92
4.3 Berbagai Aksi Terorisme Di Indonesia.
Pada umumnya berbagai kejadian aksi terorisme di Indonesia merupakan terror yang menggunakan bom atau terror bom. Sejarah mencatat telah terjadi
berbagai aksi peledakan bom sejak masa Presiden Soekarno. Berbagai peristiwa terror bom yang terjadi hingga batas waktu terjadinya bom kuningan. Berikut
beberapa peristiwa terror yang pernah terjadi di Indonesia yaitu:
92
30 November 1957
Sebuah granat tangan meledak saat Presiden Soekarno hendak meninggalkan Perguruan Cikini, di jalan Cikini, Jakarta tempat anak-
anaknya belajar. Percobaan pembunuhan itu dikenal dengan “ Peristiwa Cikini “. Teror bom juga terjadi di Medan pada bulan Desember 1976, saat
itu Klub malam di Hotel Apollo di jalan Bawean, bersama Gereja Metodhist dan bioskop riang di Medan, Sumatera Utara diledakkan oleh
kelompok Timzar Lubis.
4 Oktober 1984 Tiga ledakan melanda Kantor Bank Central Asia di jalan Gazahmada,
jalan Pacenongan serta di Jembatan Glodok. Aksi peledakan itu mengakibatkan 2 orang tewas dan melukai 7 orang.
24 Desember 1984
Bom meledak di gedung Seminary Alkitab Asia Tenggara dan di Gereja Sasana Budaya di Malang, Jawa Timur yang menyebabkan 7 orang tewas
dan lebih dari 20 orang luka berat.
92
Dapat dilihat di: Saldi Isra, Menghukum Pelaku Bom Kuningan, Harian Kompas, Jakarta, Edisi 11 September 2004., Hal. 4; Luqman Hakim, Op. Cit., Hal. 102-105; International Crisis Group
Asia Report, Nomor. 63, Edisi 26 Agustus 2003
Universitas Sumatera Utara
93
20 Januari 1985 Tiga orang yang tidak dikenal meledakkan Candi Borobudur, yang
mengakibatkan 9 stupa dan 2 patung Budha yang terletak ditingkat 9 dan 10 mengalami rusak berat. Pelaku meledakkan 11 bahan peledak pada
stupa di puncak candi. Namun, dari 11 bahan peledak, dua diantaranya tidak meledak. Dari dua bom yang tidak meledak tersebut, aparat
mengidentifikasi jenis PE 808dahana.
11 Desember 1998 Dua ATM BCA yang berlokasi di galeri ATM atrium senen diledakkan.
Uang sekitar Rp. 400 juta didalam dua mesin ATM tetap utuh. Kaca, lampu penerangan, penyejuk ruangan, dan dinding bangunan ATM rusak.
Dua orang yang didalam bangunan ATM pada saat kejadian menderita luka. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
2 Januari 1999
Ledakan bom memporakporandakan pusat perbelanjaan Ramayana di jalan Sabang, Jakarta Pusat dan menghancurkan kaca sejumlah took.
9 Februari 1999
Ledakan bom terjadi di Mal Kelapa Gading yang menghancurkan kaca dua Mikrolet dalam radius 4 meter.
11 April 1999
Ledakan bom terjadi dihalaman Hayam Wuruk Plaza, Jakarta Pusat. Ledakan memecahkan kaca depan satu took dan merontokkan plafon teras
serta menghancurkan pot-pot tanaman.
19 April 1999
Universitas Sumatera Utara
94 Ledakan bom terjadi di Kompleks Masjid Istiqlal, lantai dasar dekat kantor
sekretariat Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI . Ledakan mengakibatkan batu pualam hitam yang melapisi
dinding tembok kantor tersebut pecah. Kerasnya ledakan mengakibatkan kantor disekitarnya rusak, kerusakan terjadi pada 25 ruangan dari 72 ruang
kantor yang ada.
4 Juli 2000 Bom meledak di gedung bundar Kejaksaan Agung Jakarta.
1 Agustus 2000
Bom yang diduga dari bahan TNT meledak disebuah mobil yang diparkir didepan rumah Dutabesar Filipina di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Dua orang tewas dan 21 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk Dutabesar Filipina Leonides T Caday. Ledakan meluluhlantakkan
bangunan, termasuk deretan rumah di jalan Imam Bonjol dan merusak 25 mobil yang parker disekitar daerah itu.
27 Agustus 2000
Sebuah granat tangan meledak dihalaman parker kompleks kedutaan besar Malaysia di Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Pada saat yang
sama, dua bom rakitan meledak berturut-turut di Medan yaitu: disebuah bengkel di Jalan Bahagia dan di depan Rumah Bapak J Sitorus, seorang
Pendeta Gereja Metodist Indonesia, namun tidak ada korban jiwa.
13 September 2000 Ledakan yang berasal dari bom jenis high explosive, yang berkode RDX,
dipasang dalam sebuah mobil, mengguncang lantai parker P2 gedung
Universitas Sumatera Utara
95 Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka berat dan
ringan, 104 mobil rusak berat, 57 mobil rusak ringan, serta kerugian material lainnya yang mencapai puluhan miliar rupiah.
27 September 2000
Ledakan yang berasal dari petasan mengguncang kantor KONTRAS di jalan Mendut, Menteng, Jakarta. Ledakan itu persis menjelang satu hari
menjelang persidangan ketiga mantan Presiden Soeharto. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
19 Desember 2000
Ledakan bom terjadi dikamar mandi RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.
24 Desember 2000 Serangkaian ledakan bom terjadi pada malam natal dibeberapa kota di
Indonesia, yaitu: di Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Bandung, Mojokerto, Mataram, pematang siantar, Medan, Batam, dan Pekan Baru. Ledakan
terjadi saat umat Kristiani sedang melakukan kebaktian malam natal yang merenggut dan melukai ratusan nyawa manusia diberbagai tempat.
23 September 2001
Bom meledak dikawasan Plaza Atrium, Senen didekat pintu masuk utama dan menciderai 4 orang.
12 Oktober 2001
Bom meledak direstoran KFC Panakukang mas di Kompleks pertokoan Pasar Mirah, Makassar, Sulawesi Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam
ledakan ini.
6 November 2001
Universitas Sumatera Utara
96 Ledakan bom terjadi di halaman Australian International School di jalan
jati murni, Pejaten, Jakarta. Menyebabkan sejumlah lantai Tegel hancur, dititik ledakan terdapat lubang sedalam 30 cm dan tidak ada korban jiwa.
18 Januari 2002
Bom rakitan berdaya ledak rendah meledak di gardu PLN depan bekas Terminal Cililitan, Jakarta.
1 Juli 2002
Ledakan bom terjadi didekat tangga darurat di Basemnet B Pusat perbelanjaan, Graha, Cijantung. Akibat ledakan itu, satu orang menderita
luka baker dan enam orang lainnya menderita luka ringan serta gangguan pendengaran.
12 Oktober 2002
Tiga ledakan bom mengguncang Pulau Bali, ledakan pertama dan kedua mengguncang kawasan jalan Legian, Kuta sedangkan ledakan ketiga
terjadi dekat kantor Konsulat Amerika di Denpasar. Akibat ledakan itu, diskotik Sari Club, Paddy’s Café, Gedung Panin Bank, habis terbakar.
Ledakan juga menyebabkan kantor Biro perjalanan rata dengan tanah dan puluhan bangunan lainnya rusak berat. Akibat dari ledakan itu, 202 orang
tewas, mayoritas warga negara Australia dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat hamper bersamaan, di Menado sebuah bom rakitan juga meledak di
pintu gerbang masuk Konsulat Jenderal Filipina, namun tidak ada korban jiwa.
5 Desember 2002
Universitas Sumatera Utara
97 Bom rakitan dibungkus wadah plat baja meledak di restoran Mc Donald’s
dilantai dasar Mal Sari, jalan Sam ratulangi, Makassar. Akibat ledakan tersebut, tiga orang tewas dan 11 orang luka-luka. Pelaku diduga terkait
jaringan Moro, yang pernah berlatih di Filipina.
5 Agustus 2003 Bom berkekuatan tinggi meledak di depan Hotel J.W Marriots, ledakan
bom menghancurkan sebagian hotel dan gedung restoran Syailendra. Tiga mobil yang berada di lobi hotel hancur, ledakan juga mengakibatkan 11
orang meninggal dan 15 orang lainnya luka-luka.
9 September 2004 Ledakan di jalan HR Rasuna Said di depan Kedutaan Besar Australia.
Sedikitnya 8 orang tewas dan 161 orang luka-luka. Selain menimbulkan korban jiwa, ledakan tersebut juga mengakibatkan kerusakan beberapa
gedung disekitarnya, seperti: Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI. Beberapa kendaraan, seperti truk yang biasa terjaga di depan
gedung Kedutaan Besar Australia dan 3 sepeda motor, juga hancur akibat ledakan.
Beberapa peristiwa diatas, diduga merupakan aksi terorisme yang menggunakan aksi peledakan bom yang juga mengganggu kehidupan masyarakat
Indonesia.
4.4 Faktor yang Menyebabkan Terorisme Berkembang di Indonesia