Karapan Sapi, Tari Barong, dan sebagainya maupun penjelasan fenomena sosial yang  ada  di  Indonesia,  seperti  Posyandu,  Indonesia  Mengajar,  dan  sebagainya.
Teks-teks  tersebut  dipilih  sebab  disesuaikan  dengan  tujuan  pembelajar mempelajari bahasa Indonesia.
Beragam teks atau wacana yang disajikan dalam pembelajaran salah satunya bertujuan  untuk  mengenalkan  kosakata  secara  kontekstual  sehingga  menambah
perbendaharaan  kosakata  bahasa  Indonesia  pembelajar  BIPA.  Hal  ini  sesuai dengan  apa  yang  dinyatakan  oleh  Iskandarwassid  dan  Sunendar  2009:  279
bahwa  strategi  pembelajaran  bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa  asing  khususnya dalam  pembelajaran  membaca  dapat  ditempuh dengan  cara  pembaca  banyak
membaca  berbagai  macam  wacana  sehingga  kemampuan  meningkatkan kemampuan
membacanya dan
memperluas kosakata
bahasa target.
Perbendaharaan  kosakata  yang  mencukupi  sangat  membantu  pembelajar  BIPA dalam  memahami  bacaan.  Hal  ini  seperti  yang  telah  diungkapkan  oleh  Davis,
Herber,  Nagy,  dan  Singer  via  Ruddell  2005:  114  yang  menyatakan  bahwa pembelajaran  kosakata  telah  lama  ditetapkan  sebagai  komponen  penting  dalam
komprehensi teks dan proses belajar pada semua mata pelajaran.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komprehensi Membaca
Kemampuan memahamai bacaan atau komprehensi membaca ditentukan oleh berbagai  faktor.  Pemahaman  bacaan  melibatkan  bahasa,  motivasi,  persepsi,
pengembangan konsep bahkan keseluruhan pengalaman Johnson dan Pearson via Zuchdi,  2012:  12.  Jadi  dalam  memahami  suatu  bacaan,  terdapat  banyak  faktor
yang  berpengaruh  dan  terintegrasi  sehingga  pemahaman  suatu  teks  atau  bacaan dapat terwujud dengan baik.
Johnson  dan  Pearson  via  Zuchdi  2012:  12  membagi  faktor-faktor  yang mempengaruhi komprehensi membaca menjadi dua macam, yaitu yang ada dalam
diri  dan  di  luar  pembaca.  Faktor-faktor  yang  berasal  dari  dalam  diri  pembaca meliputi  kemampuan  linguistik,  minat,  motivasi,  dan  kumpulan  kemampuan
membaca. Faktor yang berasal dari luar pembaca dibedakan menjadi dua macam, yaitu  unsur  bacaan  dan  lingkungan.  Unsur  bacaan  berkaitan  dengan  tingkat
kesulitan  bacaan  dan  organisasi  teks.  Faktor  lingkungan  meliputi  persiapan sebelum,  pada  saat,  dan  setelah  guru  mengajar  dalam  rangka  menolong  siswa
memahami bacaan; cara siswa menanggapi tugas; dan suasana peyelesaian tugas hambatan, dorongan, dan sebagainya
Harras  dan  Sulistyaningsih  mengungkapkan  bahwa  para  peneliti  telah melakukan  riset  yang  berkaitan  dengan  faktor  yang  mempengaruhi  komprehensi
membaca, salah satunya penelitian Yap yang dilakukan pada tahun 1979. Yap via Harras  dan  Sulistyaningsih  1997:  18-19  menyatakan  bahwa  kemampuan
membaca  seseorang  ditentukan  oleh  faktor  kuantitas  membacanya.  Semakin banyak  waktu  yang  digunakan  untuk  membaca,  tingkat  komprehensi  bacaannya
akan semakin tingi. Caldwell  via  Zuchdi  2012:  15  mendasarkan  faktor-faktor  yang
mempengaruhi  komprehensi  membaca  menjadi  3  yaitu,  penulis,  pembaca,  dan teks. Caldwell menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman
membaca  adalah  proses  aktif  pemahaman,  yaitu  keterampilan,  pengetahuan,  dan