BAB III METODA PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Agustus 2011. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Luwu, di 7 tujuh kecamatan yaitu
Kecamatan
Larompong Selatan, Larompong, Suli, Belopa utara, Ponrang, Bua dan Kecamatan Walenrang Timur yang merupakan wilayah kecamatan pesisir
Kabupaten Luwu dan merupakan kawasan Teluk Bone. Adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini :
Gambar 4 Peta Lokasi Penelitian.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif yang menekankan pada penggambaran, pemahaman dan penjelasan pada fenomena
yang kompleks pada hubungan antar faktor yang berpengaruh. Secara keseluruhan validasi penelitian ini menggunakan metode triangulasi yaitu penelusuran data
atau informasi dari tiga sisi yaitu : pertama, data primer dari hasil perolehan observasi lapangan atau dari obyek penelitian secara langsung; kedua, dari data
sekunder yang diperoleh dari studi literatur untuk memperkaya dimensi data; dan ketiga dari analisis data yang dilakukan secara subyektif oleh peneliti berdasarkan
metode analisis data yang telah dipilih. Dengan memadukan sedikitnya tiga metode misalnya pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen, maka satu dan
lain metode akan saling menutup kelemahan sehingga tangkapan atas realitas sosial menjadi lebih valid Sitorus 1998 dalam Aprianty, 2008.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti atau pengukuran langsung di lapangan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh
melalui pendekatan wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan untuk wawancara mendalam indepth interview dengan responden. Sebagian responden
dipilih dengan metode snowball, yaitu perolehan responden berikutnya berdasarkan informasi dari responden sebelumnya setelah mendapatkan data yang
dianggap cukup beberapa respon kemudian dipilih secara acak di setiap kecamatan dimana penelitian dilakukan. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari instansi terkait, misalnya dalam bentuk dokumen dan publikasi. Data sekunder diinventarisasi dan ditelusuri dari Dinas Perikanan Kabupaten
Luwu, Bappeda Kabupaten Luwu, Bapedalda Kabupaten Luwu dan dinas atau instansi terkait lainnya, serta hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini juga tidak
menutup kemungkinan menggunakan beberapa pendekatan lain yang mungkin berkembang dilapangan. Adapun responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Responden dalam penelitian
No Responden
Keterangan
Jumlah
1.
Pemerintah daerah : - Bappeda
- Bapedalda - Dinas Perikanan
- Bagian Hukum - Bagian Pemerintahan
- Bagian kelembagaan
masyarakat 1. Kabid Fisik dan Prasarana
2. Kasubid. Tata Ruang 3. Kasubid Lingkungan
Hidup 4. Kabid Amdal
5. Kadis Perikanan 6. Kasubag. Peraturan
Perundang-undangan
1 1
1 1
1 1
2.
DPRD dewan perwakilan Daerah
7 3.
Swasta 5
4. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM
2 5.
Perguruan Tinggi 2
6. MasyarakatNelayan :
1. Kec. Larompong Selatan. 2. Kec. Larompong
3. Kec. Suli 4. Kec. Belopa utara
5. Kec. Ponrang 6. Kec. Bua
7. Kec. Walenrang Timur 30
30 30
30 30
30 30
Jumlah 232
3.4. Tahapan Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan pengumpulan data yaitu :
Merangkum dan atau mengumpulkan beberapa peraturan pusat maupun daerah yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya pesisir
di Kabupaten Luwu.
Melakukan observasi dan identifikasi permasalahan yang ada
dilapangan, untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai proses pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya
pesisir.
Wawancara mendalam dengan para aktor atau stakeholder utama
yang mewakili para pihak pemangku kepentingan dan pembuat
kebijakan, dengan pertanyaan-pertanyaan dan kuesioner. Tahap ini untuk analisis stakeholder.
3.5. Metode Analisis Data