V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1.
Lokasi Perusahaan
CV. Usaha Unggas terletak di Kampung Demplot, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena
lokasi ini merupakan salah sentra peternakan unggas yang berpotensi di daerah Jabodetabek.
Perusahaan ini bergerak dalam usaha unggas, dimana ternak yang diusahakan tidak hanya itik, namun juga beternak ayam. Oleh karena itu
kandangnya pun harus terpisah. Berdasarkan keterangan pemilik, kandang itik memiliki syarat-syarat tertentu. Diantaranya harus berjarak 1,5 km dari kandang
ayam, dan lokasi harus dekat dengan kuburan. Selain hal tersebut merupakan mitos, pemilihan lokasi harus di dekat kuburan adalah karena lingkungan tersebut
biasanya sepi dan menghindarkan itik dari keramaian. Hal ini juga merupakan pertimbangan agar warga tidak terganggu dengan polusi bau, karena wilayah
kuburan biasanya di luar pemukiman warga.
5.2. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
CV. Usaha Unggas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan perdagangan unggas. CV. Usaha Unggas berdiri pada tahun 1999.
Pada awalnya perusahaan ini hanya bersifat sebagai usaha sampingan. Pemilik memulai usaha ini dengan beternak ayam arab dengan produk awal berupa DOC,
telur konsumsi, dan karkas. Sumber modal usaha ini adalah modal dari tiga orang pemilik dan pinjaman KUR BRI.
Tujuan jangka pendek perusahaan ini adalah menambah
penghasilan, sedangkan
tujuan jangka
panjangnya adalah
pemberdayaan masyarakat. Seiring dengan meningkatnya tingkat permintaan konsumen atas produk
yang diproduksi oleh CV. Usaha Unggas ini, para pemilik perusahaan mulai mengembangkan usahanya. Usaha ini menjadi mata pencaharian utama bagi
mereka, bukan lagi sampingan. Pada tahun 2005 keadaan perusahaan sudah lebih stabil dan pemilik mulai merintis bidang ternak itik. Hal ini karena pemilik
melihat sebuah peluang pasar yang bagus.
41
Permintaan daging itik di pasaran cukup tinggi, tetapi sumber pasokan daging saat ini sebagian besar merupakan itik afkir, sehingga pedagang
kekurangan stok dan akhirnya memotong itik betina yang masih produktif. Belum terpenuhinya permintaan pasar untuk menyuplai itik adalah salah satu alasan
pemilik memulai usaha itik. Selain peluang pasar yang besar, jumlah kompetitor juga tidak terlalu banyak pada daerah Jabodetabek.
Usaha di bidang ini dilakukan dengan sistim kemitraan. Pemilik dalam bidang ini lebih fokus pada bidang pembibitan dan pembesaran itik. Pada
perusahaan ini membeli lahan seluas 500 m
2
dan membuat kandang. Disamping itu, perusahaan juga membeli itik indukan sebanyak 500 ekor dan dua unit mesin
tetas. Dalam usaha ini, pemilik menetaskan telur dari hasil mengawinkan indukan. Setelah tahap penyortiran, bibit yang dihasilkan akan diambil oleh mitra yang
berjumlah enam orang untuk dibesarkan. Kandang yang dimiliki oleh pemilik dipergunakan seperlunya hanya pada saat-saat mitra tidak mengambil bibit
tersebut, contohnya pada hari liburan dan hari raya, atau sekedar untuk dibesarkan sendiri. Bibit-bibit ini dibesarkan pada kandang sederhana yang dipersiapkan.
Mitra yang diberdayakan merupakan penduduk setempat. Perusahaan menyediakan pakan untuk ternak, sementara mitra menyediakan kandang. Hasil
dari penjualannya itik yang sudah besar dibagi sesuai dengan kesepakatan. Selain mitra yang diberdayakan dari penduduk setempat, tenaga kerja yang dipekerjakan
juga merupakan penduduk setempat. Karena daerah ini pada awalnya memang merupakan daerah peternakan, maka tenaga kerja yang direkrut sudah
berpengalaman dalam hal ini. Sampai saat ini, perusahaan mengembangkan kemitraannya ke Tulung
Agung, Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh rongrongan masyarakat pada perusahaan ini. Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula permintaan
dari masyarakat setempat. Oleh karena itu pemilik mengambil inisiatif untuk membatasi produksinya di daerah ini dan melakukan kemitraan dengan peternak
di wilayah Jawa Timur. Mitra ini menyediakan DOD itik hibrida yang merupakan hasil perkawinan silang antara itik peking dan itik mojosari. Setelah DOD ini
dipasok, sebagian dijual dan sebagian dibesarkan sendiri oleh CV. Usaha Unggas.
42
Semakin stabilnya perusahaan, maka pihak pelanggan dan mitra pun menyarankan untuk menyediakan sebuah tempat yang nyaman untuk bertransaksi
ataupun untuk memasarkan produknya. Pemilik pun mengembangkan lagi usahanya dengan menyewa sebuah kios yang terletak di pasar prumpung, Gunung
Sinder. Kios ini juga berfungsi sebagai kantor sederhana bagi perusahaan. Keahlian yang dimiliki oleh para pemilik pun menjadi salah satu aset
perusahaan. Dalam satu tahun terakhir mereka melakukan pelatihan dan sharing tentang bagaimana cara untung beternak unggas. Kegiatan ini direspon positif dan
banyak diminati berbagai kalangan. Pelatihan ini telah dilakukan sebanyak tujuh kali.
5.3. Visi dan Misi Perusahaan