Regresi Linier Berganda Landasan Teori 1. Sapi Potong

Ternak sapi potong sebagai salah satu sumber makanan berupa daging, produktivitasnya masih sangat memperhatikan karena volumenya masih jauh dari target yang di perlukan konsumen, hasil ini di sebabkan oleh produksi daging masih rendah Anwar 2002. Beberapa faktor yang menyebapkan produksi rendah, yaitu : 1. Populasi rendah Rendahnya populasi ternak sapi karena umumnya sebagian besar ternak sapi potong yang di pelihara oleh peternak masih dalam skala kecil, dengan lahan dan modal yang sangat terbatas. 2. Produksi rendah Tingkat produksi rendah akibat faktor tujuan pemeliharaan dan penggunaan bibit belum memadai, serta pakan yang masih rendah. • Faktor bibit • Faktor pakan tersedia terbatas Menurut Guntoro 2008, sapi bali mulai berproduksi antara 2,5 sampai 3 tahun selama 1 tahun sekali. Hal ini juga sangat bergantung pada pakan dan pemeliharaan yang baik dengan berat bakalan bekisar antara 200-300 kg dengan kisaran umur 1-2 tahun.

2.2.6. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi menjelaskan hubungan dua atau lebih dari variabel sebab akibat. Artinya variabel yang satu akan di pengaruhi variabel lainya. Besarnya pengaruh variabel ini dapat diduga dengan besar yang ditunjukkan oleh koefisien regresi. Persamaan regresinya yaitu Y = f X 1 , X 2 , X 3 , X 4 …....X n Universita Sumatera Utara dimana Y= variabel yang di jelaskan dependent variabel X = variabel yang menjelaskan Indevenden variabel Hubungan Y dan X adalah searah, dimana X akan selalu mempengaruhi Y, dan tidak mungkin terjadi hal yang sebaliknya. Oleh karena itu dalam nodel development, maka pemilihan variabel Y dan X harus cermat dan benar Soekartawi, 2002 Analisis Regresi Linier Berganda merupakan sala satu metode regresi untuk mengetimasi α dan β yang disebut dengan metode ordinary least squares method OLS, dengan regresi linier berganda dapat mengidentifikasikan hubungan- hubungan yang terjadi antara peubah-peubah bebas dengan peubah tetap. Analisis ini juga dapat mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh peubah bebas tertentu terhadap peubah tetapnya. Dalam penelitian ekonomi dan bisnis, banyak hal yang tidak bisa dikendalikan sehingga regresi berganda sering dibutuhkan untuk menduga pengaruh yang diberikan oleh berbagai peubah secara simultan Newbold, et.al. 2003 dalam Daslina 2006. Model umum regresi linear berganda adalah : Yi = α+ βX 1i +β 2 X 2i + …+ β n X ni + ε dengan α merupakan interceptconstanta, β i 1, β 2 ,…… β n koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh yang diberikan oleh peubah bebas X 1 , X 2 , …X n terha dap peubah tak bebas Y, dan ε merupakan galat model yang mengakomodasikan kesalahan pendugaan, sedangkan subscript i menunjukkan amatan responden ke-i. Universita Sumatera Utara Menurut Lains 2003 dalam dalam Daslina 2006 asumsi dasar OLS sering dilanggar dalam melakukan estimasi sebuah model sehingga parameter yang diperoleh menjadi bias, tidak konsisten dan tidak efisien. Asumsi dasar OLS yang harus dipenuhi menurut Gauss dalam Lains 2003 dalam Daslina 2006 diantaranya adalah tidak terdapat kolinearitas ganda multikolineraitas berderajat tinggi yang akan menghasilkan koefisien regresi yang tidak efisien. Yang dimaksud dengan multicollinearity adalah situasi yang menjelaskan adanya interkorelasi yang tinggi antara variabel penduga Maddala, 1989 dalam dalam Daslina 2006. Selanjutnya disebutkan untuk mengetahui adanya multikolinearitas tersebut dapat diukur dengan nilai variance inflation factor VIF dengan rumus sebagai berikut : 1 VIF β i 1 – R = i 2 Dimana R i 2 adalah koefisien korelasi antara variabel X i dengan variabel penjelas lainnya. Dan Mechling 1997 dalam Daslina 2006 menambahkan bahwa nilai VIF yang lebih besar dari 10 memberikan indikasi adanya multikolinearitas.

2.3. Kerangka Pemikiran

Dalam rangka pengembangan kawasan peternakan Ketapang 1 Kabupaten Aceh Tengah , maka perlu di ketahui masalah yang menyebabkan rendahnya penambahan populasi ternak sehingga dapat dicarikan langkah-langkah strategis pengembangan peternakan terutama sapi potong dalam upaya pemberdayaan peternak untuk meningkatkan penambahan populasi ternak sehingga tercapainya skala usaha dalam budidaya ternak potong. Beberapa faktor- faktor yang dapat Universita Sumatera Utara