69
Tabel 11. Produksi dan panen itik tahun ke-2 sampai tahun ke-6
Bulan ke-
Jumlah produksi
SR Jumlah panen tahun ke- ekor
ekor 2
3 4
5 6
1 1.126
95 1.070
1.070 1.070
1.070 1.070
7 1. 126
95 1.070
1.070 1.070
1.070 1.070
8 1. 126
95 1.070
1.070 1.070
1.070 1.070
12 1. 126
95 1.070
1.070 1.070
1.070 1.070
total panen ekor 4.279
4.279 4.279
4.279 4.279
harga itik per ekor Rp 22.000
22.000 22.000
22.000 22.000
Nilai Rp.00 93.133.6
93.133.6 93.133.6
93.133.6 93.133.6
Sumber : hasil wawancara dengan peternak 2012 diolah
3. Penerimaan Penjualan Itik Afkir
Itik afkir merupakan itik yang sudah habis masa reproduksinya. Itik indukan pada CV. Usaha Unggas habis masa produksinya setelah fua
tahun. Dari 500 ekor indukan itik, pada akhir dua tahun setelahnya hanya tersisa sebanyak 475 ekor, karena tingkat kelangsungan hidup itik adalah
95 persen. Total pendapatan dari hasil jual itik afkir yang harga per ekornya Rp 35.000,00 adalah Rp 16.625.000,00. Pendapatan dipeoleh
pada akhir tahun ke-2, ke-4 dan ke-6 produksi. 4.
Penerimaan Nilai Sisa Nilai sisa berasal dari nilai investasi yang tidak habis nilai
ekonomisnya pada akhir umur bisnis yaitu tahun ke-6. Peralatan itu diantaranya meja, kursi, dan sepeda motor. Pada CV. Usaha Unggas,
jumlah nilai sisa sebesar Rp 13.840.000,00. Perincian nilai sisa dapat dilihat dalam Lampiran 6.
7.1.2. Arus Kas Keluar O utflow
Arus kas keluar adalah komponen biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya yang dikeluarkan dibedakan menjadi biaya investasi dan biaya
operasional. Biaya investasi merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar usaha bisa berlangsung.
70
1. Biaya Investasi
Biaya investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama bisnis. Biaya ini digunakan untuk membangun kandang, membeli indukan itik, membeli
lahan, dan mengadakan mesin dan peralatan yang diperlukan dalam usaha pembibitan dan pembesaran itik. Rincian biaya investasi diuraikan pada
lampiran 5. Rincian biaya investasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Indukan Itik Indukan itik merupakan investasi yang paling pokok dalam
usaha pembibitan itik. CV. Usaha Unggas memiliki 500 ekor itik petelur. Satu ekor indukan itik dibeli dengan harga Rp 50.000,00.
Jadi pembelian
indukan itik
menghabiskan biaya
Rp 25.000.000,00. Indukan ini berproduksi sampai dua tahun. Setelah
masa produktifnya habis, itik dijual dengan harga per ekor Rp 35.000,00.
b. Lahan
Lahan dipergunakan sebagai tempat pembangunan kandang, kolam, dan tempat bermain itik. Lahan dibeli dengan luas 500 m
2
. Harga beli luas per m
2
adalah Rp 20.000,00. Jadi total harga pembelian lahan ialah Rp 10.000.000,00.
c. Kandang
Kandang merupakan salah satu komponen investasi pokok pada CV. Usaha Unggas. Peternakan memiliki dua kandang besar
dan 10 kandang kecil untuk DOD. Kandang besar pada CV. Usaha Unggas terbagi dua, yaitu kandang indukan dan kandang
pembesaran. Kandang indukan merupakan kandang permanen dan tertutup. Kandang ini berfungsi sebagai tempat bertelur dan tempat
untuk tidur bagi itik. Kandang pembesaran ada bagian yang tertutup dan ada pula bagian yang terbuka. Kandang tertutup
berfungsi sebagai tempat tidur dan makan itik, sehingga itik tidak langsung terkena matahari ataupun hujan. Sebagian kandang
dengan atap yang terbuka digunakan untuk tempat bermain itik. Ditempat terbuka ini dibuatkan pula kolam sederhana. Dalam
71
kandang tersebut, untuk memisahkan umur itik dibuat sekat-sekat dari bilah-bilah bambu.
Pembangunan kandang menghabiskan biaya yang cukup besar yakni mencapai Rp 13.000.000,00. Umur ekonomis kandang
diperkirakan sekitar enam tahun operasional. d.
Instalasi Air
Instalasi air dibangun untuk menjamin ketersediaan pasokan air untuk keperluan peternakan. Umur ekonomis instalasi
air selama enam tahun. Pembangunan instalasi air menghabiskan biaya sekitar Rp 2.500.000,00. Biaya tersebut digunakan dalam
pembuatan sumur galian, pembelian selang, paralon, mesin pompa air, lem paralon, keran air, dan biaya pemasangan.
e. Tempat Pakan dan Minum
Tempat pakan dan minum merupakan peralatan yang penting dalam peternakan itik pedaging. Tempat pakan dan minum
berfungsi untuk tempat makan dan minum itik yang disediakan di kandang. Tempat pakan yang terdapat di CV. Usaha Unggas
terbagi dua, yaitu ukuran besar dan ukuran kecil. Tempat berukuran satu liter berjumlah 60 buah, sedangkan tempat
berukuran dua liter berjumlah 50 buah. Harga setiap tempat pakan yang berukuran satu liter sekitar Rp 4.500,00. Sedangkan untuk
tempat pakan berukuran dua liter berharga Rp 9.000,00 per buah. Umur ekonomis tempat pakan dan minum dapat diperkirakan
selama dua tahun. f.
Bola Lampu Fungsi utama lampu adalah untuk digunakan dalam induk
buatan. Induk buatan diperuntukan bagi bibit yang berumur 0 hingga umur tiga minggu. Induk buatan sangat penting untuk
menjadikan ruangan tetap hangat sehingga seolah itik berada dengan induknya. Selain itu itik dewasa pun juga memerlukan
kehangatan di kandangnya. Jumlah bola lampu yang digunakan per 100 ekor itik berjumlah dua bola. Harga setiap bola lampu yaitu Rp
72
4.000,00. Umur ekonomis bola lampu diperkirakan selama dua tahun.
g. Mesin Tetas
Dalam usaha pembibitan itik mesin tetas sangat penting penggunaannya. CV. Usaha Unggas memiliki dua unit mesin tetas
dengan kapasitas 600 butir telur per unit. Harga mesin tetas perunitnya ialah Rp 2.500.000,00. Mesin ini terbuat dari bahan
multiplex. Umur ekonomis mesin ini diperkirakan sekitar enam tahun.
h. Serokan
Serokan digunakan sebagai peralatan pembersihan kandang. Peternakan memiliki dua buah serokan. Harga beli serokan yaitu
Rp 5.000,00 per buah. Umur ekonomis serokan yaitu selama tiga tahun.
i. Ember
Ember digunakan untuk diantaranya mencuci peralatan, tempat menuangkan pakan dari karung, dan penggunaan lainnya.
Peternakan memiliki tiga buah ember dengan ukuran besar. Ember diperoleh dari toko perkakas setempat dengan harga Rp 15.000,00
per buah. Umur ekonomis ember diperkirakan mencapai dua tahun. j.
Sepatu Boot
Sepatu boot digunakan untuk kerja para karyawan. Hal ini supaya kebersihan badan karyawan dapat terjaga mengingat
kandang banyak kotoran ternak itik, sisa pakan, dan sekam. Peternakan memiliki inventaris sepatu boot sebanyak dua buah.
Harga setiap sepatu yaitu Rp 60.000,00. Umur ekonomis sepatu boot selama dua tahun.
k. Meja dan Kursi
Meja dan kursi merupakan investasi untuk kelengkapan administrasi perusahaan. Perusahaan membeli meja dengan harga
Rp 400.000,00 dan kursi dengan harga Rp 200.000,00. Umur
73
ekonomis meja dan kursi ini diperkirakan 10 tahun sejak pembelian.
l. Sepeda Motor
Sepeda motor digunakan sebagai alat transportasi bagi karyawan untuk membeli kebutuhan variabel perusahaan, maupun
untuk mendistribusikan produk untuk daerah dalam jarak jangkauan yang tidak jauh. Harga beli sepeda motor adalah Rp
9.000.000. Umur ekonomis sepeda motor diperkirakan 10 tahun. Selain
melakukan investasi,
perusahaan juga
melakukan reinvestasi. Reinvestasi dilakukan untuk mengganti peralatan investasi
yang telah habis umur ekonomisnya. Pada awal tahun ke-3 dan ke-5 perusahaan melakukan reinvestasi untuk peralatan investasi seperti
indukan, tempat pakan dan minum, ember besar, sepatu boot dan bola lampu dengan jumlah biaya reinvestasi sebesar Rp 26.405.000,00. Pada
tahun ke-4 jumlah biaya reinvestasi yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 10.000,00 untuk membeli serokan. Total biaya reinvestasi selama umur
bisnis mencapai Rp 52.100.000,00. Rincian biaya reinvestasi dapat dilihat dalam Lampiran 7.
2. Biaya Operasional
Biaya operasional dikeluarkan secara berkala selama proyek berjalan. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan
dalam batas tertentu. Biaya tetap pada CV. Usaha Unggas meliputi biaya sewa kios, biaya gaji karyawan kandang, biaya gaji karyawan penetasan,
biaya gaji karyawan penjualan dan pendistribusian supir dan karyawan kios, biaya listrik, biaya komunikasi, biaya pemeliharaan kandang, biaya
sekam, dan sapu lidi, biaya pemeliharaan mesin tetas, sewa mobil pick-up, gaji pemilik sebagai tenaga kerja diperhitungkan, pajak dan perawatan
sepeda motor, THR karyawan, dan biaya kemanusiaan.
74
Biaya tetap yang dikeluarkan pada tahun ke-1 sebesar Rp 38.054.750,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-6 dibutuhkan biaya tetap masing-masing sebesar Rp 140.372.000,00, Rp 142.356.250,00, Rp
142.340.500,00, Rp 142.324.750,00, dan Rp 142.309.000. 1
Biaya Sewa Kios
Kios ini mulai disewa pada empat tahun terakhir. Besarnya biaya sewa kios yang bertempat di dekat Pasar Prumpung, yaitu Rp
5.000.000,00 per tahun. Namun karena kios tidak hanya menjual mendistribusikan DOD atau itik saja, melainkan mendistribusikan
DOC, ayam, dan produk lainnya juga, maka diambil asumsi untuk pembagian pembayaran sewa kios. Dari usaha ternak itik,
dibayarkan sebanyak Rp 2.000.000 per tahun untuk menyewa kios. 2
Gaji Karyawan Kandang dan Karyawan Penetasan Gaji
karyawan kandang
dan karyawan
penetasan dibayarkan perbulan. Karyawan kandang bertugas membersihkan
kandang dan memberi makan ternak. CV Usaha Unggas memiliki dua orang karyawan di peternakan. Masing-masing gaji karwayan
kandang adalah Rp 500.000,00. Begitu juga untuk karyawan bagian penetasan. Total karyawan pada bagian penetasan adalah
tiga orang. Masing-masing karyawan dibayarkan gajinya setiap bulan dengan besar Rp 500.000,00 per orang.
Total gaji karyawan kandang pada tahun ke-1 sebesar Rp 3.000.000,00. Sedangkan total gaji pada tahun ke-2 sampai tahun
ke-6 masing-masing sebesar Rp 12.000.000,00 per tahun. Total gaji karyawan penetasan pada tahun ke-1 sebesar Rp
4.500.000,00. Sedangkan total gaji pada tahun ke-2 sampai tahun ke-6 masing-masing sebesar Rp 18.000.000,00 per tahun.
3 Gaji Karyawan Kios
Karyawan kios bertugas menjaga dan melakukan segala aktifitas distribusi dan penjualan pada kios. Karyawan kios
berjumlah dua orang, namun yang diperhitungkan dari usaha itik
75
adalah satu orang. Besarnya gaji yang diberikan untuk karyawan ini adalah Rp 950.000,00 perbulan.
4 Gaji Supir
Supir bertugas untuk distribusi produk ke mitra atau konsumen. Supir menggunakan mobil pick up yang disediakan
perusahaan. Supir digaji perbulan sebesar Rp 1.200.000,00. 5
Biaya Sekam
Sekam digunakan sebagai alas untuk itik supaya lantai tidak terlalu lembab dan kandang tidak terlalu bau. Sekam yang
dibutuhkan sebanyak 10 karung per minggu. Harga setiap karung sekam sebesar Rp 5.000,00. Dengan demikian biaya sekam pada
setiap bulan sebesar 40 karung dikalikan Rp 5.000,00 per karung hasilnya adalah Rp 200.000,00. Pada tahun ke-1 dilakukan
sembilan bulan produksi sehingga biaya sekam yang dikeluarkan sebesar Rp 1.800.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya sekam
yang diperlukan sebesar Rp 2.400.000,00 per tahun. 6
Biaya Pemeliharaan Kandang Pada setiap awal siklus produksi, peternakan menyiapkan
kesiapan produksi misalnya membersihkan halaman kandang dan sekitarnya, dan melakukan perbaikan kandang yang terlihat rusak.
Biaya tersebut dirangkum ke dalam biaya pemeliharaan kandang. Besarnya biaya pemeliharaan kandang yaitu Rp 300.000,00 per
tahun. Pada tahun ke-1 tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya pemeliharaan kandang, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp 100.000,00. 7
Biaya Pemeliharaan Mesin Tetas Pada setiap bulan, peternakan membersihkan mesin tetas
agar tingkat kegagalan produksi dapat diminimalisasi. Besarnya biaya pemeliharaan mesin tetas yaitu Rp 300.000,00 per tahun.
Pada tahun ke-1 tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya pemeliharaan mesin tetas, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp 100.000,00.
76
8 Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi adalah biaya untuk pembelian pulsa. Menurut pemilik, pembelian pulsa tidak diperhitungkan, melainkan
memakai dana pribadi. Namun jika diasumsikan, pemakaian pulsa setiap tahunnya khusus untuk peternakan itik sekitar Rp
600.000,00 per tahun. Sedangkan untuk tahun pertama diasumsikan sekitar Rp 400.000,00.
9 Biaya Listrik
Biaya listrik tetap yang dikeluarkan setiap bulan sebesar Rp 50.000,00. Biaya tetap listrik per bulan diantaranya berupa biaya
beban listrik, dan pemakaian penerangan kandang. Jumlah bulan dalam satu tahun yaitu 12 bulan. Dengan demikian biaya listrik
tetap per tahun sebesar Rp 600.000,00. Sedangkan untuk tahun pertama biaya listrik yang terpakai adalah Rp 150.000,00.
10 Biaya Sewa Mobil Pick-up
CV Usaha Unggas telah memiliki mobil pick-up sebelumnya pada saat usaha bisnis ayam. Namun untuk
memperhitungkan biayanya, maka diasumsikan menjadi biaya sewa mobil pick-up. Mobil ini digunakan empat kali dalam sebulan
dengan asumsi satu kali pemakaian dikenakan biaya Rp 50.000,00. Dengan asumsi ini maka penggunaan dalam satu bulan
mengeluarkan biaya Rp 200.000,00. Besarnya biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama
adalah Rp 600.000,00. Sedangkan total biaya untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-6 adalah Rp 2.400.000,00 per tahun.
11 Gaji Pemilik
Gaji pemilik diperhitungkan sebagai tenaga kerja, diasumsikan gaji masing-masing pemilik yang diperhitungkan
adalah Rp 2.000.000,00 per bulan. Karena CV Usaha Unggas memiliki tiga orang pemilik yang aktif, maka total biaya untuk gaji
mereka setiap bulan adalah Rp 6.000.000,00.
77
Besarnya biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama adalah Rp 18.000.000,00. Sedangkan total biaya untuk tahun ke-2
sampai tahun ke-6 adalah Rp 72.000.000,00 per tahun. 12
Biaya Pajak Sepeda Motor Biaya yang dikeluarkan untuk pajak sepeda motor adalah
1,75 persen dari nilai jual motor. Karena tiap pertambahan tahun sepeda motor mengalami penyusutan, maka biaya yang
dikeluarkan dari tahun pertama sampai tahun ke-6 masing-masing adalah Rp 141.750,00, Rp 126.000,00, Rp 110.250,00, Rp
94.500,00, Rp 78.750,00, dan Rp 63.000,00. 13
Biaya Perawatan Sepeda Motor Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan sepeda motor
pada tahun pertama adalah Rp 60.000,00. Sedangkan biaya perawatan untuk tahun selanjutnya adalah Rp 240.000,00 per
tahun. 14
THR Karyawan THR atau Tunjangan Hari Raya diberikan pada masing-
masing karyawan sebesar Rp 500.000,00. Jumlah karyawan pada CV. Usaha Unggas adalah sembilan orang, maka per tahunnya
total THR yang dikeluarkan adalah Rp 3.500.000,00. 15
Biaya Sapu Lidi
Sapu lidi menjadi biaya tetap karena umur ekonomisnya tidak lebih dari satu tahun. Sapu lidi yang dibutuhkan sebanyak
dua buah per tahun. Harga sapu lidi yaitu Rp 3.000,00 per buah. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembelian sapu lidi
sebesar Rp 6.000,00 per tahun. 16
Biaya Kemanusiaan
Biaya Kemanusiaan adalah pendapatan yang disisihkan CV. Usaha Unggas untuk membantu lingkungan di sekitar tempat
usaha. Besarnya biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama adalah Rp 300.000,00. Pada tiap tahun berikutnya biaya yang dikeluarkan
adalah Rp 1.500.000,00.
78
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung dengan jumlah produk yang akan dihasilkan. Pada CV. Usaha Unggas biaya
variabel berupa biaya pakan broiler, pakan pur, pakan starter, dedak, sisa sayuran, sisa mie, obat-obatan, jamu herbal, box pengiriman, dan bensin.
Pada skenario I tidak terdapat biaya variabel untuk pembesaran DOD. Rincian jumlah biaya variabel untuk masing-masing skenario dapat
dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Rincian penggunaan biaya variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Biaya Pakan Pur
Pakan pur diberikan untuk itik indukan. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 0,12 kilogram per hari per ekor itik.
Kebutuhan pakan pur untuk pemeliharaan 500 ekor itik yaitu 60 kilogram perhari. Dalam satu karung pakan memiliki netto 50
kilogram sehingga pakan pur yang diperlukan sebanyak 1,2 karung. Harga pakan pur yaitu Rp 180.000,00 per karung sehingga
biaya yang diperlukan untuk pembelian pakan pur dalam satu bulan sebanyak Rp 6.480.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya untuk pembelian pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 77.760.000,00 per tahun.
Sedangkan pada tahun ke-1 biaya pakan pur yang diperlukan sebesar Rp 19.440.000,00.
2 Biaya Pakan Starter
Pakan starter diberikan kepada DOD dari umur 0 hingga umur 14 hari. Jumlah yang diberikan adalah dua kg per 100 ekor
DOD. Jenis pakan starter yang digunakan adalah pakan broiler BR 511. Untuk DOD yang akan dijual, diperhitungkan umur ke-0
nya, maka jumlah pakan yang diberikan adalah 4.800 ekor dikalikan 0,02 kilogram yaitu 120 kilogram per hari satu hari
dalam jangka produksi satu bulan. Sedangkan untuk DOD yang akan dibesarkan yaitu sebanyak 4.080 ekor per tahun, diberikan
hingga umur 14 hari. Jumlah yang dikonsumsi setiap harinya
79
adalah 0,02 kilogram per ekor. Harga pakan BR 511 ini adalah Rp 260.000.000 per 50 kilogram.
3 Biaya Pakan Grower
Pakan grower diberikan kepada itik yang berumur besar dari 14 hari. Jenis pakan yang diberikan adalah BR 512 atau BR
611. Pakan yang dikonsumsi tidak banyak, namun dicampur dengan dedak dan mineral. Harga pakan ini adalah Rp 3.750,00 per
kg. Setiap itik diberikan 0,12 kilogram pakan grower hingga berumur dua bulan.
4 Biaya Dedak
Dedak diberikan untuk itik umur 14 hari-2 bulan. Jumlah yang diberikan yaitu sebanyak 3,5 kilogram per hari per 1.000 ekor
itik. Kebutuhan dedak untuk pemeliharaan 4.080 itik pembesaran dan 500 itik indukan ekor itik yaitu 3,15 kilogram per hari. Harga
dedak yaitu Rp 2.000,00 per kilogram. 5
Biaya Sisa Sayuran dan Mie Limbah sayuran pasar dan mie diberikan untuk itik umur 14
hari –2 bulan. Jumlah yang diberikan masing-masing yaitu
sebanyak 50 kilogram per hari per 1.000 ekor itik. Satu karung sisa sayuran dan satu karung mie memiliki netto masing-masing
sebesar 25 kilogram. Harga limbah sayuran dan mie yaitu Rp 750,00 dan Rp 700,00 per karung.
6 Biaya Bensin
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bensin sekitar Rp 500.000,00 per bulan. Bensin dipergunakan untuk kendaraan yang
dipergunakan untuk distribusi dan kebutuhan lainnya. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 dikeluarkan sebanyak Rp 6.000.000,00 per tahun,
sedangkan untuk tahun pertama dikeluarkan biaya sebanyak Rp 1.500.000,00.
80
7 Biaya Obat-obatan
Biaya obat-obatan dikeluarkan untuk membeli obat-obatan kimia. Pada CV. Usaha Unggas penggunaan obat herbal lebih
besar dibandingkan kimia. Biaya obat-obatan kimia tidak lebih dari Rp 35.000,00 per bulan. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 produksi
biaya untuk pembelian obat-obatan yang diperlukan sebesar Rp 420.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 biaya obat-obatan yang
diperlukan sebesar Rp 105.000,00. 8
Biaya Jamu Herbal Biaya jamu herbal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membuat jamu herbal yang berfungsi sebagai obat ataupun vitamin bagi itik. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan temu
lawak yaitu temulawak, kunyit, dan kayu manis. Bahan-bahan tersebut direbus, disaring, kemudian ditutup untuk fermentasi
selama seminggu. Pembuatan jamu herbal dilakukan setiap bulan dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00.
Pada tahun ke-2 hingga tahun ke-6 produksi biaya untuk pembuatan jamu herbal sebanyak Rp 1.200.000,00 per tahun. Pada
tahun pertama biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 300.000,00. 9
Biaya Box Pengiriman Box pengiriman digunakan untuk pengiriman DOD. Dalam
satu minggu dibutuhkan paling banyak 40 box. Harga box adalah Rp 15.000,00 per 80 buah. Jadi biaya yang dikeluarkan dalam satu
bulan adalah Rp 30.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya untuk box pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 360.000,00 per
tahun. Pada tahun ke-1 biaya box pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 90.000,00.
10 Biaya Variabel Listrik
Biaya variabel listrik yaitu biaya listrik yang digunakan pada mesin tetas. Biaya ini disesuaikan dengan jumlah telur tetas
itik yang diproduksi. Oleh karena itu biaya biaya listrik dibedakan
81
menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Untuk penetasan telur itik diperlukan biaya listrik sebesar Rp 120.000,00 per bulan produksi.
Pada tahun pertama biaya listrik yang dikeluarkan sebesar Rp 360.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-6 biaya untuk listrik
yang diperlukan sebesar Rp 1.440.000,00 per tahun.
7.2. Analisis Laba Rugi