Arus Kas Keluar O utflow

69 Tabel 11. Produksi dan panen itik tahun ke-2 sampai tahun ke-6 Bulan ke- Jumlah produksi SR Jumlah panen tahun ke- ekor ekor 2 3 4 5 6 1 1.126 95 1.070 1.070 1.070 1.070 1.070 7 1. 126 95 1.070 1.070 1.070 1.070 1.070 8 1. 126 95 1.070 1.070 1.070 1.070 1.070 12 1. 126 95 1.070 1.070 1.070 1.070 1.070 total panen ekor 4.279 4.279 4.279 4.279 4.279 harga itik per ekor Rp 22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 Nilai Rp.00 93.133.6 93.133.6 93.133.6 93.133.6 93.133.6 Sumber : hasil wawancara dengan peternak 2012 diolah 3. Penerimaan Penjualan Itik Afkir Itik afkir merupakan itik yang sudah habis masa reproduksinya. Itik indukan pada CV. Usaha Unggas habis masa produksinya setelah fua tahun. Dari 500 ekor indukan itik, pada akhir dua tahun setelahnya hanya tersisa sebanyak 475 ekor, karena tingkat kelangsungan hidup itik adalah 95 persen. Total pendapatan dari hasil jual itik afkir yang harga per ekornya Rp 35.000,00 adalah Rp 16.625.000,00. Pendapatan dipeoleh pada akhir tahun ke-2, ke-4 dan ke-6 produksi. 4. Penerimaan Nilai Sisa Nilai sisa berasal dari nilai investasi yang tidak habis nilai ekonomisnya pada akhir umur bisnis yaitu tahun ke-6. Peralatan itu diantaranya meja, kursi, dan sepeda motor. Pada CV. Usaha Unggas, jumlah nilai sisa sebesar Rp 13.840.000,00. Perincian nilai sisa dapat dilihat dalam Lampiran 6.

7.1.2. Arus Kas Keluar O utflow

Arus kas keluar adalah komponen biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya yang dikeluarkan dibedakan menjadi biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam proses produksi. Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar usaha bisa berlangsung. 70 1. Biaya Investasi Biaya investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama bisnis. Biaya ini digunakan untuk membangun kandang, membeli indukan itik, membeli lahan, dan mengadakan mesin dan peralatan yang diperlukan dalam usaha pembibitan dan pembesaran itik. Rincian biaya investasi diuraikan pada lampiran 5. Rincian biaya investasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Indukan Itik Indukan itik merupakan investasi yang paling pokok dalam usaha pembibitan itik. CV. Usaha Unggas memiliki 500 ekor itik petelur. Satu ekor indukan itik dibeli dengan harga Rp 50.000,00. Jadi pembelian indukan itik menghabiskan biaya Rp 25.000.000,00. Indukan ini berproduksi sampai dua tahun. Setelah masa produktifnya habis, itik dijual dengan harga per ekor Rp 35.000,00. b. Lahan Lahan dipergunakan sebagai tempat pembangunan kandang, kolam, dan tempat bermain itik. Lahan dibeli dengan luas 500 m 2 . Harga beli luas per m 2 adalah Rp 20.000,00. Jadi total harga pembelian lahan ialah Rp 10.000.000,00. c. Kandang Kandang merupakan salah satu komponen investasi pokok pada CV. Usaha Unggas. Peternakan memiliki dua kandang besar dan 10 kandang kecil untuk DOD. Kandang besar pada CV. Usaha Unggas terbagi dua, yaitu kandang indukan dan kandang pembesaran. Kandang indukan merupakan kandang permanen dan tertutup. Kandang ini berfungsi sebagai tempat bertelur dan tempat untuk tidur bagi itik. Kandang pembesaran ada bagian yang tertutup dan ada pula bagian yang terbuka. Kandang tertutup berfungsi sebagai tempat tidur dan makan itik, sehingga itik tidak langsung terkena matahari ataupun hujan. Sebagian kandang dengan atap yang terbuka digunakan untuk tempat bermain itik. Ditempat terbuka ini dibuatkan pula kolam sederhana. Dalam 71 kandang tersebut, untuk memisahkan umur itik dibuat sekat-sekat dari bilah-bilah bambu. Pembangunan kandang menghabiskan biaya yang cukup besar yakni mencapai Rp 13.000.000,00. Umur ekonomis kandang diperkirakan sekitar enam tahun operasional. d. Instalasi Air Instalasi air dibangun untuk menjamin ketersediaan pasokan air untuk keperluan peternakan. Umur ekonomis instalasi air selama enam tahun. Pembangunan instalasi air menghabiskan biaya sekitar Rp 2.500.000,00. Biaya tersebut digunakan dalam pembuatan sumur galian, pembelian selang, paralon, mesin pompa air, lem paralon, keran air, dan biaya pemasangan. e. Tempat Pakan dan Minum Tempat pakan dan minum merupakan peralatan yang penting dalam peternakan itik pedaging. Tempat pakan dan minum berfungsi untuk tempat makan dan minum itik yang disediakan di kandang. Tempat pakan yang terdapat di CV. Usaha Unggas terbagi dua, yaitu ukuran besar dan ukuran kecil. Tempat berukuran satu liter berjumlah 60 buah, sedangkan tempat berukuran dua liter berjumlah 50 buah. Harga setiap tempat pakan yang berukuran satu liter sekitar Rp 4.500,00. Sedangkan untuk tempat pakan berukuran dua liter berharga Rp 9.000,00 per buah. Umur ekonomis tempat pakan dan minum dapat diperkirakan selama dua tahun. f. Bola Lampu Fungsi utama lampu adalah untuk digunakan dalam induk buatan. Induk buatan diperuntukan bagi bibit yang berumur 0 hingga umur tiga minggu. Induk buatan sangat penting untuk menjadikan ruangan tetap hangat sehingga seolah itik berada dengan induknya. Selain itu itik dewasa pun juga memerlukan kehangatan di kandangnya. Jumlah bola lampu yang digunakan per 100 ekor itik berjumlah dua bola. Harga setiap bola lampu yaitu Rp 72 4.000,00. Umur ekonomis bola lampu diperkirakan selama dua tahun. g. Mesin Tetas Dalam usaha pembibitan itik mesin tetas sangat penting penggunaannya. CV. Usaha Unggas memiliki dua unit mesin tetas dengan kapasitas 600 butir telur per unit. Harga mesin tetas perunitnya ialah Rp 2.500.000,00. Mesin ini terbuat dari bahan multiplex. Umur ekonomis mesin ini diperkirakan sekitar enam tahun. h. Serokan Serokan digunakan sebagai peralatan pembersihan kandang. Peternakan memiliki dua buah serokan. Harga beli serokan yaitu Rp 5.000,00 per buah. Umur ekonomis serokan yaitu selama tiga tahun. i. Ember Ember digunakan untuk diantaranya mencuci peralatan, tempat menuangkan pakan dari karung, dan penggunaan lainnya. Peternakan memiliki tiga buah ember dengan ukuran besar. Ember diperoleh dari toko perkakas setempat dengan harga Rp 15.000,00 per buah. Umur ekonomis ember diperkirakan mencapai dua tahun. j. Sepatu Boot Sepatu boot digunakan untuk kerja para karyawan. Hal ini supaya kebersihan badan karyawan dapat terjaga mengingat kandang banyak kotoran ternak itik, sisa pakan, dan sekam. Peternakan memiliki inventaris sepatu boot sebanyak dua buah. Harga setiap sepatu yaitu Rp 60.000,00. Umur ekonomis sepatu boot selama dua tahun. k. Meja dan Kursi Meja dan kursi merupakan investasi untuk kelengkapan administrasi perusahaan. Perusahaan membeli meja dengan harga Rp 400.000,00 dan kursi dengan harga Rp 200.000,00. Umur 73 ekonomis meja dan kursi ini diperkirakan 10 tahun sejak pembelian. l. Sepeda Motor Sepeda motor digunakan sebagai alat transportasi bagi karyawan untuk membeli kebutuhan variabel perusahaan, maupun untuk mendistribusikan produk untuk daerah dalam jarak jangkauan yang tidak jauh. Harga beli sepeda motor adalah Rp 9.000.000. Umur ekonomis sepeda motor diperkirakan 10 tahun. Selain melakukan investasi, perusahaan juga melakukan reinvestasi. Reinvestasi dilakukan untuk mengganti peralatan investasi yang telah habis umur ekonomisnya. Pada awal tahun ke-3 dan ke-5 perusahaan melakukan reinvestasi untuk peralatan investasi seperti indukan, tempat pakan dan minum, ember besar, sepatu boot dan bola lampu dengan jumlah biaya reinvestasi sebesar Rp 26.405.000,00. Pada tahun ke-4 jumlah biaya reinvestasi yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 10.000,00 untuk membeli serokan. Total biaya reinvestasi selama umur bisnis mencapai Rp 52.100.000,00. Rincian biaya reinvestasi dapat dilihat dalam Lampiran 7. 2. Biaya Operasional Biaya operasional dikeluarkan secara berkala selama proyek berjalan. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. a. Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas tertentu. Biaya tetap pada CV. Usaha Unggas meliputi biaya sewa kios, biaya gaji karyawan kandang, biaya gaji karyawan penetasan, biaya gaji karyawan penjualan dan pendistribusian supir dan karyawan kios, biaya listrik, biaya komunikasi, biaya pemeliharaan kandang, biaya sekam, dan sapu lidi, biaya pemeliharaan mesin tetas, sewa mobil pick-up, gaji pemilik sebagai tenaga kerja diperhitungkan, pajak dan perawatan sepeda motor, THR karyawan, dan biaya kemanusiaan. 74 Biaya tetap yang dikeluarkan pada tahun ke-1 sebesar Rp 38.054.750,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 dibutuhkan biaya tetap masing-masing sebesar Rp 140.372.000,00, Rp 142.356.250,00, Rp 142.340.500,00, Rp 142.324.750,00, dan Rp 142.309.000. 1 Biaya Sewa Kios Kios ini mulai disewa pada empat tahun terakhir. Besarnya biaya sewa kios yang bertempat di dekat Pasar Prumpung, yaitu Rp 5.000.000,00 per tahun. Namun karena kios tidak hanya menjual mendistribusikan DOD atau itik saja, melainkan mendistribusikan DOC, ayam, dan produk lainnya juga, maka diambil asumsi untuk pembagian pembayaran sewa kios. Dari usaha ternak itik, dibayarkan sebanyak Rp 2.000.000 per tahun untuk menyewa kios. 2 Gaji Karyawan Kandang dan Karyawan Penetasan Gaji karyawan kandang dan karyawan penetasan dibayarkan perbulan. Karyawan kandang bertugas membersihkan kandang dan memberi makan ternak. CV Usaha Unggas memiliki dua orang karyawan di peternakan. Masing-masing gaji karwayan kandang adalah Rp 500.000,00. Begitu juga untuk karyawan bagian penetasan. Total karyawan pada bagian penetasan adalah tiga orang. Masing-masing karyawan dibayarkan gajinya setiap bulan dengan besar Rp 500.000,00 per orang. Total gaji karyawan kandang pada tahun ke-1 sebesar Rp 3.000.000,00. Sedangkan total gaji pada tahun ke-2 sampai tahun ke-6 masing-masing sebesar Rp 12.000.000,00 per tahun. Total gaji karyawan penetasan pada tahun ke-1 sebesar Rp 4.500.000,00. Sedangkan total gaji pada tahun ke-2 sampai tahun ke-6 masing-masing sebesar Rp 18.000.000,00 per tahun. 3 Gaji Karyawan Kios Karyawan kios bertugas menjaga dan melakukan segala aktifitas distribusi dan penjualan pada kios. Karyawan kios berjumlah dua orang, namun yang diperhitungkan dari usaha itik 75 adalah satu orang. Besarnya gaji yang diberikan untuk karyawan ini adalah Rp 950.000,00 perbulan. 4 Gaji Supir Supir bertugas untuk distribusi produk ke mitra atau konsumen. Supir menggunakan mobil pick up yang disediakan perusahaan. Supir digaji perbulan sebesar Rp 1.200.000,00. 5 Biaya Sekam Sekam digunakan sebagai alas untuk itik supaya lantai tidak terlalu lembab dan kandang tidak terlalu bau. Sekam yang dibutuhkan sebanyak 10 karung per minggu. Harga setiap karung sekam sebesar Rp 5.000,00. Dengan demikian biaya sekam pada setiap bulan sebesar 40 karung dikalikan Rp 5.000,00 per karung hasilnya adalah Rp 200.000,00. Pada tahun ke-1 dilakukan sembilan bulan produksi sehingga biaya sekam yang dikeluarkan sebesar Rp 1.800.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya sekam yang diperlukan sebesar Rp 2.400.000,00 per tahun. 6 Biaya Pemeliharaan Kandang Pada setiap awal siklus produksi, peternakan menyiapkan kesiapan produksi misalnya membersihkan halaman kandang dan sekitarnya, dan melakukan perbaikan kandang yang terlihat rusak. Biaya tersebut dirangkum ke dalam biaya pemeliharaan kandang. Besarnya biaya pemeliharaan kandang yaitu Rp 300.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya pemeliharaan kandang, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. 7 Biaya Pemeliharaan Mesin Tetas Pada setiap bulan, peternakan membersihkan mesin tetas agar tingkat kegagalan produksi dapat diminimalisasi. Besarnya biaya pemeliharaan mesin tetas yaitu Rp 300.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya pemeliharaan mesin tetas, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. 76 8 Biaya Komunikasi Biaya komunikasi adalah biaya untuk pembelian pulsa. Menurut pemilik, pembelian pulsa tidak diperhitungkan, melainkan memakai dana pribadi. Namun jika diasumsikan, pemakaian pulsa setiap tahunnya khusus untuk peternakan itik sekitar Rp 600.000,00 per tahun. Sedangkan untuk tahun pertama diasumsikan sekitar Rp 400.000,00. 9 Biaya Listrik Biaya listrik tetap yang dikeluarkan setiap bulan sebesar Rp 50.000,00. Biaya tetap listrik per bulan diantaranya berupa biaya beban listrik, dan pemakaian penerangan kandang. Jumlah bulan dalam satu tahun yaitu 12 bulan. Dengan demikian biaya listrik tetap per tahun sebesar Rp 600.000,00. Sedangkan untuk tahun pertama biaya listrik yang terpakai adalah Rp 150.000,00. 10 Biaya Sewa Mobil Pick-up CV Usaha Unggas telah memiliki mobil pick-up sebelumnya pada saat usaha bisnis ayam. Namun untuk memperhitungkan biayanya, maka diasumsikan menjadi biaya sewa mobil pick-up. Mobil ini digunakan empat kali dalam sebulan dengan asumsi satu kali pemakaian dikenakan biaya Rp 50.000,00. Dengan asumsi ini maka penggunaan dalam satu bulan mengeluarkan biaya Rp 200.000,00. Besarnya biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama adalah Rp 600.000,00. Sedangkan total biaya untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-6 adalah Rp 2.400.000,00 per tahun. 11 Gaji Pemilik Gaji pemilik diperhitungkan sebagai tenaga kerja, diasumsikan gaji masing-masing pemilik yang diperhitungkan adalah Rp 2.000.000,00 per bulan. Karena CV Usaha Unggas memiliki tiga orang pemilik yang aktif, maka total biaya untuk gaji mereka setiap bulan adalah Rp 6.000.000,00. 77 Besarnya biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama adalah Rp 18.000.000,00. Sedangkan total biaya untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-6 adalah Rp 72.000.000,00 per tahun. 12 Biaya Pajak Sepeda Motor Biaya yang dikeluarkan untuk pajak sepeda motor adalah 1,75 persen dari nilai jual motor. Karena tiap pertambahan tahun sepeda motor mengalami penyusutan, maka biaya yang dikeluarkan dari tahun pertama sampai tahun ke-6 masing-masing adalah Rp 141.750,00, Rp 126.000,00, Rp 110.250,00, Rp 94.500,00, Rp 78.750,00, dan Rp 63.000,00. 13 Biaya Perawatan Sepeda Motor Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan sepeda motor pada tahun pertama adalah Rp 60.000,00. Sedangkan biaya perawatan untuk tahun selanjutnya adalah Rp 240.000,00 per tahun. 14 THR Karyawan THR atau Tunjangan Hari Raya diberikan pada masing- masing karyawan sebesar Rp 500.000,00. Jumlah karyawan pada CV. Usaha Unggas adalah sembilan orang, maka per tahunnya total THR yang dikeluarkan adalah Rp 3.500.000,00. 15 Biaya Sapu Lidi Sapu lidi menjadi biaya tetap karena umur ekonomisnya tidak lebih dari satu tahun. Sapu lidi yang dibutuhkan sebanyak dua buah per tahun. Harga sapu lidi yaitu Rp 3.000,00 per buah. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembelian sapu lidi sebesar Rp 6.000,00 per tahun. 16 Biaya Kemanusiaan Biaya Kemanusiaan adalah pendapatan yang disisihkan CV. Usaha Unggas untuk membantu lingkungan di sekitar tempat usaha. Besarnya biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama adalah Rp 300.000,00. Pada tiap tahun berikutnya biaya yang dikeluarkan adalah Rp 1.500.000,00. 78 b. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung dengan jumlah produk yang akan dihasilkan. Pada CV. Usaha Unggas biaya variabel berupa biaya pakan broiler, pakan pur, pakan starter, dedak, sisa sayuran, sisa mie, obat-obatan, jamu herbal, box pengiriman, dan bensin. Pada skenario I tidak terdapat biaya variabel untuk pembesaran DOD. Rincian jumlah biaya variabel untuk masing-masing skenario dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Rincian penggunaan biaya variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Biaya Pakan Pur Pakan pur diberikan untuk itik indukan. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 0,12 kilogram per hari per ekor itik. Kebutuhan pakan pur untuk pemeliharaan 500 ekor itik yaitu 60 kilogram perhari. Dalam satu karung pakan memiliki netto 50 kilogram sehingga pakan pur yang diperlukan sebanyak 1,2 karung. Harga pakan pur yaitu Rp 180.000,00 per karung sehingga biaya yang diperlukan untuk pembelian pakan pur dalam satu bulan sebanyak Rp 6.480.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya untuk pembelian pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 77.760.000,00 per tahun. Sedangkan pada tahun ke-1 biaya pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 19.440.000,00. 2 Biaya Pakan Starter Pakan starter diberikan kepada DOD dari umur 0 hingga umur 14 hari. Jumlah yang diberikan adalah dua kg per 100 ekor DOD. Jenis pakan starter yang digunakan adalah pakan broiler BR 511. Untuk DOD yang akan dijual, diperhitungkan umur ke-0 nya, maka jumlah pakan yang diberikan adalah 4.800 ekor dikalikan 0,02 kilogram yaitu 120 kilogram per hari satu hari dalam jangka produksi satu bulan. Sedangkan untuk DOD yang akan dibesarkan yaitu sebanyak 4.080 ekor per tahun, diberikan hingga umur 14 hari. Jumlah yang dikonsumsi setiap harinya 79 adalah 0,02 kilogram per ekor. Harga pakan BR 511 ini adalah Rp 260.000.000 per 50 kilogram. 3 Biaya Pakan Grower Pakan grower diberikan kepada itik yang berumur besar dari 14 hari. Jenis pakan yang diberikan adalah BR 512 atau BR 611. Pakan yang dikonsumsi tidak banyak, namun dicampur dengan dedak dan mineral. Harga pakan ini adalah Rp 3.750,00 per kg. Setiap itik diberikan 0,12 kilogram pakan grower hingga berumur dua bulan. 4 Biaya Dedak Dedak diberikan untuk itik umur 14 hari-2 bulan. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 3,5 kilogram per hari per 1.000 ekor itik. Kebutuhan dedak untuk pemeliharaan 4.080 itik pembesaran dan 500 itik indukan ekor itik yaitu 3,15 kilogram per hari. Harga dedak yaitu Rp 2.000,00 per kilogram. 5 Biaya Sisa Sayuran dan Mie Limbah sayuran pasar dan mie diberikan untuk itik umur 14 hari –2 bulan. Jumlah yang diberikan masing-masing yaitu sebanyak 50 kilogram per hari per 1.000 ekor itik. Satu karung sisa sayuran dan satu karung mie memiliki netto masing-masing sebesar 25 kilogram. Harga limbah sayuran dan mie yaitu Rp 750,00 dan Rp 700,00 per karung. 6 Biaya Bensin Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bensin sekitar Rp 500.000,00 per bulan. Bensin dipergunakan untuk kendaraan yang dipergunakan untuk distribusi dan kebutuhan lainnya. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 dikeluarkan sebanyak Rp 6.000.000,00 per tahun, sedangkan untuk tahun pertama dikeluarkan biaya sebanyak Rp 1.500.000,00. 80 7 Biaya Obat-obatan Biaya obat-obatan dikeluarkan untuk membeli obat-obatan kimia. Pada CV. Usaha Unggas penggunaan obat herbal lebih besar dibandingkan kimia. Biaya obat-obatan kimia tidak lebih dari Rp 35.000,00 per bulan. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 produksi biaya untuk pembelian obat-obatan yang diperlukan sebesar Rp 420.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 biaya obat-obatan yang diperlukan sebesar Rp 105.000,00. 8 Biaya Jamu Herbal Biaya jamu herbal adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat jamu herbal yang berfungsi sebagai obat ataupun vitamin bagi itik. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan temu lawak yaitu temulawak, kunyit, dan kayu manis. Bahan-bahan tersebut direbus, disaring, kemudian ditutup untuk fermentasi selama seminggu. Pembuatan jamu herbal dilakukan setiap bulan dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. Pada tahun ke-2 hingga tahun ke-6 produksi biaya untuk pembuatan jamu herbal sebanyak Rp 1.200.000,00 per tahun. Pada tahun pertama biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 300.000,00. 9 Biaya Box Pengiriman Box pengiriman digunakan untuk pengiriman DOD. Dalam satu minggu dibutuhkan paling banyak 40 box. Harga box adalah Rp 15.000,00 per 80 buah. Jadi biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan adalah Rp 30.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya untuk box pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 360.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 biaya box pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 90.000,00. 10 Biaya Variabel Listrik Biaya variabel listrik yaitu biaya listrik yang digunakan pada mesin tetas. Biaya ini disesuaikan dengan jumlah telur tetas itik yang diproduksi. Oleh karena itu biaya biaya listrik dibedakan 81 menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Untuk penetasan telur itik diperlukan biaya listrik sebesar Rp 120.000,00 per bulan produksi. Pada tahun pertama biaya listrik yang dikeluarkan sebesar Rp 360.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya untuk listrik yang diperlukan sebesar Rp 1.440.000,00 per tahun.

7.2. Analisis Laba Rugi