Tabel 5. Umur peternak pada berbagai tingkat keberhasilan peternak di peternakan Ketapang I Aceh Tengah Tahun 2005 sd 2013.
No. Tingkat Jumlah Umur Jumlah
Keberhasilan 30-35 Thn 36-40 Thn 41-45 Thn 46 Thn Peternak
1. Sangat Rendah 41,7 16,7 25,0 16,7 12 16,90
2. Rendah 20,0 32,0 44,0 4,0 22 30,99
3. Tinggi 31,8 36,4 31,8 0 25 35,21
4. Sangat Tinggi 41,7 33,3 25,0 0 12 16,90
Jumlah 22 22 24 3 71 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2013.
Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan peternak dengan keberhasilan sangat tinggi adalah umur yang lebih muda, katagori umur lebih
muda 30-35 tahun dengan persentase 41,7 . Sedangkan untuk umur 36-40 tahun dengan persentase 33,3 dan umur 41-45 tahun dengan persentase 25 .
Hasil penelitan tersebut sesuai dengan teori Syafrudin 2003, yang menyatakan bahwa makin muda umur petani, cenderung memiliki fisik yang kuat dan dinamis
dalam mengelola usahataninya, sehingga mampu bekerja lebih kuat dari petani yang umurnya tua.
4.2.2. Pendidikan Peternak
Pendidikan peternak seharusnya seragam karna calon peternak merupakan di seleksi. Setelah di lakukan penelitian pendidikan peternak sangat rendah hampir
dapat di rata ratakan merupakan tamatan sekolah dasar SD. Pendidikan peternak di peternakan Ketapang I Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah dapat dilihat
pada Tabel 6.
Universita Sumatera Utara
Tabel 6. Pendidikan peternak pada berbagai tingkat keberhasilan peternak di peternakan Ketapang I Aceh Tengah Tahun 2005 sd 2013.
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah
Keberhasilan
SD SMP SMA Peternak
1. Sangat Rendah 91,7 8,3 0 12 16,90
2. Rendah 64,0 36,0 0 22 30,99
3. Tinggi 50,0 27,3 22,7 25 35,21
4. Sangat Tinggi 8,3 25,0 66,7 12 16,90
Jumlah 39 19 13 71 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2013.
Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan peternak dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi adalah peternak yang berpendidikan SMA,
dengan persentase 66,7. Kemudian 25,0 berpendidikan SMP dan 8,3 berpendidikan SD. Menurut mardikanto 1990 dalam Sri Damihartini
menyatakan bahwa pendidikan petani umumnya mempengaruhi cara dan pola pikir petani dalam mengelola usahatani. Pendidikan yang relatif tinggi
menyebabkan petani lebih dinamis.
4.2.3. Jumlah Tanggungan Peternak
Jumlah tanggungan peternak sangat berperan dalam kegiatan pemeliharaan ternak, bila tanggungan ini bisa membantu pekerjaan peternak maka akan sangat
membantu, tetapi jumlah pemenuhan kebutuhan keluarga juga akan semakin lebih tinggi. Besar kecilnya jumlah tanggungan pemerintah memberikan jumlah yang
sama terhadap biaya hidup perbulan untuk peternak sehingga peternak harus
Universita Sumatera Utara
mencari usaha sampingan yang lain untuk memenuhi kebeutuhan keluarga peternak tersebut. Junlah tanggungan peternak dapat di lihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah tanggungan peternak pada berbagai tingkat keberhasilan peternak di peternakan Ketapang I Aceh Tengah Tahun 2005 sd 2013
No. Tingkat Jumlah Tanggungan Jumlah
Keberhasilan 1-2 Jiwa 3-4 Jiwa 5-6 Jiwa Peternak
1. Sangat Rendah 66,7 33,3 0 12 16,90
2. Rendah 36,0 60,0 4,0 22 30,99
3. Tinggi 27,3 68,2 4,5 25 35,21
4. Sangat Tinggi 25,0 75,0 0 12 16,90
Jumlah 26 43 2 71 100
Sumber: Data Primer Tahun 2013.
Tabel 7 menunjukkan bahwa kecenderungan peternak dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi adalah peternak yang memiliki tanggungan 3-4 jiwa
dimana jumlah persentasenya mencapai 75,0 kemudian jumlah tanggungan 1-2 jiwa 25 dan 5-6 jiwa 0 hal ini berseberangan dengan teori Syafrudin 2003
yang menjelaskan bahwa jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu sumberdaya manusia yang dimiliki peternak, terutama yang berusia produktif dan
ikut membantu usaha ternaknya tanggungan keluarga juga bisa menjadi beban keluarga jika tidak aktif bekerja.
4.2.4. Pengalaman Peternak