kebijakan, dengan pertanyaan-pertanyaan dan kuesioner. Tahap ini untuk analisis stakeholder.
3.5. Metode Analisis Data
Berdasarkan kerangka studi yang telah dipaparkan maka akan dilakukan pengkajian terhadap peraturan-peraturan daerah dan aktor atau stakeholder.
Adapun metode analisis yang dilakukan, yaitu :
3.5.1 Analisis isi Content Analysis
Analisis Isi Content Analysis berupa teknik kuantitatif yang sistematis dan bisa direplikasi yang digunakan untuk menjelaskan atau memahami konsep yang
sedang dipelajari Riffe et al. 1998. Content analysis dilakukan untuk mengetahui isi dari suatu produk kebijakan dan menganalisis proses serta aktor yang terlibat
dalam perumusan. Content analysis merupakan teknik penelitian yang digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen tertulis seperti laporan, surat, transkrip
wawancara, dan bentuk-bentuk tertulis lainnya Krippendorf 1980. Teknik penelitian ini bisa dilakukan dengan melihat motif produk peraturan-peraturan
daerah yang telah ada kemudian ditabulasi dan dikompilasi. Variabel-variabel lain dari kelembagaan lokal yang dianalisis meliputi konfigurasi struktur organisasi,
sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah, dan teknologi organisasi. Strata hak, batas yurisdiksi dan aturan representasi yang merupakan ciri dari institusi
aturan main diketahui dengan menganalisis isi kebijakan.
Keberpihakan kebijakan diketahui dengan menganalisis isi kebijakan dan implikasi yang ditimbulkannya dengan melihat variabel-variabel dasar yaitu motif
ekologi, sosial dan ekonomi. Dengan melihat kecenderungan motif perundangan dalam setiap peraturan atau produk hukum daerah yang dianalisis kemudian
dikelompokkan lalu dibuat presentase dan penilaian terhadap kecenderungan dan substansi dari motif setiap peraturan dan produk hukum daerah Perda. Selain itu,
peraturan perundangan juga di kelompokkan kedalam motif pengusahaan dan tata kelola, izin, iuran, tarif, pajak, dan retribusi dan pelaksanaan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan AMDAL yang diharapkan dapat menjelaskan
kecenderungan peraturan perundangan pusat dan daerah terhadap pengelolaan sumberdaya pesisir khususnya di kawasan Teluk Bone Kabupaten Luwu.
3.5.2 Analisis stakeholder Stakeholder Analysis.
Analisis stakeholder menanyakan siapa pihak yang berkepentingan, yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi apa yang terjadi, bagaimana pihak-pihak
ini berinteraksi, dan berdasarkan informasi ini, bagaimana mereka mungkin dapat berkerjasama secara lebih efektif.
Dalam analisis stakeholder dilakukan identifikasi stakeholder dengan melakukan wawancara semi terstruktur, snowball sampling dan ajak sampling,
kemudian dilakukan analisis terhadap persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap sumberdaya pesisir di Kabupaten Luwu. Kategorisasi analitik dilakukan
dengan melihat tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder selanjutnya menyelidiki hubungan antara stakeholder dengan melihat posisi stakholder dalam
pola relasi stakeholder.
Data dari hasil wawancara dan kuesioner dianalisis dengan uji statistik sederhana. Data yang didapatkan ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram.
Responden-responden dibatasi hanya pada pengambil kebijakan, toko LSM, dan masyarakat atau nelayan yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya pesisir
kawasan Teluk Bone Kabupaten Luwu. Analisis prospek penerapan dari kebijakan yang ditemukan untuk pengelolaan sumberdaya pesisir juga dilakukan untuk
mempertajam pengetahuan tentang keberpihakan kebijakan terhadap kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya pesisir serta masalah-masalah dalam kebijakan
pengelolaan sumberdaya pesisir Kabupaten Luwu.
Variabel-variabel yang akan dinilai dalam analisis ini terkait dengan posisi stakeholder terhadap sumberdaya pesisir dalam hal ini, pada level pengambil
kebijakan, komunitas dan masyarakat, dan aspek integritas lingkungan berkelanjutan dalam kebijakan pengelolaan sumberdaya pesisir di kawasan Teluk
Bone Kabupaten Luwu. Stakeholder yang akan diidentifikasikan baik dari individu ataupun organisasi sebagai stakeholder dalam penelitian ini terbagi dalam
4 kelompok, yaitu stakeholders kunci Key players, takeholder yang harus dipersiapkan untuk menjadi aktif, karena mereka mempunyai kepentingan dan
pengaruh yang tinggi atas fenomena tertentu. stakeholder yang sangat
berpengaruh tetapi kepentingannya rendah Context setters, Subjects adalah stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi tetapi pengaruhnya rendah.
Meskipun mereka mendukung, mereka tidak memiliki kapasitas untuk menimbulkan perubahan, Crowd merupakan stakeholder yang mempunyai
sedikit kepentingan dan pengaruh.
3.5.3 Rekomendasi atau Arahan Kebijakan