Tujuan Membaca Membaca PemahamanKomprehensi 1.
Kemampuan membaca pemahaman dapat diukur dari tingkat pemahaman mahasiswa terhadap bacaan. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap bacaan
dapat diukur melalui tes kemampuan membaca. Tes untuk mengukur kemampuan membaca dapat berupa tes objektif, yaitu tes pilihan ganda, benar-salah, dan
menjodohkan. Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes membaca pemahaman yang paling banyak digunakan.
Taksonomi Barret dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Taksonomi ini didesain oleh Barret. Clymer via Pettit
dan Cockriel 1974: 64 menjelaskan urutan kategori taksonomi Barret yaitu: 1 pemahaman literal, yaitu pembaca memahami ide atau informasi yang dinyatakan
secara eksplisit dalam bacaan, 2 reorganisasi, yaitu pembaca diharapkan mampu untuk menganalisis, mensintesis, dan mengorganisasikan informasi dan ide yang
disebutkan secara eksplisit dalam bacaan, 3 pemahaman inferensial, yaitu pembaca diharapkan dapat memperoleh dan menganalisis informasi atau gagasan
penulis dalam bacaan yang dinyatakan secara implisit 4 evaluasi, yaitu pembaca diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap isi bacaan dengan
membandingkan ide yang ada dalam bacaan denan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki pembaca, dan 5 apresiasi, yaitu pembaca diharapkan mampu untuk
mengapresiasi bacaan atau memberikan reaksi terhadap nilai bacaan dari unsur psikologis dan artistik.
Teks-teks yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi pembelajar BIPA di UNY program Darmasiswa dan alih kredit berkaitan dengan
kebudayaan Indonesia, baik itu penjelasan suatu budaya tertentu misalnya
Karapan Sapi, Tari Barong, dan sebagainya maupun penjelasan fenomena sosial yang ada di Indonesia, seperti Posyandu, Indonesia Mengajar, dan sebagainya.
Teks-teks tersebut dipilih sebab disesuaikan dengan tujuan pembelajar mempelajari bahasa Indonesia.
Beragam teks atau wacana yang disajikan dalam pembelajaran salah satunya bertujuan untuk mengenalkan kosakata secara kontekstual sehingga menambah
perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia pembelajar BIPA. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Iskandarwassid dan Sunendar 2009: 279
bahwa strategi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing khususnya dalam pembelajaran membaca dapat ditempuh dengan cara pembaca banyak
membaca berbagai macam wacana sehingga kemampuan meningkatkan kemampuan
membacanya dan
memperluas kosakata
bahasa target.
Perbendaharaan kosakata yang mencukupi sangat membantu pembelajar BIPA dalam memahami bacaan. Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh Davis,
Herber, Nagy, dan Singer via Ruddell 2005: 114 yang menyatakan bahwa pembelajaran kosakata telah lama ditetapkan sebagai komponen penting dalam
komprehensi teks dan proses belajar pada semua mata pelajaran.