Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Sebagai contoh, siswa MA kelas X mengikuti 44 jam pelajaran dalam satu minggu, sedangkan siswa SMA 39 jam pelajaran dalam satu minggu. Siswa pasif dalam proses KBM pelajaran Geografi juga disebabkan pelajaran geografi termasuk IPS maka dijadikan prioritas kedua dalam anggapan siswa. Anggapan ini makin kuat bila siswa tidak dapat merasakan manfaat pelajaran Geografi atau guru tidak mengajarkan penerapan Geografi dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat guru melakukan tanya jawab dalam KBM, siswa di MAN Tempursari Mantingan terlalu pasif kurang respon untuk menjawab pertanyaan guru. Siswa cenderung kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru karena takut salah atau malu diejek oleh temannya. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari guru atau menjawab pertanyaan dari temannya pada saat diskusi. Kesulitan tersebut disebabkan kemampuan siswa dalam memahami materi atau kemampuan mengingat retensi siswa kurang. Hal ini teramati pada saat diskusi materi geografi, kosa kata geografi jarang disampaikan siswa. Diskusi akan berlangsung dengan baik bila pada saat proses kegiatan belajar mengajar menggunakan sarana dan prasana media yang memadai. Pada saat kegiatan belajar mengajar semakin tampak nyata bahwa siswa kurang mandiri bila mendapat pertanyaan dari guru baik secara langsung atau maupun pada saat test atau tulisan, maka dalam menjawab pertanyaan siswa cenderung untuk bertanya pada temannya. Siswa tidak berusaha menjawab sendiri atau kurang percaya diri dengan jawaban sendiri walapun jawaban itu 4 benar. Hal ini menunjukkan tanda bahwa siswa cenderung tidak mandiri atau tidak kreatif. Karena salah satu ciri anak kreatif adalah berfikir secara divergen sehingga banyak bertanya dan menemukan jawaban dengan banyak cara. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi aktif dari siswa sangat kurang. Siswa kelas X MAN Tempursari Mantingan semester dua pada mata pelajaran Geografi akan mendapatkan materi Pedosfer. Materi Pedosfer mempelajari tentang seluk beluk tanah dari proses pembentukan tanah, ciri-ciri tanah, jenis tanah, erosi tanah sampai konservasi tanah. Berdasarkan pengalaman guru bidang studi Georafi peneliti materi Pedosfer ini sulit dipahami. Berdasarkan pengamatan, siswa kurang tertarik dengan materi Pedosfer karena kurangnya variasi metode dan sarana pembelajaran. Bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, tanah yang menurun tingkat kesuburannya produktivitas yang rendah, perlu dipahami dengan baik oleh siswa mengenai proses, penyebab dan cara menanggulanginya. Sehingga diharapkan apabila siswa mendengar berita atau melihat peristiwa bencana alam, paham terhadap apa yang terjadi secara Ilmu Geografi dan untuk selanjutnya secara sadar dapat memberikan ilmu yang dipahaminya kepada lingkungan sekitarnya, hal inilah yang merupakan salah satu ciri siswa yang kreatif dalam Geografi. Tercapainya tujuan pembelajaran Geografi sebagai pelajaran yang menyenangkan, materinya dapat digunakan untuk memahami gejala alam yang terjadi serta membekali siswanya dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap 5 melindungi dan tanggungjawab terhadap kualitas lingkungan hidup, sangat dipengaruhi oleh proses kegiatan belajar mengajar Geografi di sekolah. Dalam proses KBM meliputi program pengajaran, pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, penggunaan media pembelajaran, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Kesimpulan dari uraian di atas bahwa salah satu penyebab timbulnya masalah dalam pembelajaran Geografi adalah kurang tepatnya metode pembelajaran. Model pembelajaran yang menggunakan metode bervariasi serta media atau alat peraga yang bervariasi pula yang dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif, tidak jenuh bosan dan lebih tertarik untuk mempelajari Geografi. Pemahaman terhadap materi Geografi sangat berperan dalam meningkatkan kreativitas berpikir siswa secara Geografi, sehingga dapat menularkan pemahaman konsep-konsep Geografi kepada lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan mencobakan penyajian materi pelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran ASSURE yang memadukan antara materi, metode dan media dengan teknologi pada materi Pedosfer. Dalam penelitian ini dengan Model Pembelajaran ASSURE dengan harapan dapat menghilangkan kebosanan siswa serta dapat meningkatkan partisipasi aktif dan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di bagian depan dapat ditemukan masalah yang terjadi di kelas di MAN Tempursari Mantingan Ngawi yaitu : 6 1. kelas pasif 2. partisipasi belajar siswa rendah 3. kreativitas belajar rendah 4. persepsi siswa tentang mata pelajaran Geografi, khususnya materi pedosfer tidak penting dan sulit dipahami

C. Perumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan permasalahan yang akan dipecahkan, yaitu : 1. Apakah model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan partisipasi siswa pada mata pelajaran Geografi khususnya Kompetensi Dasar “memprediksi dinamika perubahan pedosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi” kelas X D MAN Tempursari Mantingan Ngawi tahun 20062007 ? 2. Apakah model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran Geografi khususnya Kompetensi Dasar “memprediksi dinamika perubahan pedosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi” kelas X D MAN Tempursari Mantingan Ngawi tahun 20062007 ? 7

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum : a. Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi Geografi; b. Untuk mengkondisikan siswa dalam suasana enjoyfull learning ; c. Untuk mengakomodasi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa yang sangat beragam. 2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahui peningkatan partisipasi siswa terhadap mata pelajaran Geografi dengan menggunakan Model Pembelajaran ASSURE. b. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa terhadap mata pelajaran Geografi dengan menggunakan Model Pembelajaran ASSURE.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam penggunaan metode pembelajaran yang lebih baik dalam mata pelajaran Geografi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SCIENCE TECHNOLOGY AND SOCIETY UNTUK MENINGKATKAN SIKAP POSITIF SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI DAN KREATIVITAS SISWA

2 23 110

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MAN SALATIGA

0 6 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 198

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PPKN DI KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PERPADUAN GAMBAR Peningkatan Kreativitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan Model Perpaduan Gambar Dengan Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gabus 4 Sragen Tahun 2013/

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PERPADUAN GAMBAR Peningkatan Kreativitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan Model Perpaduan Gambar Dengan Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gabus 4 Sragen Tahun 2013/20

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKBOYO I MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009.

1 3 9

Kohesi dan linieritas wacana dalam karangan fiksi siswa MAN Tempursari, Mantingan, Ngawi 56

1 7 144

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY BERDASARKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS 11 MAN TEMPURSARI – NGAWI Novita Adiqka Putri

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS X 4 DI SMA YA BAKII 02 GANDRUNGMANGU KABUPATEN CILACAP

0 0 16