Karakteristik individu adalah bagian dari pribadi dan melekat pada diri seseorang. Karakteristik ini mendasari tingkah laku seseorang dalam situasi kerja
maupun situasi yang lainnya Rogers dan Shoemaker, 1971 dalam Rini Sri Damihartini at All. 2004. dalam Rini Sri Damihartini dan Amri Jahi, 2005.
2.2.3.1. Umur
Klausmeir dan Goodwin 1966 dalam Haryadi 1997 berpendapat bahwa umur pengajar maupun pelajar merupakan salah satu karakteristik penting
yang berkaitan dengan efektivitas belajar dimana kapasitas belajar seseorang tidak merata, tetapi menurut perkembangan umurnya. Kapasitas belajar akan naik
sampai usia dewasa kemudian menurun dengan bertambahnya umur. Dahama dan Bhatnagar 1980 dalam Haryadi 1997 juga menyatakan
bahwa kapasitas belajar akan terus menaik sejak anak mengenal lingkungan dimana kenaikan tersebut berakhir pada awal dewasa yaitu umur 25 tahun sampai
28 tahun, kemudian menurun secara drastis setelah umur 50 tahun. Umur seseorang pada umumnya dapat mempengaruhi aktivitas petani
dalam mengelola usahataninya, dalam hal ini mempengaruhi kondisi fisik dan kemampuan berpikir. Makin muda umur petani, cenderung memiliki fisik yang
kuat dan dinamis dalam mengelola usahataninya, sehingga mampu bekerja lebih kuat dari petani yang umurnya tua. Selain itu petani yang lebih muda mempunyai
keberanian untuk menanggung resiko dalam mencoba inovasi baru demi kemajuan usahataninya Syafrudin 2003.
2.2.3.2. Pendidikan
Universita Sumatera Utara
Menurut Wiraatmadja 1977 pendidikan merupakan upaya untuk mengadakan perubahan perilaku berdasarkan ilmu-ilmu dan pengalaman yang
sudah diakui dan direstui oleh masyarakat, lebih lanjut Slamet dalam penelitian Haryadi 1977 menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi
tingkat pemahamannya terhadap sesuatu yang dipelajarinya. Muhibinsyah 1995 dalam Kasup 1998 menyatakan bahwa pendidikan
adalah suatu proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang
penting diperhatikan dalam melakukan suatu kegiatan, karena melalui pendidikanlah pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap dapat
dilakukan. Mardikanto 1990 menyatakan bahwa pendidikan petani umumnya
mempengaruhi cara dan pola pikir petani dalam mengelola usahatani. Pendidikan yang relatif tinggi menyebabkan petani lebih dinamis dalam Rini Sri Damihartini
at all. 2004. dalam Rini Sri Damihartini dan Amri Jahi, 2005. Suhardiyono 1995 dalam Kasup 1998, juga menyatakan bahwa para
ahli pendidikan mengenal tiga sumber utama pengetahuan bagi setiap orang yaitu: 1 pendidikan informal, yaitu proses pendidikan yang panjang yang diperoleh dan
dikumpulkan seseorang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap hidup dan segala sesuatu yang diperoleh dari pengalaman pribadi sehari-hari dari kehidupan di
dalam masyarakat; 2 pendidikan formal, yaitu struktur dari sistem pendidikanpengajaran yang kronologis dan berjenjang lembaga pendidikan mulai
dari pra sekolah sampai ke perguruan tinggi; 3 pendidikan nonformal adalah
Universita Sumatera Utara
pengajaran sistematis yang diorganisir dari luar pendidikan formal bagi sekelompok orang untuk memenuhi keperluan khusus seperti penyuluhan
pertanian.
2.2.3.3 . Jumlah Tanggungan Keluarga