4.4.17 Hasil Wawancara Terhadap Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang
Menurut hasil wawancara dengan responden terkait dengan pengetahuan mengenai manfaat rekam medis menunjukkan bahwa pengetahuan informan dapat
dikatakan masih kurang karena tidak mengetahui lebih jelas apa itu manfaat rekam medis secara kompleks. Seperti yang dikatanya sebagai berikut:
“Berisikan data pasien, tindakan yang dilakukan , bisa mengambil kebijakan , diolah menghitung BOR,LOS, TOI,BTO,
berkas yang berisikan catatan pasien , riwayat perjalanan pasien”
Menurut hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa setiap berkas rekam medis jika tidak ditemukan tidak lengkap maka petugas rekam
medis akan mengembalikan ke ruang rawat inap sehingga terjadinya keterlambatan pengembalian ke bagian rekam medisnya, seperti yang dikatakan
sebagai berikut : “Jika ada banyak waktu biasanya mengecek ulang setiap
rekam medis yang dikembalikan keruangan jika tidak lengkap tentunya akan dikembalikam ke ruangannya lagi. Nanti petugas
kesehatan yang diruang inap akan jemput berkas setelah diberitahu. Pengembalian rekam medis yang sudah diisi kembali ke ruang rekam
medis biasanya lebih dari dua hari”
Menurut hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa kepala rekam medis selalu mengingatkan saat dilakukan rapat disetiap kepala ruangan
namun hal ini tidak memiliki perubahan terhadap kelengkapan rekam medis . masih membutuhkan pengawasan yang lebih optimal dari pihak yang terkait,
sebagai yang dikatakanya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
“Mengingatkan selalu. Ketika rapat kepala ruangannya di beri arahan tentang kelengkapan rekam medis. Terkadang sudah
diingatkan masih terdapat juga ketidaklengkapan berkas rekam medis. sebaiknya harus lebih optimal dalam hal ini.”
Menurut hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa adanya dilakukan rapat oleh kepala rekam medis dan menjelaskan kepada pihak yang
terkait dengan rekam medis bahwa ketidaklengkapan rekam medis ini harus di perhatikan namun kenyataanya tidak juga terdapat perubahan akan hal itu, seperti
katakanya sebagai berikut : “Jika ditemukan tidak lengkap, biasanya dilaporkan di rapat
triwulan. namun tidak juga ada perubahan selama ini terhadap tenaga kesehatan”
Menurut hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa masih belum ada kebijakan yang terkait rekam medis ini, kepala rekam medis
menegaskan harus adanya sosialisasi terhadap petugas yang terkait dengan rekam medis, agar dengan dilakukannya hal itu bisa merubah kebiasaan yang
sebelumnya sehingga terjadi perubahan terhadap rekam medis ini. Seperti yang dikatakanya sebagai berikut:
“Sejauh ini masih belum ada. Sebaiknya harus dilakukan sosialisasi tehadap petugas yang terkait dengan rekam medis sehingga
memberikan pengetahuan atau megingatkan kembali. Kelemahannya nanti terlihat saat akreditasi yang akan mengurangi nilai,biasanya
mengambil secara acak rekam medis karena merupakan penilaian awal ya kan”
Berdasarkan penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kepala rekam medis terkait manfaat rekam medis masih rendah karena tidakada
mengkaitkan kegunaan rekam medis terhadap ALFRED sehingga hanya mengetahui secara umum saja. Penjelasan lain terkait kelengkapan rekam medis
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan bahwa jika berkas rekam medis sudah diantar keruangan rekam medis tapi masih belum lengkap maka kepala atau petugas rekam medis langsung
mengembalikan berkas tersebut keruangan rawat inap untuk dilengkapi kembali. Saat dilakukan rapat kepala ruangan sudah diberi penjelasan kepada petugas
kesehatan terkait rekam medis namun masih saja masih kurang perubahn akan hal itu. Hal ini dikarenakan karena masih kurang pengawasan terhadap rekam medis
4.4.18 Hasil Wawancara Terhadap Managemen Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang