Aplikas